21

13 3 3
                                    

"Lalu, Tuan Feng Xiang, mengapa semua lokasi berkesan bagi Anda?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lalu, Tuan Feng Xiang, mengapa semua lokasi berkesan bagi Anda?"

"Karena di semua lokasi itu, saya menghabiskan waktu bersama Nona Zhang Ling, maka setiap waktunya berharga dan berkesan."

Jadi, apa-apaan jawaban Xiang yang melenceng jauh dari rencana ini? Ling sudah membayangkan dirinya dipanggil Yang dan tim promosi untuk 'bersikap berlebihan' meskipun Xiang yang harusnya disalahkan untuk itu. Ditambah lagi, setelah menjawab demikian, Xiang kembali menghindari tatapan Ling dan lidah Ling kelu. Entah apa yang membuat Ling sulit bicara: kelakuan Xiang yang membahayakan posisinya di depan Yang atau inti ucapan Xiang sendiri.

Tangan Ling terkepal di bawah meja, awalnya memerah, lalu memutih saking kuatnya menggenggam di atas lutut.

Jangan membuatku terus berharap lebih, Feng Xiang bodoh!

***

Sehari sebelum konferensi pers, Ling mendengar dari Mingmei bahwa Feng bersaudara akan rapat bersama tim Fenghuang, termasuk Wei sebagai kepala desainer, setelah konferensi pers. Sebenarnya, duta tidak punya tempat di sana, tetapi Xiang tetap ikut karena punya andil mengurus situs resmi Kevin Huo. Berbekal pengetahuan ini dan tekad bulat untuk 'menegur' Xiang, Ling berjalan lekas-lekas menyusul sang peragawan yang hampir menghilang lewat belakang gedung, jalur khusus yang bebas jurnalis maupun paparazzi.

"Tuan Feng, maaf," ucap Ling terengah-engah—tapi lantang—dari kejauhan, "tolong beri waktu saya lima menit saja! Saya ingin bicara!"

Nada genting Ling tidak akan menggoyahkan manajer Xiang, maka pria kurus tinggi itu tetap menuntun Xiang ke jalan keluar. Lucunya, meski 'perisainya' tak tertembus, manuver Ling malah langsung memengaruhi Xiang. Pria itu menoleh segera setelah Ling menyebut namanya, lalu berbisik kepada manajernya. Ia sepertinya bernegosiasi untuk memperoleh 'lima menit' kebebasan itu—sebab selanjutnya, si manajer membiarkan Xiang berjalan menuju Ling.

Dengan wajah diserius-seriuskan, Ling mengajak Xiang bicara di tikungan koridor tak jauh dari jalan keluar, tetapi cukup jauh dari manajer Xiang.

"Tuan Feng, kita telah menyusun rencana bersama, tetapi hari ini," Ling mengatur napas, setengahnya karena tadi berjalan terburu-buru, setengahnya karena dimabuk wangi EDT Mushen yang bercampur dengan harum alami Xiang, "mengapa Anda kebanyakan berimprovisasi?"

"Ke depannya, akan lebih banyak lagi situasi tak terduga yang Anda hadapi. Saya hanya menyiapkan Anda untuk itu."

Omong kosong! Tidak, terima kasih, aku menolak!

Ling ingin jengkel, tetapi tidak bisa karena Xiang tersenyum tengil dengan pipi apel yang merona, seperti puas sekali mengerjainya. Sisi kekanakan Xiang bagi Ling sangat istimewa, sesuatu yang tak pernah diketahui orang dari 'naga' Kevin Huo. Bagaimana Ling mau memarahi si jahil bermuka lugu di hadapannya?

"Anda—bisa melatih saya dengan cara lain, bukan?" tanya Ling tergagap sembari menunduk. "Saya khawatir akan respons Direktur Feng dan tim promosi. Selain itu ..."

Kevin Huo's ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang