16. Neighbor II [GempaxReaders]

1.3K 157 17
                                    

Neighbor II

Gempa x Readers

BoBoiBoy ©Monsta
Story ©Evlynaxlnn

•••••

Keesokan harinya, atau katakan saja hari Selasa, Gempa pulang kerja lebih awal karena jadwalnya yang tidak sepadat kemarin. Dan juga, ia bersama keenam kembarannya serta istri masing-masing, tak lupa dengan orang tua mereka bertujuh, akan mengadakan makan malam sekeluarga di rumah lama yang dulunya dihuni kembar tujuh.

(Name) yang masih tinggal di rumah itu, jadi enggan, karena ia bukan anggota keluarga. Bisa-bisa nanti (Name) digosipkan yang tidak-tidak sebagai seorang gadis yang tinggal di rumah seorang pria. Tidak, (Name) tak mau seperti itu.

"Aku pulang aja deh, om ... ya, ya, yaa?" rengek (Name) sedaritadi.

Sesekali sambil narik-narik pelan ujung baju Gempa, padahal orangnya sedang memasak. Gempa bukannya kesal, tapi diam-diam merasa gemas.

"Kamu gabung aja, gapapa kok, lagian kenapa kamu takut begini?" tanya Gempa

(Name) tampak gelisah semenjak Gempa mengatakan akan mengadakan makan malam sekeluarga di rumah yang kini hanya ditinggali Gempa dan (Name).

"Rame banget ... apalagi, aku bukan anggota keluarganya om, 'kan?" (Name)

"Ya ... gak apa-apa kok. Kita semua kan kenal kamu, anggap aja keluarga sendiri,"

"Tapi, tetap aja gak enak."

Kini (Name) sudah tak menarik-narik ujung baju Gempa, tapi memeluk lengan Gempa yang nganggur. Pria itu dibuat menghela napas, ya meski tidak menyulitkan kegiatan memasaknya.

"Kamu gak suka keramaian, ya?" tanya Gempa

"Bukan gitu ... kan di sini bakal diadain makan malam sekeluarga, sedangkan aku bukan anggota keluarganya om, enggak ngelunjak gitu ada orang lain yang gabung? Bukan hanya itu, aku mikir aja, nanti aku dikira yang enggak-enggak sama yang lain, karena tinggal di sini ... aku gak mau begitu." ujar (Name)

Ya Tuhan, bentar lagi kamu jadi anggota keluarga di sini kok-

"(Name) ... kenapa kamu mikir gitu? Kan kita udah lama kenal. Apalagi, kamu hanya anak kecil juga, mereka nanti pasti terima kamu kok. Jangan mikir yang aneh-aneh, ya, nanti kita jelasin ke orang-orang." ucap Gempa

"... Beneran?" (Name) mendongak untuk menatap wajah Gempa.

"Bener kok, atau, kamu masih takut sama om Hali dan om Blaze? Tenang aja, Om Hali sebenarnya friendly sama anak kecil, dan Om Blaze gak bakal bawa ayam kok ... kalau dia ngejek kamu atau bercandanya kelewatan, bilang om aja."

"... Masa sih? Om Hali friendly ke anak kecil?"

"Iya, ketutup gengsi aja." bisik Gempa

"Lah ... udah tua mainnya gengsi aja." cibir (Name)

Gempa terkekeh mendengarnya. Lalu ia meminta agar (Name) melepas lengan kirinya yang dipeluk (Name), (Name) iyain aja. Lalu ia membantu-bantu Gempa agar lebih cepat selesai.

"Tumben adain begini, om?" tanya (Name)

"Udah lama kita gak makan malam sekeluarga, terakhir kali saat Om Ice nikah."

"Ooo ... kapan itu? Aku udah lupa,"

Gempa mencoba mengingat sebentar. "Tiga bulan lalu Ice nikah, ya, dia yang paling terakhir nikah. Sekarang, kabarnya istrinya sedang mengandung anak pertamanya." ujar Gempa

BoBoiBoy and ReadersNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ