25

11.9K 1.3K 28
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di penginapan khusus Envuella.

Zayden, Zayn, kaisar Aaric dan Nicholas berada di taman.

Mereka duduk dibawah pohon sambil mendengar Zayn yang menceritakan apa saja yang telah mereka pelajari selama di Akademi.

Zayden menutup kelopak mata nya sambil berbaring dengan kepala yang berada dipangkuan kaisar Aaric.

"Ngomong-ngomong pak tua apa hubungan mu dengan gadis kuning itu?." Tanya Zayn setelah menceritakan kisah nya.

"Aku tidak mengenalnya." Balas kaisar Aaric acuh tak acuh dan masih sibuk mengusap lembut surai Zayden.

"Benarkah? Tapi aku suka saat dia memanggilmu.... Papa~" Kata Zayn sambil meniru ucapan Berthalivia dengan nada Centilnya.

Dia bahkan berdiri dan berlari untuk memeluk kaisar Aaric yang langsung ditendang oleh empunya walaupun pelan.

"Zayn benar, apalagi saat papa menunjukkan ekspresi jijiknya, sangat menggemaskan." Kata Zayden sambil menatap mata kaisar Aaric yang sedang menunduk untuk menatapnya.

"Jangan membelanya, kamu berada dipihak papa."
Balas kaisar Aaric sambil mengetuk pelan dahi Zayden.

Zayden hanya terkekeh pelan sambil menganggukkan kepalanya dengan senyum tipis disudut mulutnya.

"Sebenarnya aku berharap gadis kuning berhasil memeluk pak tua ini, tapi pak tua menghindari nya, sungguh menyebalkan." Sahut Nicholas sambil memakan makanannya dengan kasar.

"Kalau berhasil papa harus mandi dengan bunga tujuh rupa." Ucap Zayden yang membuat kaisar Aaric menghela nafas pelan.

"Bukan hanya bunga, tapi daun tujuh rupa, buah tujuh rupa, dan air tujuh rupa, mungkin itu akan membuat papa berubah menjadi tujuh rupa juga." Kata Zayn.

"Pfff.... Hahahaha."

"...."

Tawa Zayn dan Nicholas pecah, bahkan Zayden tertawa pelan membuat wajah yang selalu datar itu terlihat lebih lembut, lebih anggun dan sedikit lebih cantik dari biasanya, sangat bebeda dengan wajah Zayn yang tidak ada cantik cantik nya tapi satu hal yang pasti, mereka semua sangat tampan.

Sedangkan kaisar Aaric menyaksikan mereka tanpa daya dengan mata yang menatap mereka dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.


Disebuah ruang bawah tanah.

"Apa sudah siap?." Tanya pria disebalah kiri.

Pria itu menatap kegelapan didepannya, seakan-akan ada seseorang didalam yang sedang mengawasinya.

"Tidak, semua bahannya akan siap paling cepat 3 tahun." Balas pria satu lagi.

"Terlalu lama, kita harus membangkitkan kekuatan tuan secepatnya, atau mereka akan menyadari keberadaannya."

"Tenang saja aku akan mencari cara, apalagi ada beberapa jiwa dengan kekuatan yang sangat kuat ditempat ku, aku akan menangkap mereka, dan kekuatan tuan akan bangkit dalam waktu satu tahun."

"Akan kuserahkan masalah ini kepada mu, Harvey."

Setelah menyelesaikan ucapan nya, pria tersebut berjalan ke dalam kegelapan dan menghilang secara perlahan.

Sedangkan pria yang dipanggil Harvey berjalan mengikuti cahaya didepannya untuk keluar dari ruang bawah tanah tersebut.


[End] ZaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang