33. Buka Puasa

20.9K 1.4K 73
                                    

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤRamadhan hampir berakhir,tinggal beberapa hari lagi mereka merayakan hari kemenangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
Ramadhan hampir berakhir,tinggal beberapa hari lagi mereka merayakan hari kemenangan. Selama satu bulan ini, Asya tetap berpuasa, tidak ada gangguan atau sesuatu yanga aneh yang Asya rasakan, dia bahkan tidak mual seperti ibu hamil pada umumnya, tapi Asya khawatir jika itu merupakan sesuatu yang aneh, dia akan bertanya pada Rahma saat jadwal periksanya sore ini, jadwal periksanya dipercepat beberapa hari karna cuti Idul Fitri. Asya menunggu dengan gugup, dia takut dan khawatir tentang keadaan buah hati mereka, Hakim yang duduk di sampingnya menggenggam tangan Asya sambil mengusapnya pelan,

"Tenang, humaira. Nanti Fufu juga ikut tegang kalau kamu tegang." Ucap Hakim mengingatkan.
"Asya deg-degan, Mas. Rasanya pengen pup,"

Hakim melihat sekitar, antrean tinggal beberapa orang lagi.

"Mau ke kamar mandi dulu?" Tanya Hakim,
"Engga deh, tapi Asya mau minum,"
"Kan masih puasa-"
"Eh iya ya, Asya lupa hehe,"

Hakim hanya tersenyum, "coba berdzikir, supaya lebih tenang." Ucap Hakim diangguki Asya.

Asya mulai berdzikir sampai akhirnya namanya dipanggil. Mereka masuk dan mengucapkan salam, Rahma menjawab salam lalu mempersilakan mereka untuk duduk. Rahma mulai bertanya tentang beberapa hal, Asya menjawabnya seadanya lalu setelah itu Asya disuruh untuk tidur di ranjang, mereka akan melakukan USG lagi.

"Alhamdulillah semuanya normal, kalau semuanya aman, ibunya sehat, nutrisi terpenuhi, insyaallah lancar sampai melahirkan." Ucap Rahma,

Hakim dan Asya menggumamkan hamdalah, mereka memperhatikan layar kecil di depan.

"Itu bayi kita Dok?" Tanya Asya,
"Iya, masih sangat kecil, delapan minggu itu ukuran normalnya 1.5-2.8 cm,"
"Yang kaya kacang itu Dok?" Tanya Asya lagi,
"Kok kacang sih sayang?" Bisik Hakim,
"Bentuknya kaya kacang kok, liat tuh."

Rahma terkekeh, lalu mengangguk dan menunjuk layar hitam itu laser,

"Iya, yang ini." Ucap Rahma,

Setelah selesai, Asya kembali turun dari ranjang, duduk di depan Rahma dan mendengar beberapa hal juga Asya yang bertanya tentang keresahannya. Tapi, Rahma bilang itu wajar, tidak semua ibu hamil mengalami mual di trisemester pertama.

"Oh iya, Asya boleh naik pesawat atau kereta perjalanan jauh?" Tanya Hakim
"Kalau kuat boleh saja, memangnya mau kemana kalau boleh tahu?"
"Ke Bandung sama ke Malang."

Rahma mengangguk paham, dia menulis sesuatu di kertas,

"Saya buatkan surat rekomendasi untuk naik pesawat, karena beberapa maskapai biasanya meminta surat rekomendasi untuk jaga-jaga," ucap Rahma, Hakim dan Asya mengangguk.

Setelah selesai, Hakim dan Asya mengucapkan terima kasih lalu keluar dari ruangan Rahma. Mereka langsung pulang.

"Jajan ya Mas," Ucap Asya saat sudah duduk di dalam mobil,
"Jajan kemana?"
"Asya pengen donat, boleh ga?"
"Boleh, donat di mana?"
"Eh engga deh, Asya pengen martabak telur tapi isinya coklat sama keju,"

Hakim Where stories live. Discover now