17

15.9K 2K 51
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.

Zayden dan pemburu lainnya berada di sebuah gua, mereka sudah menghabiskan waktu lima jam untuk pergi ke tempat Zayn berada dan ini masih setengah perjalanan.

Di mensi ini memiliki perbedaan waktu yang sangat besar, kalau di dunia asli masih pagi disini sudah malam.

Jadi mereka memutuskan untuk mencari tempat untuk berteduh dan beristirahat di sana.

Apalagi perjalanan menuju ke tempat Zayn tidak lah mudah, ada saja penghalang yang harus mereka lewati.

Apalagi dengan banyak nya harta yang bertaburan dimana mana, Kan sayang kalau tidak di ambil, walaupun harus melawan penjaga nya dulu.

Tapi Zayden tidak mau repot repot memikirkan nya karena para pemburu yang akan melawan penjaga harta tersebut, kalau pun Zayden ingin ikutan tidak ada yang akan mengizinkan nya.

Jadi ia cuma perlu mengamati saja dan pada akhirnya harta itu tetap menjadi miliknya.

Namun Zayden tidak meminta harta itu, tapi dipaksa untuk menerima nya, dan Zayden tidak langsung menerima,pertama-tama dia menolak dulu lalu baru mengambil nya.

Kalau tidak bisa rusak citra nya yang baik, lemah-lembut,penyanyang,rajin, dan bisa bisa dia disamain sama Zayn yang serakah, Zayden tidak mau itu terjadi, harus stay cool biar tambah tampan.



Zayden bersandar di dinding gua dengan kelopak mata yang tertutup rapat, dia menyelimuti diri nya dengan sebuah selimut dan hanya menampakkan kepalanya saja, seperti kepompong sangat imut.

Sinar bulan dari luar menyinari wajah indahnya Zayden, bulu mata yang panjang membentuk bayangan diwajahnya,bibir ranum yang sedikit terbuka memperlihatkan gigi harimau dan lidah merah muda yang bersembunyi didalamnya.

Membuat nya terlihat seperti makhluk yang turun dari langit bukan milik dunia fana.

Semakin larut semakin dingin udara di blood forest, dan semakin aktif juga para predator yang ada disana, jadi mereka harus waspada dengan lingkungan sekitarnya.

Tidak jauh dari Zayden ada Thomas dan dua bawahannya yang sedang membuat makanan untuk mereka.

Sedangkan dua lainnya sedang berpatroli di lingkungan sekitar gua.

"Makanan siap, Zayden kemarilah." Panggil Thomaz sambil membawa makanan ke tengah ruangan dan meletakkan nya di meja yang mereka buat.

Ngomong-ngomong, Zayden sudah memperkenalkan diri kepada mereka tapi cuma namanya saja.

Thomas tidak curiga dengan indentitas Zayden bahkan tidak menghiraukan nya dan memperlakukan Zayden seperti biasa, tapi tidak tau dengan bawahannya.

Thomas melihat ke arah Zayden Karena tidak mendapatkan respon dari nya, lalu terkekeh kecil saat melihat penampilan Zayden yang sedang tertidur.

Thomas berjalan ke tempat Zayden dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengacak-acak surai Zayden.

"Ayo makan dulu lalu kau bisa melanjutkan tidur nya." Ucap Thomas lembut.

"Umm." Gumam Zayden pelan dan ingin mengucek matanya tapi dicegah oleh Thomas.

"Jangan dikucek." Kata Thomas yang di angguki oleh Zayden.

Setelah mengumpulkan nyawanya, Zayden pun mengikuti Thomas untuk makan malam.

Thomas tidak bisa menahan diri untuk tidak memanjakan Zayden, apalagi saat mengingat putranya yang seumuran dengan Zayden yang sekarang entah dimana, dia cuma bisa menghela nafas gusar.

[End] ZaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang