26. Step-father [IcexReaders]

2.3K 185 48
                                    

Step-father

Ice x Readers

BoBoiBoy ©Monsta
Story ©Evlynaxlnn

Genre: slice of life, little romance (as father and daughter), kidnapping, little angst.

Author note: inikah yang ditunggu-tunggu?

•••••

(NAME)'S P.O.V

Hari ini kami pindah, dari rumah lama menuju rumah baru. Karena baru kemarin ibuku melangsungkan pernikahan dengan ayah yang baru. Aku sedikit terkejut karena ibu tiba-tiba memberi kabar itu. Aku kan belum siap memiliki ayah baru.

"(Name)," Aku dengar suara ibu memanggil, aku menoleh ke arahnya yang sedang duduk di sampingku.

"Tak apa-apa 'kan, kamu memiliki ayah baru?"

(Name) mengangguk. "Tak apa-apa kok, nanti juga aku bakalan lebih kenal dengan ayah itu."

"Aku masih sedikit tak menyangka, tiba-tiba ibu bilang nikah. Bahkan dua hari sebelum acara pernikahan itu."

"Hehe. Kata ayahmu, biar surprise,"

"Ya, deh."

Setelah perjalanan selama sejam lebih, kami berhenti di sebuah bangunan rumah. Sepertinya sudah sampai. Aku pun segera turun dari mobil taksi sambil membawa koper, kemudian masuk ke dalam bersama ibu. Ternyata di depan rumah sudah ada seorang pria, yang sepertinya merupakan ayah tiriku.

"Selamat datang," sambutnya

"Terima kasih. Apa kamu lama menunggu?"

"Tidak, kok. Apa gadis ini anakmu?"

Reflek saja aku melirik ke arah pria itu. "Iya, dia anakku. Ayo perkenalkan diri," ujar ibuku

Aku tersenyum ramah sambil mengulurkan tangan padanya, kemudian menyebutkan nama. "Aku Ice, ayah barumu." Kemudian kami melepas jabatan tangan masing-masing.

"Baiklah, ayo masuk semuanya," Kami pun masuk ke dalam rumah Ayah Ice yang cukup luas di dalamnya.

Ibu mengajakku ke lantai tiga, katanya kamarku di sana. Sepertinya ibu sudah hafal dengan isi rumah ini.

"Ibu tinggal dulu ya? Kalau mau apa-apa, chat aja deh ya,"

"Iya, bu."

Setelahnya, ibu pergi dari kamar baruku. Aku menatap sekeliling dengan tatapan yang entah apa artinya. Aku meletakkan koperku di dekat lemari, lalu merebahkan diri di atas ranjang.

===

"(Name), ayo bangun, kita makan malam."

Aku mulai membuka mata dan melihat ibu sedang duduk di pinggir kasur. "Eng... ada apa?" tanyaku dalam keadaan setengah sadar.

"Makan malam. Cuci muka dulu, sana, habis tuh turun. Ayah sama ibu tungguin,"

Aku hanya mengiyakan di dalam hati. Aku terduduk begitu ibu sudah keluar dari kamar. Segera aku pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamar ini. Urusan mandi, nanti saja sehabis makan.

Aku menuruni tangga menuju lantai satu, alias ruang makan masih berada satu ruangan dengan ruang tamu. Aku bisa melihat ayah dan ibu sudah duduk di sana. Aku pun bergabung dan duduk berhadapan dengan ibu. Makan malam pun berlangsung.

Di tengah makan malam, ayah membuka suara. "Kelas berapa, nak?"

Aku pun menatap ke arahnya, "Kelas 12."

BoBoiBoy and ReadersWhere stories live. Discover now