38

6.3K 722 79
                                    

Natal usai, pernikahan Ninda digelar sederhana, tetapi berlangsung dengan lancar. Tahun berganti dan liburan Abel pun usai. Ia kembali ke kota Parama, menghadapi hari-harinya yang kelabu sendirian. Lagi, Abel bertambah umur. Kali ini, ia menginjak usia 28 tahun.

Abel punya banyak teman di sekitarnya. Ada Bayu rekan kerja yang paling dekat dengannya, Lisnia dan Aaron yang akan mengganggunya tanpa alasan jelas, juga Miu, Nessa dan Sara yang sesekali mengajaknya bertemu. Ada Aidan juga yang masih mengiriminya pesan, dan kadang tiket fanmeeting Agam saat lelaki itu mengadakan fanmeeting. Abel selalu datang, tetapi tidak pernah menampakkan dirinya terang-terangan di depan Agam.

Ninda hamil setelah lima bulan menikah. Disusul dengan pernikahan Nessa. Juga, kematian Marsiah Pangestu yang akhirnya mengembuskan napas terakhirnya saat Abel datang mengunjunginya.

Agam sedang syuting hari itu. Abel datang berkunjung untuk menjenguknya. Meski putus dari Agam, menjenguk Marsiah menjadi agenda rutinnya. Dan Abel bersyukur ia datang menjenguk Marsiah hari itu. Setidaknya, perempuan renta itu tidak meninggal sendirian.

"Jaga kesehatanmu, Bel. Jangan nangis sendirian. Nenek titip Agam, ya? Terima kasih sudah selalu ada buat Nenek dan buat Agam juga."

Itu adalah kalimat terakhir Marsiah untuknya. Di embusan napas terakhirnya, ia masih sempat mengucapkan itu walau tersendat-sendat. Tangisan Abel pecah saat tangan keriputnya mendingin. Sambil terisak, ia memberi tahu kematian Marsiah pada Aidan supaya menyampaikannya kepada Agam.

Lelaki itu jelas sangat terpukul, meski ia sudah tahu jika usia neneknya tak lagi lama. Pemakamannya diadakan secara tertutup, hanya dihadiri oleh beberapa orang saja, termasuk Abel. Sampai prosesi penguburan selesai, Abel melihat Agam terus menangis.

Ia ingin menenangkan Agam, memeluknya dan memberi tahu jika semuanya akan baik-baik saja. Namun, ia tak pernah melakukannya. Abel hanya memperhatikan Agam dari jauh, diam-diam memberikan bekal yang ia masak untuknya karena tahu Agam pasti tidak akan makan. Tidak hanya itu, Abel juga diam-diam membantu prosesi pemakaman bersama dengan Aidan. Abel juga datang ke makam Marsiah pada hari ketiga, ketujuh dan ke-40 untuk mendoakannya.

Agam sempat hiatus setelah kepergian Marsiah, terlalu terpukul karena kehilangan satu-satunya keluarga yang ia miliki. Hal itu berlangsung selama beberapa bulan. Setiap hari, Abel memasakkan makanan untuk Agam, memberikan kepadanya lewat Aidan dan meminta lelaki itu merahasiakannya.

Kemudian, secara perlahan, Agam berhenti mengiriminya pesan. Abel juga tidak pernah menghubungi Agam sama sekali meski ia masih peduli kepadanya. Ia juga tidak tahu kabar Agam selama dirinya hiatus, karena Aidan tidak lagi memberinya kabar mengenai lelaki itu. Abel melalui hari-harinya lagi sendirian, masih merindukan Agam dan menyayanginya sepenuh hati.

Tidak, bukan menyayangi, tetapi mencintai. Abel mencintai Agam, saat mereka tak lagi bersama. Saat seluruh komunikasi mereka terputus, dan saat Abel tahu ia akan terlupakan, ia baru menyadari jika rasa sayangnya sudah sepenuhnya mekar menjadi cinta. Dan karena hal itu, Abel melajang selama bertahun-tahun hingga ia akhirnya berusia 33 tahun.

Lima tahun berpisah, Abel tentu saja didekati banyak lelaki. Namun, ia tak pernah mau memulai lembaran kisah baru dengan orang lain. Berbeda dengan saat ia bersama dengan Aaron, perasaannya untuk Agam bertahan lama, kuat dan tidak goyah sekali pun. Sesekali, Abel menangis karena merindukan Agam. Namun, ia sepenuhnya baik-baik saja. Hanya sedikit sedih karena tahu hatinya tidak berfungsi lagi untuk mencintai orang baru.

Tidak apa-apa. Abel masih punya teman-temannya, terutama Miu dan Lisnia yang akhir-akhir ini semakin suka menyiksanya di lapangan tenis. Kedua perempuan itu kini adalah atasan barunya.

Abel memutuskan resign dari Bank Index tahun lalu, dan bekerja sebagai manajer untuk Reverie, fashion brand yang didirikan oleh Miu dan Lisnia bersama. Gajinya tentu tidak setara dengan apa yang Abel peroleh selama kerja di bank, tetapi secara perlahan, ia menerima kenaikan gaji setiap kali target penjualannya melewati target. Sampai hari ini, Reverie cukup populer di kalangan anak muda dan yang sudah berumur, yang memyukai pakaian model simple dan effortless.

No Strings AttachedWhere stories live. Discover now