47

5.8K 521 12
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa hari kemudian.

Di Kerajaan Garrigill.

Kerajaan yang awalnya tidak jelas ini sekarang menjadi lebih baik.

Dibawah kepemimpinan Sergio, semua orang yang bermasalah segera dikeluarkan dari Kerajaan.

Seluruh Kerajaan ditata ulang, dan saat ini Kerajaan Garrigill mulai menjalin kerjasama dengan wilayah tetangga.

Zayden dan yang lain juga sudah kembali dari soul dimantion.

Dan Austin dianggap beruntung, karena setelah dia kembali, utusan dari Kaisar Aaric juga kembali saat tidak mendapati keberadaannya.

Di sebuah kamar.

Seorang remaja bersurai silver sedang memangku seorang anak kecil bersurai merah, Zayden dan Rafael.

Disamping kiri-kanan nya terdapat dua remaja dengan surai hitam dan surai keemasan, Zayn dan Oliver.

Sedangkan empat pawang lagi?

Katanya ingin menulis surat kepada orang tua mereka, yang menyatakan kalau mereka berhasil mengejar jodohnya, namun sayang masih belum direstui oleh papa istrinya.

Selain mereka, diruang tersebut ada Sergio yang sedang mengurus Ezekiel yang masih koma, ada juga Kimberly dan Caroline yang asik ber mesra-mesraan, baru jadian dua hari yang lalu.

"Huh, aku sangat lelah, hoam~"

Gabriella yang membuka pintu, dan masuk dengan lesu, dibelakangnya ada Aqillazilia yang tidak berdaya dengan kelakuan orang didepannya.

"Ada apa dengan kak Gabriel?" Tanya Rafael sambil memiringkan kepalanya.

Dia memegang piring yang berisi buah-buahan yang sudah dipotong-potong kecil, kemudian menyuapi Zayden, dan Zayn sesekali akan mengusap bibir Zayden.

Menghapus jejak jari-jari Rafael yang tertinggal saat menyuapi Zayden.

"Kak Gabriella baru selesai belajar tata krama, kau akan belajar juga saat sudah besar." Jawab Aqillazilia mewakili Gabriella yang tengkurap lesu disofa panjang lainnya.

"Jadi apa rencana kalian selanjutnya?" Tanya Sergio yang menjadi pembantu mendadak Ezekiel.

Sedangkan orang yang menjelma menjadi kakaknya?

Ada enam pawang disampingnya, mereka bahkan tidak membiarkan Zayden menyentuh Ezekiel sedikit pun, kecuali saat memeriksa bagaimana perkembangan kondisinya.

"Tiga bulan lagi kami akan pulang, kemudian siapkan pernikahan." Balas Zayn sambil mencuri satu kecupan dipipi Zayden.

Tidak mau kalah, Oliver mengelus pelan pipi Zayden dan ingin menolehkan kepalanya, namun Zayden terlebih dahulu memajukan wajahnya dan menjatuhkan satu kecupan dibibir Oliver.

Kemudian kembali fokus mengurus Rafael tanpa mengubah wajahnya, sedangkan Oliver tersenyum remeh ke Zayn yang menatapnya kesal, tidak lupa menjilat bibir bawahnya membuat Zayn semakin naik pitam.

"Jangan macam-macam." Ucap Zayden dengan ketidakberdayaan, dan tangannya mendorong wajah Zayn yang ingin menciumnya.

Tapi dia tetap mengecup singkat bibir Zayn.

Jadi suami harus adil kan?

Sedangkan lima orang yang dari tadi menyaksikan kemesraan mereka hanya bisa merasa kesal dalam diam, terutama Sergio.

Ck, dasar bajingan, pikir Sergio.

"Yoo guys kami harus pergi." Kata Kimberly yang beranjak dari tempat duduk sambil menyeret Caroline bersama.

[End] Zaydenحيث تعيش القصص. اكتشف الآن