02

37K 3.4K 44
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.

Lima tahun kemudian.

Zayden POV.

Saat ini aku lagi ditaman, bersandar malas di sebuah pohon dengan banyak nya camilan yang diletakkan oleh Kenlie sebelum dia dan Garrick pergi melakukan misi.

Sedangkan Zayn dia bilang dia akan pergi sebentar, entah kemana tapi tidak ada yang akan mencelakai nya selama dia di kediaman moonlight.

Sudah lima tahun aku didunia ini, sebenarnya aku agak ragu tapi beberapa hari yang lalu sesuatu mengonfirmasi tebakan ku.

Aku bereinkarnasi kedunia novel.

Yap, lebih tepatnya aku bereinkarnasi ke dunia novel my angel.

Disini aku dan Zayn jadi anak buangan nya kaisar Aaric, dan mempunyai tiga kakak laki laki dan dua diantaranya menjadi anggota harem nya protagonis wanita.

Seharusnya aku dan Zayn tidak tinggal di kediaman moonlight, tapi di kediaman para pelayan.

Dan kami akan mati karena dibunuh oleh kaisar Aaric karena diduga telah mencelakai protagonis wanita padahal itu cuma fitnah.

Tapi yasudah lah aku tidak mempunyai banyak energi untuk mengubah alur novelnya.

Namun kalau ada yang berniat buruk kepada ku atau Zayn, kuhabisi dia.

Aku memiliki All elemen, dan yang sedikit spesial adalah sihir ilusi, karena aku harus menggunakan alat musik agar sihir ilusi ku bisa berfungsi.

Aku juga sudah bisa menguasai beberapa elemen sihir yaitu es, tanaman dan petir walaupun tidak mencapai tingkat tinggi, sedangkan elemen sihir lain cuma bisa dasarnya saja.

Seharusnya anak anak baik bangsawan maupun rakyat akan membangkitkan sihir saat berusia enam tahun, tapi aku sudah bisa menggunakan nya saat berumur tiga tahun, walaupun keren tapi sangat merepotkan.

Sedangkan Zayn dia mempunyai sihir petir, es dan api, saat ini juga sudah menguasai beberapa dasar dasar sihir.

Zayden POV end.

"Kakak!." Panggil seorang anak laki laki berusia lima tahun berjalan ke arah anak laki laki yang lagi bersandar di pohon sambil melambaikan tangan nya.

Anak laki-laki itu mempunyai surai hitam dengan mata berwarna biru yang tak lain ialah Zayn.

Sedangkan yang bersandar dipohon mempunyai surai putih dengan mata berwarna merah dia adalah Zayden.

Zayden cuma memandang malas ke arah kembaran nya.

Lima tahun bergaul bersamanya Zayden menyadari kalau kembarannya juga seorang yang bereinkarnasi ke dunia ini.

Kelakuannya yang super aktif seringkali membuat Zayden sakit kepala. Apalagi saat Zayn bermain dengan beberapa pelayan, Zayden lah yang harus membereskan sisa nya.

Tapi walaupun begitu, Zayden sangat menyanyangi kembarannya itu, apalagi dengan berbagai tingkat kekanak-kanakan nya.

"Hmm?." dehem pelan Zayden sambil mengangkat salah satu alis nya dan memandang malas ke arah Zayn yang sedang berdiri didepannya.

"Tebak apa yang aku bawa ." Ucap Zayn dengan penuh semangat.

Zayn tersenyum cerah ke arah Zayden, dengan salah satu tangan nya disembunyikan ke belakang.

Harus Zayn akui kalau kembarannya itu sangat imut walaupun dengan wajah dingin nya.

Ingin sekali Zayn unyel unyel pipi Zayden yang sangat berisi itu tapi Zayn takut membuat marah Zayden jadi dia tahan saja.

Zayn juga tau kalau selama ini Zayden selalu melindungi nya secara diam diam, bahkan Zayden sangat menyanyangi nya.

'Silau.' Batin Zayden saat melihat senyum cerah Zayn.

"Bunga?." Tebak Zayden.

Zayden tau apa yang disembunyikan Zayn tapi dia tidak ingin mengungkapkan nya agar kembarannya itu tidak kecewa.

Tingkahnya emang kekanak-kanakan tapi tetap saja Zayden layani apapun yang Zayn inginkan.

Bilang saja Zayden memanjakan nya, karena memang itu kenyataan nya, dan salah satu nya adalah dengan tidak mengabaikan nya dan mengabulkan semua keinginan nya.

"Salah." Sahut Zayn sambil menggelengkan kepalanya.

"Perhiasan?."
"Bukan."
"Makanan?."
"Tidak."

"Jawabannya?." Tanya Zayden.

"Karena kakak tidak bisa menebak nya, kakak harus memberikan hadiah untukku." ucap Zayn yang dibalas deheman persetujuan oleh Zayden.

"Tadaaaa!."
Zayn pun mengulurkan tangan nya ke arah Zayden menunjukkan sebuah belati silver bercorak naga yang dipahat dengan sangat indah.

(Belati Zayn

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Belati Zayn.
Gambar dari pinterest)

"Simpanlah." ucap Zayden sambil mengusap pelan surainya Zayn.

Setelah mendapat persetujuan dari Zayden, Zayn langsung menyimpan belati tersebut ke dalam ruang penyimpanan nya yang berupa cincin silver.

Sebenarnya belati itu bukan milik Zayn melainkan punya orang yang hilang lalu ditemukan oleh nya jadi itu dianggap miliknya.

Swusss~

Saat si kembar lagi asik asik nya menikmati hidup bersama, tiba tiba sebuah elemen sihir petir berbentuk anak panah terbang ke arah mereka.

Karena kepekaan yang tinggi Zayn segera berdiri didepannya Zayden untuk melindungi nya.

Zayden juga sadar akan hal tersebut pun langsung menarik Zayn ke belakang nya, kemudian mengangkat satu tangan nya untuk menciptakan perisai dari elemen sihir es tepat didepannya.

Strrr~
Pyarrr~

Kedua elemen sihir tersebut saling berbenturan, menciptakan suara percikan dan pecahan yang tidak terlalu keras karena penyerang tidak mempunyai niat membunuh, cuma ingin melukai saja.

"Keluar." ucap dingin Zayden dan menatap tajam ke tempat persembunyian orang yang menyerang mereka.

"Kak apa kau baik-baik saja?." tanya pelan Zayn yang dibalas deheman oleh Zayden.

Zayn pun menghela nafas lega saat melihat kembarannya tidak kenapa napa.

Kemudian menatap tajam ke arah orang yang sedang berjalan ke arah mereka.

Seorang anak laki laki berusia 12 tahun, dengan surai hitam dan mata merah nya.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now