49

5.5K 459 8
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa hari kemudian.

Ditempat pelatihan Kekaisaran Envuella.

"Ck, menyerahlah."

"Kalian tidak akan bisa mendapatkan pangeran ke-4 kami."

Para prajurit termasuk Kendrick, Kenneth dan Nicholas mengepung enam pria yang tak lain Xander, Leonard, Austin, Zayn, Oliver dan Kaenan yang sudah babak belur.

Apa mereka kalah oleh mereka?

Tentu saja tidak!

Mereka bisa dengan mudah membasmi mereka semua, namun saat mereka ingin menyerang, kaisar Aaric yang hanya mengamati dari jauh melempar petir kepada mereka.

Petir yang aneh karena mengandung energi kehancuran yang kuat, dia bahkan tidak menahan kekuatannya!

Dasar mertua setan!

Mereka bisa mati jika terkena beberapa kali.

"Mereka sangat lemah." Ujar kaisar Aaric yang berdiri sambil bersedekap dada.

"Aku hanya menginginkan mereka." Balas Zayden yang berada disamping papanya.

Andai keenam pria itu mendengar perkataannya mereka pasti pingsan karena kegirangan.

Kaisar Aaric hanya bisa tersenyum tidak berdaya, salah-satu tangannya mengacak-acak surai Zayden, tangan yang lain kembali berayun pelan, membuat seekor naga tersampar petir, dan tubuhnya yang hitam menjadi semakin hitam, dan hampir saja jatuh kerena tidak bisa menjaga keseimbangan.

"Hah, tapi papa akan terus melatih mereka sampai papa rasa mereka pantas untuk mu."

"Benarkah?"

"Tentu, dan papa sudah memanggil orang tua mereka untuk menentukan acara pertunangan kalian, yaitu bersamaan dengan acara pernikahan Nicholas dan Theodore."

Zayden hanya bisa menatap tercengang ke papanya yang sedang berpose angkuh dengan kepala terangkat tinggi.

Sungguh tidak bisa dipercaya papanya bisa bertindak secepat itu.

"Tapi kamu tidak boleh memberitahu mereka, biarkan mereka menderita dulu selalu beberapa tahun, dan pernikahan kalian masih lama."

"Um! Aku akan berkerja sama dengan papa."

"Bagus."

Kaisar Aaric yang tersenyum puas bercampur dengan kepahitan, dia sekali lagi mengeluarkan elemen petirnya dan menyambar ke enam pria dilapangan.

Kemudian dia memberi perintah untuk mengakhiri pelatihan hari ini, dan para prajurit mulai bubar dari lapangan yang luas tersebut, begitu pula dengan tiga kakak Zayden yang berjalan kearah mereka.

Sedangkan yang lain terkapar tidak berdaya dengan nafas terengah-engah.

Zayden yang dari tadi mengamati mereka tiba-tiba menyipitkan matanya, dan aura berbahaya sedikit bocor dari tubuhnya.

Dia tersenyum tipis kepada ketiga kakanya, kemudian berjalan menuju ke tempat ke enam pria, dimana ada seorang wanita yang menurut Zayden ingin merayu miliknya.

Kaisar Aaric, Kendrick, Kenneth dan Nicholas terkekeh pelan, mereka bertukar pandang kemudian meninggalkan tempat tersebut.

Biarkan anak-anak bermain sebentar.

"Menjauhlah dari pasangan ku."

Zayden menepis kasar tangan sang gadis yang ingin menyentuh Oliver yang terbaring tengkurap tanpa menyadari atau mungkin mengabaikan kedatangan gadis tersebut, Berthalivia.

[End] ZaydenΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα