22

12.7K 1.3K 20
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam hari di akademi Eternal.

Di asrama perempuan nomor 111, asramanya Aqillazilia, Kimberly dan Gabriella.

Di kamar Gabriella.

Kimberly dan Aqillazilia duduk berhadapan di atas ranjang, yang satu memiliki pandangan serius dan yang satu lagi tampak santai.

Sedangkan Gabriella sang pemilik kamar berlutut di lantai sambil memindahkan air dari satu wadah ke wadah lain menggunakan sehelai rambut nya.

Hukuman dari Kimberly dan Aqillazilia dengan apa yang dia lakukan hari ini, walaupun tidak sepenuhnya kesalahan Gabriella.

Sudah satu jam lebih Gabriella melakukan nya dan airnya bahkan tidak berkurang.

Kimberly dan Aqillazilia memilih untuk mengabaikan Gabriella dan sibuk membahas hal lain dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua saja.

"Zilia kamu tidak serius kan?." Kimberly bertanya dengan serius.

Entah topik apa yang mereka bahas.

"Tentu, bukankah mereka cocok?." Balas Aqillazilia dengan senyum indahnya.

"Kau gila!." Ucap Kimberly yang tercengang.

"Zilia kamu tidak lupa kan kalau kalian......" Lanjut nya.

"Ayolah Kimber, hubungan kami sebatas adik-kakak saja, tidak lebih." Aqillazilia menyela ucapan Kimberly sambil memutar malas matanya.

"Huh, tapi bagaimana dengan pendapat orang tua kalian?."

"Kamu tenang saja, kami sudah pernah membahas nya, mau kah kamu membantu ku? ."

Kimberly tidak langsung membalasnya, dia duduk bersila dengan pose berpikir, dan sesekali menganggukkan kepalanya.

"Yosh sudah kuputuskan,aku akan membantu mu, nona."

Kedua nya saling memandang, kemudian mereka tertawa pelan mengundang pandangan penasaran dari Gabriella namun mereka abaikan.

"Mau lanjut?." Bisik Aqillazilia sambil mainkan sebuah kristal biru diantara jari-jari nya.

"Tentu." Balas Kimberly dengan senyum cerahnya.

Mereka berdua beranjak dari ranjang dan berjalan keluar, namun sebelum keluar mereka tidak lupa untuk mengakhiri hukuman Gabriella serta berpamitan dengannya.

"Hukuman mu selesai Gabriel, sampai jumpa."

Setelah berpamitan mereka pun meninggalkan kamarnya Gabriella, meningggalkan Gabriella yang menatap mereka dengan mata penasaran.

●◉◎◈◎◉●

Keesokan pagi nya.

Zayden yang bangun tepat waktu sudah siap dengan seragam akademi versi mini nya.

Saat dia keluar sudah ada Kaenan dan Xander yang menunggu dia di ruang tamu asrama mereka.

"Selamat pagi." Sapa Kaenan dan Xander.

"Pagi."

Setelah sapaan singkat, Mereka bertiga keluar dari asrama, kali ini Zayden dengan tegas menolak tawaran mereka yang ingin menggendongnya dan lebih memilih berjalan sendiri.

Mereka berjalan pelan ke kafetaria, walaupun Zayden tidak ingin digendong, Kaenan dan Xander memegang tengan Zayden sebagai gantinya.

Untung saja orang di Akademi mengenal mereka, kalau tidak orang akan mengira kalau mereka adalah orang tua yang sedang mengantarkan anak nya ke alam baka.

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now