20

11 3 3
                                    

Hari ini, matahari Shanghai malu-malu mengintip dari balik awan, tidak terlalu terik, sempurna untuk berakting

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini, matahari Shanghai malu-malu mengintip dari balik awan, tidak terlalu terik, sempurna untuk berakting.

Saat mobilnya tiba di Shanghai International Convention Center, Ling menelan ludah: banyak sekali mobil besar berlogo stasiun teve dan surat kabar yang telah menunggunya. Untuk kesekian kali, ia mengipas-ngipas leher, padahal styling-nya harusnya mengurangi kegerahan. Rambut Ling disanggul tinggi. Ia mengenakan blazer dress hitam berbordir bunga tengguli emas. Potongan kerahnya rendah untuk menampakkan seuntai kalung, sedangkan bagian bawah baju berhenti di tengah pahanya.

Begitu keluar mobil, gerah terlupakan—dan Ling kontan dilanda euforia.

Jadi begini rasanya menjadi mega bintang? Gila, seru sekali! Bagaimana bisa Feng Xiang menjalani kehidupan seperti ini setiap hari?

Namun, persona Ling dan duta Fenghuang sudah harus dipisah begitu identitasnya dipaparkan ke media. Perempuan ber-blazer dress itu menapaki tangga menuju hall sebagai duta Fenghuang, jadi ia harus ramah dan ceria tanpa kehilangan keanggunannya. Kamera-kamera dipencet makin kerap; Ling cuma berharap citra yang tertangkap kamera-kamera itu sesuai harapan Kevin Huo kepadanya.

Para jurnalis belum dibolehkan masuk gedung, maka Ling bisa mengambil napas sejenak setelah melewati pintu. Terhindar sudah ia dari silau blitz dan tuntutan pencitraan yang ternyata lumayan berat. Seorang staf menyambut dan bersiap mengantarkannya ke ruang konferensi, tetapi kemudian, Ling mendengar jepretan-jepretan ganas kamera para jurnalis di belakang, diikuti laporan live seorang reporter.

"Dapat pemirsa saksikan sekarang, Feng Xiang sebagai duta pria koleksi Fenghuang sekaligus perwakilan model Kevin Huo telah tiba di lokasi!"

Ling langsung berhenti dan menoleh keluar.

"Ada apa, Nona Zhang?" tanya staf yang mendampingi Ling dengan gusar. Ling menunda jawabannya lima detik saja, tahu kariernya akan berada di ujung tanduk jika menjawab lebih lama lagi.

"Tidak, maafkan saya."

Lucunya, saat mengatakan itu, Ling malah tersenyum lebar, bukan menyesal. Bagaimana tidak? Xiang, yang sedang berjalan menuju gedung, sekali lagi tampil atraktif. Rambut slick back-nya serasi dengan mekap yang menonjolkan tulang pipi dan rahangnya. Eyeliner menegaskan garis matanya. Seperti Ling, highlight outfit Xiang adalah blazer, bedanya miliknya berwarna merah marun dengan bordiran fenghuang hitam di sisi kiri. Puncak keberuntungan Ling dalam lima detiknya yang terbatas itu adalah bertemunya tatapannya dengan Xiang—yang oleh sang peragawan disambut dengan senyum tipis memesona.

Itu senyum bisnis, Ling memperingatkan diri sendiri.

***

Dari Zhang dan Feng bersaudara, hanya Yang yang tidak menghadiri konferensi pers hari ini karena mesti mengikuti pertemuan para pengusaha fashion. Wei dan Tian sebagai pemimpin proyek datang lebih dahulu, barangkali karena mereka bukan 'maskot' utama koleksi Fenghuang sehingga persiapan mereka lebih cepat dibanding para duta. Ini hanya asumsi; kedua desainer pun tampil keren, tidak kalah jauh dari model-model mereka.

Kevin Huo's ProposalWhere stories live. Discover now