33

7.3K 794 14
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.

Masih diruang kepala akademi Eternal.

Harvey merasa sangat bahagia, ternyata benar, kaisar Envualla masih lah kaisar yang berdarah dingin, bahkan membunuh siapapun termasuk anaknya sendiri.

Tapi sayang sekali, mereka bukan pangeran Envualla yang asli melainkan boneka nya yang menyamar menjadi mereka.

Andai saja dia menangkap pangeran yang asli, bukankah akan sangat menyenangkan menyaksikan anggota keluarga yang saling membunuh?.

Dan dia tidak perlu repot-repot mencari mereka dan membunuhnya.

Namun, para hama itu muncul di waktu yang tidak tepat, kalau tidak dia sudah membunuh dua burung dengan satu batu, dan tidak perlu lagi merencanakan rencana lain untuk orang yang sama.

Tapi dia juga mendapatkan manfaat dari masalah ini, image nya masih bagus dimata masyarakat, dan orang-orang bodoh itu tidak akan pernah berpikir kalau dia yang akan membunuh pangeran Envualla melainkan kaisar Envualla sendiri yang membunuh anaknya.

Sungguh menyenangkan.

Tapi dia masih harus mempertahankan karakter Belas asih nya.

"Yang mulia kenapa anda membunuh....."

"Dimana mereka?."

Suara dingin kaisar Aaric menyela ucapan Harvey, membuat dia tertegun dan tidak tau mau menjawab apa, apalagi Harvey tidak tau apa yang dimaksud oleh kaisar Aaric.

Mungkin dia bertanya tentang guru-guru itu?.

"Dimana anak-anakku!?."

Kaisar Aaric melepaskan tekanan nya, kesenjangan antara kekuatan tingkat 7 tahap menengah dan tingkat 9 tahap akhir diantara mereka berdua membuat Harvey memuntahkan seteguk darahnya.

Harvey bergidik ngeri saat melihat tingkat kekuatan Kaisar Aaric, dan mundur beberapa langkah.

"Ya-yang mulia anda sudah membunuh kedua pangeran!." Ucap Harvey sambil menunjuk kepada kedua mayat yang memiliki wajah Zayden dan Zayn.

AKHH!!.

Kaisar Aaric mengayunkan pedangnya kepada Harvey, menyebabkan dia kehilangan kembali tangannya yang beberapa waktu yang lalu dia gabungkan dengan sihir logam.

Tindakan kaisar Aaric berhasil membangkitkan kebencian Harvey.

Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi saat melihat mata kaisar Aaric yang berubah menjadi hitam, dengan aura yang menyeramkan ditubuhnya.

"Dimana anak-anak kaisar ini, apa yang kau lakukan pada mereka, dan segera bawa kaisar ini menemui mereka!."

'Bahaya.'

Sambil menghindari serangan kaisar Aaric, Harvey mencoba menyerang kaisar Aaric dengan sihir hitam, namun semua sihir yang dia lepaskan diserap oleh kaisar Aaric.

Ini sesuatu yang tidak pernah dia harapkan bahkan dalam mimpinya.

'Kenapa tidak ada yang memberitahuku kalau Kaisar Envualla memiliki darah demon ditubuh nya! Aku harus segera pergi dari sini.' Batin Harvey dengan darah yang terus mengalir dari tangan dan tujuh lubang miliknya.

'Sialan, suatu hari aku akan memusnahkan seluruh keturunan Envuella!!.'

Kaisar Aaric menyadari niat Harvey, saat Kaisar Aaric ingin membunuh dia, Harvey menekan sebuah simbol di pergelangan tangannya, dan asap hitam menguar dari tubuhnya kemudian Harvey menghilang dari sana.

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now