12

21.6K 2.6K 43
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.

"Perhatian semuanya, nama saya Stefano Stavros akan menjadi pengawas dalam tes ini, harap persiapkan diri kalian."

Suara Stefano pelan, tapi semua orang bisa mendengar nya seperti dia berbicara tepat ditelinga mereka.

Seluruh murid mengalihkan perhatian mereka kepada Stefano yang berada di podium.

Stefano memiliki surai hitam dan mata hitam dan sepertinya berumur 35 tahun.

Selain murid baru, ada banyak murid lama yang menjadi penonton.

Ada juga organisasi yang bertugas seperti OSIS tapi disini disebut dengan nama Zapyra yang berjumlah sepuluh orang.

Nicholas dan Theodore salah satu anggota organisasi tersebut, mereka juga hadir untuk melihat orang yang dikenal nya masing-masing.

Sebuah Lingkaran sihir muncul dibawah kaki murid murid baru dan meneleportasikan mereka semua ke arena.

"Hati-hati kak." Ucap Zayn sebelum diteleportasi kan.

Belum sempat Zayden menjawab dia sudah berada di arena dan berpisah dengan Zayn.

"Seperti yang diketahui, kalian diharuskan untuk membunuh minimal tiga ratus monster,tidak boleh kurang dan boleh lebih." suara Stefano kembali terdengar.

"Itu terlalu banyak."
"Tahun lalu saja tidak seperti ini."
"Ini keterlaluan."
"Kami tidak akan bisa membunuh sebanyak itu."

Banyak murid yang protes, apalagi yang belum pernah berburu moster sama sekali.

Namun Stefano mengabaikan mereka.

"Akademi Eternal tidak menerima murid manja, lindungi diri kalian sendiri kalau tidak mau mati,dan harap di ingat,cuma membunuh monster!." Lanjut Stefano dan kembali ke kursi nya untuk menonton.

Setelah Stefano menyelesaikan ucapan nya, sebuah pelindung transparan muncul melingkari arena memisahkan mereka dengan penonton.

Lalu puluhan pintu sihir yang sangat besar muncul dan mengepung seluruh murid di tengah arena.

Satu persatu monster mulai muncul di arena dan yang mengejutkan ada beberapa monster tingkat ke empat disana!.

"Sialan,apa apaan!." Nicholas terkejut saat melihat nya bukan cuma dia yang lain juga sama.

"Tenang lah Nicholas." Ucap orang disamping Nicholas dengan dingin.

"Bagaimana bisa tenang adikku ada di arena!." Nicholas marah, tapi dia juga sangat khawatir dengan adik adiknya.

Para pengawas tidak akan menyelamatkan para murid kali ini,dan dari kesepuluh tingkatan moster,ada monster tingkat ke empat di arena.

Monster tingkat empat di antara pemula kematian pasti tidak terelakkan.

Tapi, apakah pihak akademi sudah membahas hal ini dengan orang tua mereka?, mereka tidak akan seceroboh ini kan?.

Zayden dengan tenang mengamati lingkungan disekitar.

Diisamping nya ada Aqillazilia, walaupun Aqillazilia takut dia tidak menunjukkan nya.

Padahal banyak murid disekitarnya menangis dan mengeluh,terutama anak anak perempuan.

"PANGERAN ZAYDEN HATI-HATI!." Aqillazilia berteriak ngeri saat melihat sesuatu bayangan menuju ke arah Zayden.

Aqillazilia tidak bisa melihat bayangan apa itu karena terlalu cepat.

Zayden mengangkat salah satu tangan nya, sihir es nya mulai membentuk sebuah barrier yang melindungi dirinya dan Aqillazilia.

Swuss~

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now