32. Early Matchmaking [FrostfirexReaders]

1.6K 119 12
                                    

Early Matchmaking

Frostfire x Readers

BoBoiBoy ©Monsta
Story ©Evlynaxlnn

Genre: slice of life, school romance, and u'll know later.

•••••

"Perjodohan?!"

"Tapi, kami masih sekolah, bu."

"Justru itu hal yang bagus. Kalian terjalin hubungan sejak dini, dan bisa terjaga hingga menikah nanti."

"Tapi ... apa ini gak terlalu dini? Kami masih bersekolah, dan masih lama soal urusan nikah."

"Tenang aja, kalian hanya bertunangan sekarang, bukan menikah."

"Iya, aku paham itu ... tapi--"

"--Shutt, udah-udah, jangan membantah. Okay?"

Kedua remaja itu terdiam. Mereka tak tau apa-apa, tiba-tiba dipertemukan dan mengatakan perjodohan. Mereka 'kan tidak siap, apalagi mereka bukanlah teman dekat.

(Name) melirik ke arah Frostfire yang diam saja. Diam karena tak terima dijodohkan dengan teman sekelas yang tidak ia ajak akrab. Apalagi, sifat mereka bertolak belakang.

Bagi Frostfire, (Name) itu gak asik. Bagi (Name), Frostfire itu banyak tingkah.

=====

Kini di sekolah, Frostfire dan (Name) tadi berangkat bersama karena disuruh orang tua mereka.

Sempat heboh karena orang-orang yang biasanya melihat mereka berdua biasa-biasa saja, atau bahkan tidak pernah mengobrol, kini sedang berjalan berdua ke kelas. Namun, siapa sangka jika mereka berdua saling cuek saja.

"Jangan geer lo,"

(Name) mendelik ke arah laki-laki di sampingnya. "Lo kali yang geer."

"Kagak ya, anj, palingan lo lagi baper tuh. Apalagi orang-orang pada ngira kita yang enggak-enggak."

"Halah, itu cuma hipotesis lo."

Mereka pun tiba di kelas yang sama, yaitu XI-IPS 2, dan tempat duduk yang berbeda. Di kelas ini, tempat duduk diatur menjadi sepasang, dan pasangan itu sudah diatur wali kelas menjadi laki-laki dengan perempuan.

(Name) tentunya tak menyukai ini, tapi ia pasrah saja sih dan tidak berani pindah tempat duduk. Ia duduk bersama manusia yang teramat jamet dan banyak tingkah. Sebelas duabelas dengan Frostfire, tapi yang ini tidak tau tempat dan selalu banyak tingkah dimana saja.

"HAI KAWAN!"

Yang barusan dipikirkan pun telah datang. (Name) hanya mampu menghela napas, dan sabar menerima yang akan terjadi nantinya.

Apa lagi kalau bukan menghadapi Blaze, teman sebangkunya.

"Cuk, gua belum buat PR--"

"--Nih."

Belum juga Blaze melanjutkan gombalan buayanya agar (Name) luluh dan mau membantunya membuat PR, ia sudah dilempari buku oleh (Name). Blaze tersenyum lebar dan menerima buku itu, (Name) hanya mampu geleng-geleng kepala dengan kelakuannya.

"Kok lo pinter, ya, apa-apa nilai 100, 90, 80. gak sia-sia gurunya ngatur tempat duduk jadi begini." ucap Blaze, terlihat senyuman aneh terpatri di wajah tengilnya.

(Name) menggindikkan bahu. "Gak tau, emang dari dulu begini."

"... WALAH merupakan kehormatan bagi gua bisa duduk bareng lo."

BoBoiBoy and ReadersWhere stories live. Discover now