44

5K 463 18
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kakak, kenapa mama belum kembali?"

Rafael, sang bocah tiga tahun itu berada dipangkuan Sergio.

Mata anak itu sudah berkaca-kaca, tetapi tidak menangis karena mengingat ucapan mama sekaligus kakaknya saat itu.

Sedangkan yang lain hanya bisa terdiam, mereka tidak mengetahui bagaimana keadaan Zayden saat ini.

Kemana dia pergi? Apakah baik-baik saja?

Ini sudah malam tapi mereka bahkan tidak bisa menemukan bayangannya.

Zayn, Xander, Austin, Kaenan dan Leonard masih mencari keberadaannya.

Dan mereka menyesal, menyesal karena meninggalkannya, walaupun sebentar dan demi kebaikan bersama.

Zayden tidak mengenal wilayah kerajaan ini, apa mungkin dia tersesat di suatu tempat?

Andai waktu itu salah-satu dari mereka menemaninya, ini semua tidak akan terjadi.

Tapi mereka pergi karena tidak ingin kehilangan kendali dan akan menyakitinya.

"Mama sedang sibuk, Rafael bersama kakak saja oke? Bagaimana kalau kita tidur? Mungkin saat Rafael bangun nanti mama sudah kembali."

Sergio mencoba membujuk Rafael dengan nada terlembutnya, dan sangat ampuh, terbukti dengan Rafael yang menganggukkan kepalanya.

"Anak pinter."

Sergio membaringkan Rafael diranjang, dia menepuk-nepuk punggungnya pelan, dan memberi isyarat kepada yang lain untuk meninggalkan kamar.

"Kabari kami jika terjadi sesuatu." Ucap pelan Arion Yang dibalas anggukan oleh Sergio.

Kemudian mereka beranjak pergi dari sana, menyisakan Sergio dan Rafael didalam sana.

"Ketemu?"

Zayn menatap yang lain dengan penuh harap.

Sedangkan yang ditatap hanya menggelengkan kepala.

"Sial sial sial!"

Mereka berlima, Zayn, Xander, Leonard, Kaenan dan Austin berada ditaman, tempat terakhir Zayden berada sebelum menghilang.

Sebenarnya mereka berniat untuk mengabaikan Zayden selama beberapa hari, namun saat tidak melihat keberadaannya sampai saat ini, mereka sangat tidak nyaman dan ingin segera berada disisinya.

Bagimana jika kejadian dikehidupan mereka sebelumnya terulang kembali?

Hanya perpisahan sementara berujung pertemuan yang memakan waktu berabad-abad lamanya.

Mengingat kejadian tersebut membuat mereka ketakutan, dan tanpa sadar mengeluarkan sebuah liontin perak kemudian menggenggamnya erat.

Liontin tersebut sama persis dengan liontin Zayden, kecuali milik mereka hanya mempunyai satu nama orang yang diukir indah diatasnya, Zayden.

"Cari di seluruh kawasan Garrigill!"

Sedangkan orang yang dicari-cari saat ini sedang berada dimensi lain, soul dimention.

Soul dimention ini mirip dengan dimensi blood forest, membutuhkan mantra khusus untuk bisa sampai kesini.

Diatas bangunan paling tinggi disana, Zayden yang memakai sebuah jubah yang menutupi seluruh tubuhnya duduk sambil melihat pemandangan didepannya.

[End] ZaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang