41. Unexpected II [BlazexReaders]

1.5K 106 26
                                    

Unexpected II

Blaze x Readers

BoBoiBoy ©Monsta
Story ©Evlynaxlnn

Dark romance dikit, dikiiiit, kok.

•••••

Pada usia yang sudah menginjak angka empat puluh, Blaze masih lajang. Sampai-sampai banyak yang bertanya 'kapan nikah?' 'calonnya mana?' dari keluarga maupun teman-temannya.

Blaze tak begitu memusingkan omongan mereka. Sudah ada (Name), waktu dan tempat pernikahan sudah ditentukan, tinggal menghitung bulan menuju hari pernikahan mereka.

Sekarang ini, Blaze diundang untuk pergi ke acara pesta ulang tahun sekaligus acara reuni kelas jaman SMA. Itu inisiatif dari pemilik acara, si ketua kelas. Pada acara ulang tahunnya, ia mengundang teman-teman sekelas yang sudah berumur, beristri dan beranak. Mungkin sudah ada yang akan punya menantu. Waduhh, Blaze tak mau kalah, ia harus bawa gandengan tentunya.

"(Name), malam minggu nanti temani aku ke acara reuni, ya?" ucap Blaze

"Reuni apa dulu?" sahut (Name)

"Reuni SMA. Tau sendiri, 'kan, nanti pasti banyak teman-temanku yang bawa istri, atau mungkin anak. Aku juga gak mau kalah, harus bawa gandengan."

"Ini 'kan reuni sekolah, seharusnya yang datang itu alumni aja, 'kan?"

"Ini bukan cuma reuni, sih. Ini juga pesta ulang tahun ketua kelas."

"Sekelas aja, ya?" Blaze mengangguk. "Aku kira satu angkatan."

"Sekelas itu, ditambah istri masing-masing bagi yang udah beristri dan juga anak bagi yang udah beranak. Aku gak mau dikira jones, entar aku dibully, (Name)."

"Oke, lah. Mulai acara jam berapa?"

"Di undangannya, sih, jam empat sore, selesai malam."

=====

Begitu tiba di tujuan bersama Blaze, (Name) melihat-lihat sekitar melalui jendela mobil. Mmm, pasti ada banyak om-om dan tante-tante yang seumuran Blaze. Dari parkiran, (Name) lihat ada orang-orang yang membawa anak kecil.

'Rasanya kayak aku ikut ke acara reunian bapak. Nanti kudu berkelakuan gimana, nih?'

Blaze pun mematikan mesin mobil, lalu melepas seatbelt. Ia menoleh ke arah (Name). "Jangan lupa, nanti harus mesra!"

"Iya, om ..." (Name) juga melepas seatbelt-nya. Lalu, keluar dari mobil, begitupula dengan Blaze.

Dari parkiran, mereka berjalan ke dalam gedung pesta sambil bergandengan tangan. (Name) kurang tau gedung apa ini, yang jelas ini bukan hotel ataupun sekolah SMA-nya Blaze.

Setibanya di dalam, suasana cukup ramai. (Name) akui, dirinya takut dan pasti tak akan kuat berada di sini berlama-lama. Sambil berjalan, ia sedikit memepetkan jarak dengan Blaze.

Blaze menyadari itu, ia pun bertanya, "Kenapa, sayang?"

"Ramai banget ... pegangin aku, ya, takutnya aku hilang."

Blaze terkekeh mendengarnya. Tanpa disuruh pun ia pasti menggandeng tangan (Name) kemana-mana.

Selama mereka berjalan, sesekali Blaze menyapa temannya, dan pastinya setiap kali menyapa ada saja pertanyaan tentang (Name). Begini contohnya.

BoBoiBoy and ReadersTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon