52

5 2 0
                                    

"Saya ingin minta maaf atas segala tindakan dan ucapan yang pernah menyakiti Anda, Nona Zhang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Saya ingin minta maaf atas segala tindakan dan ucapan yang pernah menyakiti Anda, Nona Zhang."

Yang tidak mencoba membela dirinya–secara tersirat sekalipun–melalui permintaan maaf ini. Mengesankan.

"Saya telah mengambil begitu banyak keputusan untuk keluarga saya dan Kevin Huo. Saya merasa selama ini semuanya berjalan baik karena keputusan-keputusan itu, tetapi rupanya, saya terlalu angkuh. Beberapa di antaranya adalah kesalahan besar. Pengalaman bersama Anda berdua telah membuka mata saya."

Setelah beberapa lama, Yang baru berani menatap Ling.

"Profesionalitas, tuntutan sebagai 'anak-anak penjahit yang beruntung', dan persepsi keliru tentang kesuksesan telah membutakan saya dari penderitaan banyak orang, terutama keluarga saya sendiri, terutama A-Xiang. A-Tian yang lebih emosional sering bersikap menentang sejak awal kami bergabung dengan Kevin Huo, tetapi A-Xiang begitu penurut, begitu percaya pada saya ... kepercayaan yang akhirnya saya sia-siakan.

"Begitu malu saya mengakui bahwa A-Xiang jauh, jauh lebih bahagia bersama Anda."

Ini seperti mimpi saja, batin Ling terharu. Xiang sudah sering menunjukkan bahwa ia bahagia bersama Ling, tetapi sampai orang selain mereka berdua menyadarinya? Itu perubahan drastis. Sudah begitu, kebahagiaan Xiang pasti cukup besar kalau sampai mampu menggugah perasaan Yang.

"Beberapa waktu lalu, saya bertemu orang tua kembali setelah sekian lama," kenang Yang. "Sebelumnya, saya menghindari mereka karena menganggap merekalah alasan saya dan adik-adik akan selalu ditolak orang-orang lama Kevin Huo. Orang tua saya penjahit kecil yang tak bernama di Fuzhou, yang cuma bisa mengontrak rumah sempit untuk tempat tinggal lima orang, yang tidak mewariskan kemampuan bisnis kepada saya agar cukup layak memimpin Kevin Huo. Saat bertemu mereka, saya langsung tahu bahwa bukan itu alasan saya menghindar.

"Orang tua saya begitu bijak–dan saya ternyata hanya takut mereka menunjukkan kesalahan-kesalahan selama saya menjabat, seperti dulu sering mereka lakukan ketika saya mulai kehilangan arah." Getar suara Yang begitu parah sampai ia harus perlu seteguk teh untuk meredamnya. "Saya juga takut rasa rindu dan bersalah terhadap mereka melumpuhkan saya, apalagi kita berada pada titik-titik krusial promosi koleksi Fenghuang waktu itu. Dengan menghindari mereka, saya juga bisa menghindari perasaan saya itu, tetapi A-Xiang dan A-Tian dengan berani meluruskan pemikiran saya.

"Kalau bukan karena Anda dan Tuan Zhang Wei, kami bertiga akan terus saling menjaga jarak, juga menutup diri karena merasa tidak punya siapa-siapa. Nyatanya, kami punya orang-orang yang selalu membersamai dan mendukung kami, yaitu keluarga."

Ling ingat disebut 'anak perempuan pertama' oleh Yang sebagai bagian dari proyek Fenghuang. Dibandingkan waktu itu, cara Yang mengucapkan 'keluarga' sambil memandangnya sekarang terasa lebih bermakna.

"Meskipun kita banyak berselisih pendapat, Anda maupun Tuan Zhang Wei tidak pernah berniat menjatuhkan kami bertiga, tidak seperti beberapa orang di perusahaan. A-Xiang dan A-Tian pun menemukan sosok sahabat dalam diri Anda berdua, maka mengapa saya harus menghalang-halangi kalian bersama?

Kevin Huo's ProposalWhere stories live. Discover now