45. After Married [GempaxReaders]

2.2K 144 68
                                    

After Married

Gempa x Readers

BoBoiBoy ©Monsta
Story ©Evlynaxlnn

!Ini merupakan squeal dari cerita 37. You're Strong [GempaxReaders]!

•••••

Pada pagi hari, sepasang netra cantik itu diharuskan terbuka untuk memulai hari baru. Diawali dengan sikat gigi dan cuci muka──⁠tak mandi──⁠lalu pergi ke dapur untuk memasak.

Saat sedang asik memasak, kedatangan sang suami sedikit menginterupsinya. Kemudian, pria itu pun mulai membantunya memasak.

"Pagi-pagi kamu udah bangun. Bahkan sebelum aku."

"Hehehe, ini 'kan udah kebiasaan aku."

"Apa tadi kamu mengalami morning sickness lagi?"

"Iya, sedikit. Tapi, aku gak apa-apa, kok. Masih bisa beraktivitas biasa."

"Baguslah kalau begitu. Kalau ada ngerasain gak enak badan atau semacamnya, kamu istirahat aja. Mumpung hari ini aku libur, jadi kamu bisa istirahat dengan tenang tanpa mikirin kerjaan rumah."

"Oke, kak!"

Mereka berdua, Gempa dan (Name), sudah menikah sejak dua tahun lalu. Mereka sepakat untuk tinggal di rumah (Name) yang sepi. Daripada repot-repot membeli rumah baru untuk tempat tinggal berdua.

Di tahun ini, mereka dikaruniai garis dua, dan sampai sekarang usia kandungan yang dibawa oleh (Name) sudah berusia satu bulan. Biasanya, (Name) mengalami morning sickness alias mual-mual di pagi hari, tapi ia juga bisa mengalaminya selain saat pagi hari. Biasanya karena morning sickness itu, (Name) hanya akan tidur-tiduran di kasur dan bangun siang.

Sehabis memasak, mereka menyajikan sarapan di atas meja makan. Lalu, mereka pun sarapan berdua. Pada hari ini, tak ada kegiatan yang spesial bagi mereka berdua, palingan nanti hanya akan santai-santai.

Sehabis sarapan, (Name) tiba-tiba punya keluhan tidak enak badan dan mulai merasa ada yang tidak mengenakkan di perutnya. Gempa pun mengambil alih cucian, dan menyuruh (Name) untuk duduk. (Name) pun pergi ke ruang tamu.

Setelah mengurus cucian, Gempa menyempatkan diri untuk menyapu. Setelahnya, ia menghampiri istrinya yang saat ini sedang menonton televisi.

"Apa yang kamu rasain, (Name)? Mual?" tanya Gempa

(Name) mengangguk. "Perut aku rasanya diaduk-aduk. Tapi, aku gak mau muntah lagi. Percuma dong aku makan tadi kalau dimuntahin?"

"Oke ... kamu mau minum air hangat? diurut? Dielus? Hirup minyak angin?"

(Name) menggeleng. "Aku gak mau apa-apa."

"Baiklah."

Selama beberapa menit, mereka hanya diam sambil menonton televisi. Walau (Name) sesekali kelihatan sedang tidak nyaman.

"Udah, udah ... kita minum obat, ya? Mumpung udah ada jeda dari sehabis makan. Biar gak enak badannya berkurang."

(Name) mengiyakan, Gempa pun mengambilkan obat-obatan serta air. Kemudian, Gempa membantu (Name) memilih obat yang harus diminum. Setelahnya, (Name) meminum pil-pil itu secara bergantian.

"Sekarang, kamu tiduran aja. Mending di kamar, di sini sempit." ucap Gempa

(Name) pun iya-iya, kemudian ia dan Gempa pergi ke kamar. (Name) sudah langsung berbaring dan memeluk bantal guling. Padahal, Gempa sudah siap menjadi bantal gulingnya (Name) dan barusan akan berbaring- tapi, ya sudahlah.

BoBoiBoy and ReadersWhere stories live. Discover now