13

22.9K 2.5K 85
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari di akademi Eternal.

'Kak, kakak,kakak bangun!.' suara Zayn terdengar di benak nya Zayden.

Zayden dan Zayn emang bisa melakukan telepati tapi mereka tidak sering menggunakan.

Kali ini Zayden dan Zayn tidak bersama jadi Zayn yang tau kebiasaan kembarannya harus menggunakan telepati untuk membangunkan Zayden, atau dia akan tidur sampai ada yang membangunkan nya.

Zayden terperanjat kaget dan duduk dengan linglung di kasurnya.

'Kak aku ke Kefeteria duluan sekalian memesan sarapan untuk mu.' kata Zayn.

'Hmm.' Zayden berdeham pelan dan memutuskan telepati nya dengan Zayn.

Saat sudah mengumpulkan seluruh nyawa nya, Zayden masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai dia pun keluar dari kamarnya dengan menggunakan seragam akademi yang bersih tapi tipe nya sama seperti yang kemarin.

Saat ingin melangkah keluar dari asrama, Zayden seperti menyadari sesuatu dan mengambil peta akademi dari ruang penyimpanan nya.

Zayden sedikit mengernyit dahinya dan melihat dengan serius peta yang terbalik di tangan nya, tapi Zayden tidak menyadari nya, Zayden sama sekali tidak mengerti tentang peta.

"Perlu bantuan?."

Suara rendah dari seorang pria terdengar, Zayden mengalihkan pandangan nya untuk melihat teman satu asramanya yang memiliki tanduk naga dikepalanya.

Zayden menatap bingung kearah remaja tersebut.

"Kaenan Elenio Garcia." kata Kaenan dengan senyum tipis di wajahnya.

'Anak Grand Duke Garcia?.' Batin Zayden.

"Zayden." Ucap Zayden juga memperkenalkan diri.

Kaenan berjalan ke sisi Zayden dan mengambil peta di tangan nya tanpa meminta izin kepada pemilik nya sama sekali.

"Jadi anda Mau kemana pangeran?." Tanya Kaenan namun percakapan mereka terhenti saat mendengar suara remaja lain yang se asrama sama mereka.

"Ekhem, kalian tidak melupakan ku kan?." kata remaja tersebut dan berjalan ke arah mereka dengan senyum nakal nya.

"Namaku Xander Xaverius Frederick ingatlah jangan sampai lupa." Ucap Xander mengambil tangan Zayden dan mencium punggung tangannya.

Zayden menarik tangannya dengan canggung.

Zayden harus menuruti perkataan keluarga nya, keluarga nya bilang jangan biar kan orang lain menyentuh nya.

"Ini akademi kalian bisa langsung memanggil namaku." Balas Zayden yang memandang mereka dengan pandangan datar nya.

Entah mengapa, Zayden rasa kedua remaja ini saling bermusuhan.

"Ayo pergi ke kafetaria." Lanjut Zayden menjawab pertanyaan nya Kaenan.

Ketiganya pun berjalan ke kafetaria dengan Kaenan yang memimpin jalannya.

"Tentu, Zayden." Ucap mereka berdua bersamaan.

𓆡𓆝𓆞𓆟𓆜𓆛

Sesampainya di kafetaria, Zayden melihat Zayn yang melambaikan tangan ke arahnya.

Mereka bertiga ingin pergi ke sana.

Namun, sebelum Zayden dan dua lainnya pergi ke sana, entah darimana seorang gadis datang dan langsung memeluk manja leher nya Zayden.

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now