10

24.8K 2.6K 95
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.

Matahari sudah naik tepat di atas kepala, tapi Zayden dan Zayn masih tertidur pulas.

kemarin setelah pergi dari menara sihir, mereka berjalan jalan di ibukota Kekaisaran, kaisar Aaric akan membeli apapun yang menurut nya cocok buat putra kecil nya Zayden.

Sedangkan untuk yang lainnya kaisar Aaric suruh beli sendiri apa yang mereka suka, dia menyuruh mereka untuk jangan menganggu waktu nya dengan Zayden.

Tetapi, tidak ada yang menuruti perintah nya itu, terutama Zayn yang terus mengikuti kaisar Aaric yang membawa kembarannya.

Sesekali Zayn akan melompat untuk meraih ekor kembarannya yang melambai-lambai, membuat Zayden menatap nya dingin dan memeluk erat ekornya.

Setelah puas,Zayden dan rombongan nya kembali ke istana saat malam sudah larut.

Saat sampai di istana Zayden dan Zayn sudah tertidur, kaisar Aaric pun membawa mereka kembali ke kediaman miliknya.


Beberapa saat kemudian.

Kaisar Aaric masuk ke kamar miliknya, dibelakang Kaisar Aaric ada beberapa pelayan yang membawa berbagai macam makanan,lalu mereka meletakkan nya diatas meja di ruang tersebut setelah mendapat izin dari Kaisar Aaric.

Setelah pelayan pergi, Kaisar Aaric berjalan perlahan ke arah dua buntalan manusia yang tertidur pulas di ranjang nya.

"Zayden, Zayn, bangun sayang." Ucap lembut Kaisar Aaric dan mengecup pelan kening keduanya.

"Hoam~
Pagi ayah." Sapa Zayn sambil menguap kecil.

Zayn juga menguncang pelan badan kembarannya agar dia bangun lalu menarik tangan Zayden untuk duduk agar dia tidak melanjutkan tidur nya.

"Sudah siang, cepat lah mandi lalu makan." Ucap Kaisar Aaric tersenyum tipis dan mengacak-acak rambutnya Zayn dan Zayden.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Setelah Zayden dan Zayn menghabiskan makanannya, Kaisar Aaric pergi karena ada rapat sebentar lagi.

Zayden dan Zayn pun memutuskan untuk berkeliling di kediaman ayah mereka.

Sudah beberapa kali mereka datang ke sini, kadang-kadang diundang untuk minum teh,tidur atau sekedar menghabiskan waktu bersama.

Selama berkeliling,Zayn sibuk menjahili kembarannya, kadang-kadang mencubit telinga harimau Zayden,kalau Zayden memukul tangan nya, Zayn akan beralih untuk memeluk erat ekor nya Zayden.

Entah kenapa Zayn sangat terobsesi dengan telinga dan ekor nya Zayden padahal dia juga punya.

"Berhenti menyentuhnya." Ucap Zayden sedikit mengernyitkan alisnya.

Zayden menarik ekor nya dari pelukan Zayn, telinga harimau nya berdiri tegak dan ekornya bergerak secara Kasar tanda sang empunya sedang kesal.

"Sentuh punya mu sendiri." Lanjut Zayden dingin.

Mengambil ekor Zayn dan meletakkan nya dipelukan kembarannya itu tak lupa mencubit kasar telinga Zayn, lalu Zayden melanjutkan kembali perjalanan nya yang entah kemana.

Zayn terkekeh kecil, melepaskan kan ekornya dari pelukan nya dan mengejar kembarannya itu.

Zayn sangat suka mengganggu kembarannya saat dalam bentuk setengah harimau.

Semakin kesal dia semakin imut jadinya. Begitulah kira kira isi pikiran nya Zayn.

"Maafkan aku kakak." Ucap Zayn tanpa rasa bersalah sambil merangkul pundaknya Zayden yang sedikit lebih pendek darinya.

[End] ZaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang