47

7.7K 681 34
                                    

Hot News! Agam Pangestu Konfirmasi jika Dirinya Memacari Non-seleb, Agensi Akui jika Keduanya Sudah Menjalin Hubungan Lima Tahun Lalu.

Sempat Viral Lima Tahun Lalu, Perempuan Beruntung Ini yang Menjadi Kekasih Agam Pangestu!

Foto-Foto Mesra Agam Pangestu dan Kekasih Dikumpulkan Sejak Lima Tahun Lalu, Sempat Putus, Lalu Balikan?

Agam Pangestu Akui Sempat Berpisah dari Kekasih, tetapi Akhirnya Memutuskan Untuk Kembali Bersama.

Abel berdecak melihat headline berita yang beredar di internet. Semuanya berisi tentang dirinya dan Agam. Internet juga sedang panas-panasnya membahas keduanya yang berkencan. Agam dikerubungi wartawan, sementara Abel masih aman karena setiap ia bepergian, tidak banyak yang mengenalinya. Ia mengangkat wajahnya saat mendengar suara Nessa dan Sara yang datang berdua saja.

"Dih, berdua doang? Anak lo mana?" tanya Abel.

"Di daycare." Nessa duduk di sebelah Abel. "Mana Nyonya Kanagara kita?"

"Bentar lagi sampai." Abel menoleh pada Sara yang duduk di seberang kursinya. Perempuan itu sedang menatapnya lekat.

"Apa?" tanya Abel.

Sara mengangkat bahu santai, meraih buku menu sambil membaca isinya. Abel mengerutkan kening melihat tingkah sahabatnya, beralih pada Nessa yang tersenyum konyol.

"Jadi, go public sama Agam?" tanya Nessa sambil menaik-turunkan alisnya.

"Hm." Abel menggumam. "Gue sama dia sepakat buat nikah. Mungkin tahun depan."

"Beneran lo?" Sara yang sedang membaca buku menunya menatap Abel dengan mata berkilat tak percaya. "Lo nggak kayak bocah labil lagi 'kan, kali ini?"

"Anjing, nggak!" umpat Abel agresif. "Dia udah gue kenalin sama orang tua gue. Natal nanti gue sama dia mau ke kampung gue."

Sara menghela napas lega, memukul Abel dengan buku menu gemas. "Akhirnya, lo kawin- eh, nikah! Kawin 'kan, udah sering ya. Gue kira, lo bakalan bertingkah kayak dulu, labil nggak mau dikawini- eh, dinikahi!"

"Lo nyelamatin gue apa ngatain gue, bangke?" omel Abel kesal.

"Udah gosip aja lo! Gue baru nyampe juga!" Miu menampakkan batang hidungnya, duduk di sebelah Sara sambil meletakkan tas Delvaux keluaran terbarunya sembarangan. Samar-samar, ada bekas merah keunguan di lehernya yang gagal ditutupi oleh concealer.

"Siapa suruh lo telat, njir!" balas Nessa.

"Lo kayak nggak tahu aja, Miu kalau mau nongkrong sama kita, mesti nenenin Om Rasen dulu tuh. Abis itu, baru bisa nongkrong dia!" celetuk Abel membuat Miu mendelik padanya.

"Ngaca! Lo sama Agam emangnya nggak lebih parah dari gue?" balas Miu sengit membuat Nessa terkikik dan Sara menyeringai.

"Lo berdua intinya sama aja sih, ya! Kalau udah di ranjang, antara laki lo atau lo pada yang beringas," komentar Sara.

"Wah, kalau Abel sih, lakinya yang beringas! Nggak dapet apem lima tahun, sekali dapet langsung kalap!" sambar Miu membuat Abel mendengkus.

"Dih, sampah amat mulut lo?" Abel menatapnya jengkel. "Berarti, kalau gue yang beringas Agam, lo yang beringas diri lo sendiri, 'kan? Jangan ganas-ganas, kasian buyung Om Rasen capek entar!"

"Anjing, lo berdua duduk di sini belum lima menit udah bahas buyung aja!" celetuk Nessa, berdecak sambil geleng-geleng.

"Tahu nih, gue 'kan, masih kecil! Masa denger yang kayak ginian." Sara ikut-ikutan.

"Nenen lo yang kecil!" sahut Miu, membuat Abel tertawa.

"Mampus! Untung punya gue masih lumayan menonjol bulat, uwu," sambung Abel.

No Strings AttachedWhere stories live. Discover now