7

15 5 2
                                    

"Bagaimana demam Anda?" tanya Ling

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana demam Anda?" tanya Ling.

"Demam saya sudah turun, kok."

Tapi Xiang tidak bilang sembuh, Ling curiga. Kecurigaan itu tergambar di matanya begitu jelas, jadi Xiang meneruskan.

"Sungguh, Nona Zhang. Plester pendingin dari Anda sangat membantu di setiap jadwal saya. Nona Xu memberikan satu pak, jumlah yang banyak sekali, terima kasih." Jeda sejenak; kening Xiang kini mengerut meskipun masih tersenyum. "Mengapa Anda kelihatannya belum percaya?"

"B-Bukannya begitu ...." Panik, Ling melambai-lambaikan tangan di depan dada. "Kalau memang itu membantu, syukurlah."

Kelelahan di wajah Xiang menghilang sama sekali. Sembari tersenyum, ia mendadak memiringkan leher dan menunjuk satu titik di sana. "Silakan Nona Zhang periksa sendiri suhu tubuh saya."

"Eh?!"

Terdengar tawa tertahan di belakang yang membuat kepala Ling berputar kepada pelakunya. Mingmei bersama wardrobe assistant yang ingin terbang tadi dengan tanpa dosanya menertawakan reaksi kaget Ling.

Awas kalian!

Saat Ling kembali menatap Xiang, pemuda itu tampak jengah sendiri, barangkali karena beberapa staf senior di belakangnya—termasuk Julia—meledeknya. 'Xiaohua sudah dewasa, nih!' atau sesuatu semacam itu; Ling tidak bisa memisahkan kalimat demi kalimat yang bersahutan. Kalau Ling betul-betul menyentuh Xiang, maka ia pasti terlihat seperti memanfaatkan kesempatan, padahal kenyataannya tidak demikian. Kecemasan pada Xiang-lah yang membuat Ling dapat berakting merindu dan sendu sepanjang hari, jadi agar Ling benar-benar tenang ....

"Saya sungguh boleh menyentuh leher Anda?"

Xiang mengangguk sunyi. Ling dengan hati-hati menyentuh leher sang peragawan dan—dengan tangan lain—menyentuh lehernya sendiri. Kulit Xiang tidak lagi membakarnya. Merasa cukup, Ling segera menarik tangan, hendak mengucap syukur ketika Xiang mendahuluinya bicara.

"Tangan Nona Zhang dingin sekali. Anda baik?"

Tidak, Tuan Feng, kau baru saja membuatku malu. Aku pasti akan jadi bulan-bulanan Kak Mei setelah ini.

Ling tertawa canggung entah untuk keberapa kalinya hari ini. "Saya baik. Shooting sesiangan tadi sangat lancar, tetapi ... um, itu ...."

Xiang mendongak ke arah kabel yang ditunjuk Ling dan langsung menangkap maksudnya. "Ah, benar. Kita akan jadi pendekar hari ini," guraunya. "Nona Zhang jangan khawatir. Kuncinya: jangan lihat ke bawah."

Memberi saran memang mudah, tetapi Ling tetap menghargai saran ini sebab Xiang yang memberikannya. Seorang model profesional kelas atas umumnya tak mau repot mengarahkan seorang pemula, terlebih setelah serangkaian jadwal yang padat. Jadi, Ling berterima kasih walaupun perasaannya kepada Xiang tidak akan tersampaikan sepenuhnya melalui kata-kata itu saja.

Kevin Huo's ProposalWhere stories live. Discover now