28

10.2K 1.1K 51
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa hari kemudian.

Acara di akademi Eternal sepenuhnya selesai, para tamu sudah lama kembali ke tempatnya masing-masing, hanya orang tua atau wali siswa-siswi akademi Eternal yang masih tinggal di penginapan disekitar akademi.

Dan hari ini siswa-siswi tersebut akan mengantarkan kepergian orang tua atau wali mereka.

Di gerbang selatan.

Zayden, Zayn dan Nicholas sedang memandang datar kaisar Aaric yang sedang menceramahi mereka, kalau dihitung secara kasar sudah satu jam lamanya.

Selain mereka berempat, salah satu kakak mereka juga ada disana, yaitu Kendrick, yang bertugas untuk menjemput yang mulia, kaisar Envuella, papa mereka.

Kendrick bahkan tidak sempat untuk menyapa adik-adiknya karena kaisar Aaric yang tidak membiarkannya untuk berbicara.

"Ingat lah untuk makan secara teratur, istirahat yang cukup......"

"Pak tua, kau sudah tujuh kali mengatakan hal yang sama."

Zayn menyela kaisar Aaric, telinganya sudah sangat panas, bukan dia saja, yang lain juga sama.

Tapi tidak dipungkiri kalau mereka suka dengan perhatian papanya itu.

Sedangkan kaisar Aaric menatap malas Zayn.

'Kenapa anak ini selalu mencari masalah dengannya?.' Batin kaisar Aaric.

"Huh Anak nakal, ini untuk mu, kau bisa membeli rumah mu sendiri." Ucap dingin kaisar Aaric.

Dia menyerahkan sebuah cincin penyimpanan kepada Zayn, tidak lupa mencium kening nya walaupun kaisar Aaric sedikit kesal dengan anaknya yang satu ini.

"Hehe Terima kasih papa." kata Zayn sambil terkekeh kecil.

'Akhirnya aku kaya tanpa harus bekerja.' Batin Zayn yang kegirangan saat melihat banyaknya emas didalam cincin yang kaisar Aaric serahkan.

Selain Zayn, kaisar Aaric juga menyerahkan cincin penyimpanan kepada Zayden, tapi selain uang jajan ada berbagai makanan di cincin penyimpanan Zayden.

Kaisar Aaric masih mengkhawatirkan pola makan Zayden, apalagi kalau anak nya itu kelaparan ditengah malam, kalau yang lain mereka bisa mencarinya sendiri.

"Jaga dirimu, jangan lupa mengabari papa kalau ada yang menjahati mu." Ucap kaisar Aaric sambil mencium kening Zayden.

"Papa juga." Balas Zayden.

"Dan kau Nicholas, jaga si kembar, papa sudah membangun laboratorium untuk mu." Kata kaisar Aaric tidak lupa mencium kening Nicholas.

"Benarkah? Terima kasih papa! Dan papa tenang saja aku akan selalu menjaga adik-adik ku!." Balas Nicholas dengan penuh semangat.

"Papa kita harus segera pulang." Kendrick mengingatkan papanya, dan Kaisar Aaric mengangguk paham.

Sebernarnya mereka berdua ingin lebih lama disini, tapi banyak tugas di istana yang harus diselesaikan.

"Baiklah, dan kalian ingat apa yang papanya katakan, sampai jumpa bulan depan." Ucap kaisar Aaric.

"Papa tenang saja, sampai jumpa." Balas Zayn dan Nicholas sedangkan Zayden hanya menganggukkan kepalanya saja.

Setelah mendapat balas dari mereka kaisar Aaric berjalan ke arah keretanya.

Dia melihat kebelakang dan keningnya berkerut saat melihat babi yang mengincar kubisnya, apalagi babi itu juga keluarganya.

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now