51. [SupraxReaders]

1.2K 123 49
                                    

Part dua nih, part duaaa. Udah berapa abad nih nungguinnya? Belum pada jamuran, 'kan? 😚

•••••

Ini diceritakan setelah lima tahun kelulusan (Name). Sekarang, (Name) sudah menjadi istri sah Supra.

Walau sempat gempar ketika orang-orang tau guru dan murid itu akan menikah, walau sempat ada drama fans yang nangis-nangis, semua itu sudah berlalu dan hari-hari setelah pernikahan mereka berjalan dengan baik-baik saja. Tidak ada drama fans pelakor, semua sudah ikhlas hati.

Sudah jadi suami pun, masih banyak yang suka dengan Supra, itu juga ada yang dari kalangan teman sekolah (Name) dulu. Namun, itu tidak jadi masalah besar, sebab mereka hanya sekedar suka pada suaminya (Name), Supra juga tidak genit pada mereka-mereka.

Yah, jika keadaan tidak sedang moodswing, (Name) tidak akan mempermasalahkan itu.

"Ngapain kamu senyum-senyum lihat HP? Lagi ngeladenin fans-nya, ya?" ucap (Name) dengan gamblang.

"Siapa juga yang mau ngeladenin gituan. Aku lihatin meme yang tadi lewat."

"Ahh, bohoongg. Siniin HP-nya."

Supra memberikannya, (Name) mengecek itu sampai daki-dakinya. "Tuh kan, banyak cewek yang dm kamu!"

"... Itu cuma balesan story. Udah lama dan gak penting, lupa aku hapusinnya."

"Bohooongg, kamu seneng 'kan ada banyak yang dm?! Kalau gini ceritanya, kamu anggap aku apa, dong?!"

"Istriku."

"Terus, kenapa ada banyak dm begini? Suka 'kan ngobrol sama cewek-cewek genit itu, daripada ngobrol sama aku?!"

"Enggak, sayang. Emang pernah kamu lihat aku bahagia ngobrol sama cewek lain?"

"Tadi! Pas kamu senyum-senyum lihatin HP!"

"Masa?"

"Iya!─⁠─uh ... aduh ..."

Supra dibuat geleng-geleng kepala. "Marah-marah mulu, sih. Jadi kontraksi, 'kan."

"Gara-gara kamu, sih!"

Salah lagi.

"Semenjak hamil, kenapa kamu jadi sering marah-marah?"

"Gak tau, mungkin karena kamu ngeselin terus di mata aku." (Name) tampak meringis sambil mengelus perutnya. "Supra ... sakit ..."

Supra menatap istrinya itu dengan tatapan yang terkesan intens. "Mau apa?"

"Dimanjain."

"Sama siapa? Fans kamu?"

(Name) seketika menautkan alis. "Aku gak punya."

"Punya, kok. Aku, fans kamu."

Seketika (Name) pura-pura gak lihat.

Supra hanya terkekeh menanggapinya. "Sini, sini," Tangannya terbuka, lalu meraih (Name) dan memeluknya. (Name) pun membalas pelukannya.

"Sup, kamu mau anak cowok atau cewek?"

Mendengar itu, Supra seketika merasa akan ada keributan yang baru.

"Apa aja, aku terima, kok. Asal kamu senang, aku juga senang." jawab Supra, mencoba tidak memancing keributan secara tidak sengaja hanya karena mulutnya.

"Beneran? Aku maunya anak cowok, kok kamu kayak terpaksa gitu?" sahut (Name). Memang (Name)-nya yang mau ribut sih ini.

"Enggak, aku ikhlas, anak apa aja yang kamu kasih aku suka, kok."

BoBoiBoy and ReadersWhere stories live. Discover now