0

29.3K 1.3K 123
                                    

Kepala Abel sedikit pusing saat ia membuka matanya. Tubuhnya terasa pegal, agak kebas juga. Ia menguap sambil merenggangkan tubuhnya. Namun, membeku saat merasakan tangannya menyentuh sesuatu yang hangat di sisi kiri ranjangnya.

Abel tinggal sendiri dan ia yakin, tidak ada sahabatnya yang menginap di kamar kosnya. Perempuan itu langsung duduk, hampir melompat dan melebarkan mata bulatnya selebar-lebarnya. Tidak, ini bukan kamarnya dan yang paling mengejutkan, Abel mendapati sosok lelaki berambut pirang di sisi ranjang yang ia tiduri.

Lelaki itu berbaring menelungkup di ranjang. Punggung seksinya yang lebar dan kecokelatan karena merupakan warna asli kulitnya tampak memerah, dengan bekas cakaran yang kelihatan mulai mengering. Abel menarik selimut yang menutupi tubuh lelaki itu hati-hati, mendapati jika lelaki itu sepenuhnya telanjang. Kontan, hal itu menyebabkan gadis -ah, bukan gadis- itu menatap tubuhnya sendiri.

Ia juga dalam keadaan yang sama, telanjang bulat dan juga lebih parah memiliki bekas merah keunguan -seperti bekas isapan- dari dada, perut dan pahanya. Abel jadi ingat, ia pernah meledek Miu soal bekas-bekas ini. Sekarang, ia sendiri punya bekas yang sama. Abel punya kulit cokelat eksotis yang indah. Pikirnya, jika ada bekas seperti itu, mungkin bekasnya tak akan terlalu nampak. Nyatanya, bekas itu sangat kontras di kulitnya.

Abel jadi teringat sendiri bagaimana bekas itu bisa berada di sana. Matanya melirik lelaki asing berambut pirang di sebelahnya, masih tertidur bagai bayi. Ah, sialan!

Secara teknis, Abel yang menggoda lelaki itu, menariknya masuk ke dalam kamar hotel dan menciumnya. Lalu, yang selanjutnya terjadi adalah nafsu yang tersulut akibat pancingan Abel. Laki-laki itu terbawa arus dan jadi ikut terombang-ambing di samudra bersama Abel.

"Aku baru pertama, Kak..."

Ah, iya. Laki-laki itu berkata demikian, tetapi ciumannya membara sekali. Lidahnya yang lembab dan panas membuat Abel menggeliat tak tahan semalam. Juga, jari-jarinya secara natural langsung memuaskan Abel. Kali pertama apa! Abel ingat sekali rasanya saat jari lelaki itu menyentuh klitorisnya. Jari kakinya sampai menekuk saking nikmatnya. Rasanya beda sekali saat dilakukan sendiri.

"Kenapa sempit, Kak?"

Suara lelaki itu terngiang-ngiang di kepala Abel. Ia bernapas berat, sudah tidak kuat menahan hasrat dan terdengar rendah di telinganya. Itu terjadi saat ia mencoba menerobos masuk dan menyatukan tubuh mereka.

Abel menggigit bibirnya setengah panik. Benar juga, ia sudah tidak perawan sekarang! Matanya mencari-cari pakaiannya yang terlipat rapi di sofa, bersebelahan dengan pakaian lelaki itu.

Akal sehat Abel langsung dihantam kenyataan. Selain bercinta dengannya, lelaki itu juga membersihkan Abel saat mereka selesai. Abel ingat ia menolak memakai pakaiannya dan ingin tidur bersama begini saja. Laki-laki bodoh itu menurutinya dan tidur sambil memeluknya sampai pelukan mereka terlepas sendiri saat terlelap.

Dan yang paling parah, Abel tidak ingat mereka pakai kondom. Juga, lelaki itu keluar di dalam. Ah, ia ingin mengumpat.

Sambil merapatkan bibirnya, Abel turun dari ranjang dengan hati-hati. Lalu, buru-buru memakai pakaiannya dan meraih tasnya. Ada beberapa lembar uang cash di sana. Abel meletakkannya di nakas, meninggalkan catatan dari sticky notes yang ada di nakas ranjang dengan logo hotel untuk lelaki itu.

I was virgin. Lo nggak akan ketularan PMS. Btw, ini kompensasi dari gue karena narik lo ke sini semalam. Kamarnya biar gue yang bayarin. Take care

Abel mengerutkan keningnya. Siapa nama laki-laki ini?

Ia melirik lelaki itu sekali lagi. Ngomong-ngomong, laki-laki itu tampan. Bibirnya agak tebal, hidungnya bangir dengan bulu mata lentik. Tubuhnya juga bagus, ramping tapi berotot layaknya tubuh model. Yah, paling tidak, Abel diperawani lelaki tampan.

Abel memutuskan untuk menulis inisalnya di akhir pesan. Kemudian, ia melangkah keluar dari kamar, membayar sewa kamar dan menyusun rencana kegiatannya sebelum kembali ke kamar kosnya.

Beli postpil, sarapan, mandi terus beres-beres. Oh, gue harus buang semua pemberian Aaron.

Pahit memang kehilangan lelaki yang ia cintai selama dua tahun. Namun, Abel adalah Abel. Ia langsung melupakan Aaron tiga bulan setelah diputusi. Bukan diputusi sih, ia yang memutuskan, tapi tetap saja yang punya keinginan putus duluan adalah Aaron. Tidak masalah, Abel baik-baik saja setelah menangis sepuasnya. Langsung lupa jika ia pernah cinta setengah mati pada lelaki yang sudah punya tunangan itu. Yah, tidak ada penyesalan tersisa.

Abel mencintai Aaron sepenuh hati dan melakukan semua yang ia bisa untuknya. Ia sudah berjuang dan gagal. Ia sakit hati, tetapi ia juga anak sulung yang sibuk. Pekerjaannya banyak, tabungannya belum cukup untuk masa tua dan ia juga masih belum mencapai target bulanannya. Atau mungkin Abel resign saja?

Perempuan itu menggeleng kecil, sedikit tersentak saat mendengar klakson mobil dari taksi online yang dipesannya. Abel menghela napas, masuk ke dalam taksi itu dan meninggalkan hotel yang ia sewa semalam. One Fine Day Hotel namanya.

Mending namanya One Night Stand Hotel gak sih?

Sudut bibir Abel sedikit terangkat. Mobil taksi melaju semakin jauh meninggalkan hotel itu.

"Kak Abel... hhh... aku... aku pasti tanggung jawab. Kita... ngh! Kita nikah ya?"

Suara laki-laki itu terngiang lagi di kepalanya. Abel berdecak sambil mengetuk keningnya. Menikah? Abel saja lupa namanya. Menikah apa!

Lagi pula, kehilangan kegadisan bukan masalah buat Abel. Ia sudah memutuskan untuk tidak menikah, atau terlibat dengan laki-laki lagi di hidupnya setelah Aaron. Laki-laki hanya membuatnya sakit kepala kalau tidak sakit hati.

Yah, Abel yakin ia tak butuh apa-apa lagi selain uang dan mungkin vibrator berbentuk ikan pausnya yang ada di laci meja di kamarnya.

SparklingDeer
15 May 2023

Note:

Ini adalah spin off Bratty Wife!

Settingnya setelah Miu lahiran ya. PDF pasti ada di karyakarsa hehe. Bonchapnya blm ada tp kalau beli pdf, nanti bonchapnya gue selipin di bawah link pdf yg karyakarsa ya. Jadi, kalau udh beli PDF, nanti kalian ga perlu beli bonchap lagi. Periksa aja worknya di karyakarsa, pasti gue tambahin di sana bonchapnya. Soalnya banyak banget chapter No Strings Attached ini, jd gue pisahin dlu ekstranya.

Ada pertanyaan komen atau DM aja.

Ini mature, gue buat brondong-brondong gemas. Nggak eksplisit kayak Bratty Wife atau The Love Cure karena gue capek ngetik tidak bermoral. Istirahat dulu sebelum kembali tidak berakhlak.

Btw, castnya kali ini gue bayangin Kai EXO sm Alexa Demie. Mau mikir yang lain juga boleh aja, dihajar bae.

Chapter 1 blm tahu gue upload hari ini juga atau Jumat aja. Nikmatilah dahulu yang ada😗

Xoxo,

Miu.

No Strings AttachedWhere stories live. Discover now