38. Small [GentarxReaders]

2.3K 168 97
                                    

Small

Gentar x Readers

BoBoiBoy ©Monsta
Story ©Evlynaxlnn

Genre: romance akut (yang kuat-kuat aja!)

•••••

Menikahi anak kecil? What? Beneran?!

Itu yang ada di benak orang-orang, begitu mendengar berita bahwa seorang pria yang usianya jauh dari kata muda menikahi seorang gadis berumur muda.

Walau begitu, pernikahan tetap berlangsung dengan lancar dan damai. Pihak keluarga dari masing-masing pengantin pun sudah tidak keberatan lagi, terutama pihak keluarganya (Name). Awalnya, sang ibu tak rela anak sulungnya dipinang bapak-bapak. Namun, dilihat-lihat, Gentar itu lumayan lah. Tampangnya tidak sebapak-bapak itu.

Dari baru sehabis menikah, (Name) terus ditanya oleh ibunya. Lebih seringnya menanyakan kabar.

"(Name), apa kabar setelah menikah?"

"Kamu enggak kenapa-napa 'kan?"

"Jangan terlalu iya-iya sama suami kamu, ya. Gimanapun, dia itu bapak-bapak!"

"(Name), dia enggak kasarin kamu 'kan?"

"(Name), pulang yok. Ibu kangen :("

"KAMU UDAH GAK PERAWAN YA?! KOK BIARIN SIH?!"

Kadang, (Name) pusing dengan suara-suara yang ia dengar melalui telfon itu. Apalagi yang terakhir itu, ibunya berucap seolah anaknya itu masih lajang. Mungkin, ibunya lupa, jika (Name) sudah menikah.

──⁠─

(Name) mendongakkan kepala, guna menatap wajah tampan suaminya yang saat ini sedang berdiri di hadapannya. Ia ingin merasa heran saja, kenapa dia sangat tinggi?! Mau memasangkannya dasi saja, Gentar harus duduk di pinggir kasur dulu agar (Name) sampai.

(Name) melangkah ke samping kanan, Gentar pula melangkah ke samping kiri. (Name) pun melangkah ke samping kiri, hal yang berlawanan pun dilakukan oleh sang adam. Sengaja banget mau menghalangi jalannya (Name)?

"Mau apa?" tanya (Name) to the point.

Gentar menatapnya dengan senyuman, ia mulai menunduk, dan sontak (Name) menghindar. "Jauh-jauh, aku mau ke dapur!"

"Mau ngapain, sih? Kan udah masak, bersih-bersihnya juga udah." ucap Gentar sarkas.

"... SS(N) lah, suka-suka (Name)." sahut (Name)

"Gak usah banyak alasan, ayo ikut." ujar Gentar

"Kemana?"

"Kamar."

"Ngapain?"

"Main."

"Main apa?"

Gentar malah diam, beberapa detik kemudian terbesit ide jahil di benaknya. Seringai terukir di wajahnya. "Pakai nanya."

(Name) seketika cemberut. "Apa sih?" Ia masih bersikeras untuk mendapat jawaban dari pria itu. Kalau tidak, nanti dirinya malah terciduk sedang negatif thinking.

Gentar seketika menyeringai. "Apa ya~ bukannya kamu tau?"

"Aku lupa, apa yang lagi kamu maksud, nih? Main kartu? Congklak? Apa ular tangga?"

"Kuda-kudaan."

Selain negthink, (Name) pun mulai merona. Dasar bapak-bapak, kata-katanya terdengar ambigu kalau Gentar yang mengucapkannya.

BoBoiBoy and ReadersWhere stories live. Discover now