26

11.3K 1.3K 29
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan paginya.

Zayden, Zayn, kaisar Aaric dan Nicholas, empat orang dari ras harimau putih itu berada di ruang makan penginapan Envuella.

Kaisar Aaric duduk diujung meja dan di sebelah kanannya ada Zayden, disamping Zayden ada Nicholas dan Zayn duduk berhadapan dengan Zayden.

Tidak ada satupun dari mereka yang memulai topik pembicaraan, mereka hanya menyaksikan para pelayan yang menyajikan makanan untuk mereka dengan pandangan datar.

Ini membuat beberapa pelayan yang pemalu membuat kesalahan bahkan mengigil ketakutan, namun makhluk yang ada di ruangan tersebut bahkan tidak menghiraukannya.

Setelah menyelesaikan tugas mereka, para pelayan keluar dari ruang tersebut secepat kilat dengan satu kata yang ada dibenak mereka.

Menakutkan.

Didalam ruangan, Zayden, Zayn dan Nicholas masih menunggu kaisar Aaric untuk memakan sarapan nya, ini sudah peraturan dari keluarga mereka kalau tetua harus makan terlebih dahulu.

Kaisar Aaric menghela nafas pelan sebelum memakan sarapannya, tidak lupa melirik Zayn yang menatapnya dengan polos dengan ujung matanya.

Melihat tingkah keduanya, Zayden dan Nicholas saling melirik tapi tangan mereka masih mengambil makanan dan memasukkan nya ke mulut mereka masing-masing.

"Ekhem."

Kaisar Aaric berdeham pelan untuk mengalihkan kembali pemikiran Zayden dan Nicholas, dia juga mengambil beberapa makanan dan meletakkan nya di piring Zayden.

Telinga harimau Zayden dan Nicholas bergetar pelan dengan deheman tiba-tiba papa mereka, dan mereka melanjutkan sarapan nya dengan patuh.

Dan Zayn memandang papa murahannya dengan kesal.

Beraninya dia membuat jarak antara dia dan kembarannya?

Tapi Zayn kembali tenang saat mengingat kalau papanya itu hanya bisa tinggal disini sampai acara di akademi selesai, itu tidak akan lama.

Saat memikirkannya Zayn tidak bisa menahan untuk tidak tersenyum dan dia memakan sarapan nya dengan suasana hati yang berbunga-bunga.

┈┈┈┈․° ☣ °․┈┈┈┈

Setelah menyelesaikan sarapan mereka.

Kaisar Aaric langsung mengajak Zayden untuk pergi ke tempat pertandingan diadakan, meninggalkan Zayn dan Nicholas diruang makan.

Di sepanjang jalan mereka berpapasan dengan beberapa guru akademi ataupun beberapa orang tua murid lainnya.

Kaisar Aaric dan Zayden terus berjalan ketempat tujuan nya, dan sesekali akan mengangguk untuk membalas sapaan beberapa kenalan.

"Kaisar Aaric!."

Kaisar Aaric dan Zayden berhenti dan melihat ke arah suara yang memanggil kaisar Aaric, dan disana ada dua lelaki jangkung yang berjalan kearah kaisar Aaric dan Zayden.

"Apa ini anakmu? Sangat mirip dengan mendiang istrimu." Ucap lembut salah satu pria tersebut, Louis, kaisar dari Kekaisaran Weinstein, ayah Austin.

Saat kaisar Louis ingin menyentuh surai Zayden, tangan nya langsung ditepis kasar oleh kaisar Aaric yang membuat kaisar Louis memutar matanya malas kepada kaisar Aaric.

"Huh, sudah tua tapi tidak berubah sama sekali." Ucap kaisar Louis sambil Berdengus kasar.

Kaisar Aaric tidak menghiraukannya, dia mengangguk pelan kepada pria disamping Louis, yaitu Hanz, kaisar dari Kekaisaran Hilxailess, ayah Leonard.

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now