23. Love Forever [HalilintarxReaders]

2.6K 201 19
                                    

Love Forever

Halilintar x Readers

BoBoiBoy ©Monsta
Story ©Evlynaxlnn

•••••

Di pagi cerah, Halilintar disambut istrinya yang sedang memasak di dapur. Ia tersenyum tipis, lalu berjalan mendekatinya dan memeluknya. Sang istri hanya terkekeh.

"Hali ... jangan ganggu. Mending ditata sarapannya."

Bukannya menjawab, Halilintar terdengar bergumam sambil mengeratkan pelukan. "Sebentar saja,"

(Name) dibuat geleng-geleng dengan kelakuan suaminya yang kadang bisa manja seperti ini. Kemudiannya, mau juga Halilintar melepas pelukan sepihak itu agar mempermudah pekerjaan istrinya.

"Hali, nanti setelah sarapan, aku mau ke rumah orang tua aku." ujar (Name)

"Baiklah, perlu diantar?"

(Name) menggeleng. "Aku ingin pergi sendiri,"

Terlebih dahulu Halilintar menelan makanannya. "Baiklah kalau begitu, hati-hati saat di jalanan."

(Name) terkekeh. "Tentu saja."

=====

Sesuai ucapannya tadi, (Name) pergi ke rumah orang tuanya sendirian. (Name) menatap rumah lama tersebut dengan senyuman teduh, lalu membuka pagar rumah itu. Rumah yang benar-benar rumah, berkat ibunya rumah tersebut bukan hanya sekedar bangunan kokoh bagi (Name). Ah, hampir saja ia meneteskan air mata mengingat kehidupannya sebelum menikah, saat ia selalu bersama ibunya.

Begitu tiba di depan pintu utama, (Name) menekan bel pintu. Mendapati bel yang berbunyi, segera orang yang di dalam rumah membukanya. Ternyata yang membuka adalah sang ibu. (Name) tersenyum menatap ibunya yang tampak tak percaya, lalu wanita paruh baya itu memeluk anaknya sambil menangis. Hal itu sedikit mengejutkan (Name), lalu kemudian ia menetralkan ekspresinya sambil membalas pelukan.

"Ibu ... kenapa ibu begini? Aku ke sini kan untuk menemuimu, bukan untuk hal aneh lainnya,"

Ibunya masih menangis sesenggukan, (Name) biarkan saja dulu sambil mengajaknya ke dalam. Kan, tak enak menangis di depan pintu, nanti malah ada tetangga yang lihat.

"Sudah, sudah ... harusnya ibu bahagia karena sudah lama aku ga ke sini." ucap (Name) sambil menghapus sisa air mata di wajah ibunya.

"Ibu merindukanmu, nak. Sudah lama kamu ga ke sini, dan sekarang datangnya pun tanpa kabar dulu."

"Hehe, biar surprise 'kan? Eh, ibu malah nangis."

Sang ibu membersihkan sisa air matanya, lalu tersenyum. "Ibu terharu loh, udah lama ga peluk sayangnya ibu."

"Kan ada ayah tuh, yang juga sayangnya ibu."

"Astaga, beda ya." Kemudian, dua-duanya terkekeh.

"Ah iya, gimana dengan anak kalian, (Name)?"

"Anakku? Dia masih betah di rumah kakeknya ... aku biarin dulu deh."

"Hem ... sama kakek neneknya yang ini aja jarang main."

(Name) tersenyum. "Gapapa, nanti aku suruh Hali ajak dia main ke sini. Biar akrab juga sama kakek neneknya ini."

Seterusnya, hanya topik obrolan yang begitu banyak dan acak. Mereka keasikan mengobrol sampai-sampai lupa waktu.

=====

Jam sudah menunjukkan pukul 18.56, pintu rumah terbuka yang dimana itu menampakkan (Name) yang baru pulang dari rumah lamanya. Ia melihat Halilintar di sofa, lalu menghampirinya. Halilintar pun duduk dari posisi rebahan.

BoBoiBoy and ReadersWhere stories live. Discover now