22

25 3 3
                                    

"Di runway, para model kelihatannya keren, tetapi kalau melihatmu kok biasa saja, ya?" komentar Mingmei

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Di runway, para model kelihatannya keren, tetapi kalau melihatmu kok biasa saja, ya?" komentar Mingmei. Ling langsung menekan remote control yang menghentikan musik, lalu menudingkan remote itu pada manajernya.

"Itu! Komentar seperti itu yang kudengar sepanjang hari dari Ouyang Tua! Jangan berlagak jadi Ouyang Tua kedua atau aku akan lapor agensi!"

Tak mau kariernya terancam, Mingmei buru-buru mengangkat tangan defensif. "Maksudku, kau kan belum pakai outfit-nya, jadi kelihatan biasa saja, begitu."

Ling mengibaskan rambut panjangnya ke belakang sambil mendengus. "Lagi pula, orang-orang seperti Kak Mingmei memang tidak akan paham pesona runway yang sebenarnya."

"Soalnya kau tidak pernah mau disuruh kerja di fashion show," gerutu Mingmei lirih, tetapi tetap kedengaran sehingga Ling menatapnya nyalang. Si manajer meringis, lantas mengalihkan perhatian dengan mengambil remote di tangan Ling. "Biar kuaturkan musiknya, ya?"

"Begitu, dong, dari tadi. Tunggu sebentar, aku akan kembali ke belakang. Tolong putarkan dari lagu yang pertama!"

Ling berlari ke tempat para model biasanya mengantre, tanpa kesulitan menyeimbangkan diri sedikit pun di atas tumit tingginya. Garis tubuhnya indah dari berbagai sudut walaupun sedang tergesa-gesa. Mingmei yang melihat itu diam-diam meralat ucapannya sendiri: menjadi seorang peragawati saja menunjukkan Ling memiliki pesona lebih dibandingkan orang lain, yang mungkin hanya belum terekspos maksimal karena penghindaran Ling dari runway.

Sementara itu, Ling yang tidak menyadari tatapan kagum Mingmei memulai dari awal lagi. Pada putaran sebelumnya, kesalahannya sangat jelas, yaitu teralih oleh ucapan Mingmei, padahal di runway, tatapan seorang model harus terpaku ke satu titik di depan. Tidak boleh satu blitz kamera pun memalingkan mereka. Selain itu, bagian depan salah satu sepatunya menumbuk tumit sepatu lainnya, yang berarti langkahnya kurang lebar.

Coba lagi!

Putaran pertama, kedua sepatu Ling 'berciuman'—lagi. Lehernya tak sengaja melengkung sedikit ketika harusnya tetap tegak. Temponya kacau di ujung runway sehingga langkah memutarnya offbeat. Putaran kedua, Ling lupa mengaitkan jaket ke pinggangnya, membuat rok panjang palsu yang menyerupai gaun Wei agar ia bisa memeragakan lambaian tulle pada rok itu. Putaran ketiga, Ling mengambil napas terlalu dalam dari seharusnya sehingga bahunya terlalu naik. Mingmei tidak berkomentar apa pun selama itu, betul-betul hanya membantu Ling memainkan musik dari aplikasi; semua koreksi berasal dari kepala Ling sendiri.

Atau sosok 'Ouyang Tua' yang Ling ciptakan dalam kepalanya, mungkin.

Putaran kesepuluh, Ling mencoba melilitkan jaketnya seketat mungkin ke sekitar paha karena mermaid dress—ya, gaun emas yang ia pakai di Wanhuazhen—termasuk salah satu desain Wei yang akan diperagakan sendiri olehnya sebagai duta.

Ah, sialan. Bagaimana berjalan dengan langkah yang cukup lebar kalau kedua pahaku seperti direkatkan begini? pikir Ling; lehernya gatal ingin menengok tumit dan ujung sepasang sepatunya yang terus bertumbukan. Tentu dia tidak melakukannya karena sosok Suzanne dalam kepalanya sudah melotot jengkel. Ling mencoba memperlebar langkah: berhasil, tetapi ia tak yakin jaketnya masih lurus licin seperti seharusnya.

Kevin Huo's ProposalDove le storie prendono vita. Scoprilo ora