14

18.1K 2.1K 39
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.

Di tempat yang sangat gelap.

Zayden tiba tiba saja muncul dari udara tipis, tapi cuma jiwa nya saja bukan raganya,dan jiwa nya yang berwarna putih menjadi satu-satunya cahaya disana.

'Dimana ini?.' Batin Zayden.

Zayden memperhatikan sekelilingnya dengan waspada, seingatnya dia berada di asramanya tapi entah bagaimana dia berada disini.

"Selamat datang kembali,Zayden."

Sebuah suara yang sangat lembut terdengar,tapi tidak ada siapapun disana, lebih tepat nya Zayden tidak bisa melihat nya.

"Siapa?." Balas Zayden dengan tenang dan masih mencari dimana asal suara tersebut.

Sajak Zayden muncul disini ada semacam energi yang membuatnya tidak bisa menggunakan elemen sihirnya, bahkan senjata nya juga hilang.

Tapi Zayden tidak panik sama sekali, semakin sulit situasi nya semakin tenang dia dan juga pemilik suara itu tidak memiliki niat buruk padanya.

"Sudah beberapa kali bereinkarnasi tapi masih saja tidak mengingat ku." Kata suara itu.

Zayden membeku.

Apa maksudnya?, apa ini bukan reinkarnasi pertama nya?, apa ingatan nya tidak lengkap? ,tapi bagaimana mungkin!.

Zayden tenggelam dalam pemikiran nya sendiri, dia sedikit mengernyitkan dahinya saat mengingat apa saja yang sudah dilaluinya sampai sebuah tangan mengusap pelan dahinya.

Zayden mendongakkan kepalanya.

Tempat yang awalnya gelap gulita mulai hancur seperti kaca yang pecah, menampilkan suatu tempat yang sangat indah.

Sebuah istana megah yang dibangun diatas awan, burung burung berterbangan, berbagai bunga yang indah bermekaran, dikelilingi oleh sungai yang sangat jernih dan ada juga air terjun yang terletak dibeberapa tempat.

Zayden berdiri berhadapan dengan seorang pria yang mempunyai paras yang sangat tampan, mempunyai rambut pirang,sepasang sayap dan mata berwarna emas nya memandang lembut ke arah Zayden.

"Tidak perlu memikirkan hal yang belum pasti,bisa saja aku berbohong kan dan kamu bisa memanggilku Oliver." kata Oliver sambil menebar pesona nya.

Oliver mengajak Zayden untuk duduk di sebuah gazebo yang ada disana.

Zayden tidak membalas ucapannya Oliver entah apa yang sedang dia pikirkan.

"Kamu sangat lemah saat ini jadi jangan terlalu mencolok." Oliver menasehati nya dan di balas deheman oleh Zayden.

"Bertanya lah apa yang ingin kamu tanyakan,aku akan menjawab nya." Lanjut Oliver.

"Dimana ini?." Tanya Zayden sambil menyesap teh yang Oliver kasih kepada nya.

"Kau akan tau seiring berjalan nya waktu." Jawab Oliver apa adanya.

"Apa kau mengenal ku?, apa hubungan mu dengan ku?."

"Tentu saja, dan kau akan tau seiring berjalan nya waktu."

Sudut mulut Zayden sedikit berkedut dan Zayden sedikit menyipitkan matanya saat memandang Oliver yang menampilkan senyum tabah diwajah nya.

Entah dorongan dari mana ingin rasanya Zayden memukul wajah sok tampan orang didepan nya, tapi tenang dia masih bisa menahannya.

"Waktunya hampir habis kau harus pergi sekarang atau jiwa mu akan menghilang." Oliver berkata tanpa daya.

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now