53

5.6K 379 10
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.

Didepan gerbang akademi Eternal, Zayden dan tunangan-tunangannya sedang menunggu jemputan mereka, disana juga ada Gabriella, Aqillazilia, Alvaro, Arion, Kimberly dan Caroline.

Para siswa-siswi akademi yang melewati mereka juga akan berhenti sekedar menyapa, sebagian gadis juga akan menikmati pemandangan yang membuat mereka bahagia.

"Yoo kurcaci, ku dengar tadi malam kau mabuk, apa kau sudah membersihkan taman akademi? Hutan dibelakang juga?"

Gabriella dengan akrab memeluk bahu Zayden, sang empu mengernyit tidak suka, tetapi tidak perlu dia bertindak karena Kaenan sudah lebih dulu memukul tangannya.

"Jangan mengganggunya Gabriel."

Gabriella hanya merotasikan matanya dengan kedua tangan terangkat.

Mengganggu kesenangan orang saja.

Sedangkan Zayden juga merasa bersalah, semalam hampir satu akademi diganggu olehnya.

"Baguslah kalian berkumpul disini semua."

"Mamaaa papaa."

Suara familiar mengalihkan perhatian mereka.

Kendrick dan Rafael, sang pemilik suara berjalan ke arah mereka, dibelakangnya ada beberapa orang, yaitu mamanya Aqillazilia, Kimberly, Xander, Austin, Kaenan, papanya Leonard, Arion dan Alvaro, dan kakeknya Oliver, jangan lupakan Nicholas.

Kendrick dan Nicholas menatap tajam tangan Kaenan yang berada dipinggang Zayden, tetapi Kaenan hanya menampilkan senyumnya untuk menyabut mereka.

Seakan tidak melihat tatapan geram dari calon kakak-kakak iparnya.

"Menantu, apa mereka tidak mengurus mu? Lihatlah tubuh mu, sangat kurus."

"Ya benar-benar."

"Dasar bocah-bocah tidak bertanggung jawab."

Calista, Elyana, dan Ghisella, mamanya Xander, Austin dan Kaenan, mereka bertiga mendorong Kaenan menjauh dan mengelilingi Zayden.

Rafael juga tidak mau kalah dan segera melemparkan dirinya kepelukan Zayden.

"Kenapa kalian disini, kau juga Nicholas, tega sekali kau meninggalkan Theodore sendirian di istana." Ucap Zayn sambil bersedekap dada.

Aqillazilia yang sedang berbicara dengan mamanya langsung menatap tajam Nicholas.

Bajingan ini, beraninya dia meningalkan kakak kesayangannya.

"Nicholas beraninya kau meninggalkan kakak dan keponakan kecil ku!" Ucap marah Aqillazilia sambil melempar bunga ke Nicholas.

Potnya juga ikut serta.

Bahkan Gabriella dan mamanya Kaenan, Ghisella ikut melemparnya.

Sedangkan yang lain segera menjauhi Nicholas dan menyaksikan pertunjukan mereka dengan tenang.

"Tenang dulu, dengarkan penjelasan ku, tck berhenti sia- haishhh, aku hanya ingin menjemput Zayn! sumpah."

"Eh? Aku? Tumben sekali."

"Kau diam saja! Ikut dengan ku."

Walaupun meragukannya, Aqillazilia berhenti menyerang Nicholas, dan Nicholas ingin menyeret Zayn pergi, namun Zayden menghentikannya.

"Bisa dijelaskan?" Tanya Zayden sambil menatap Nicholas dengan pandangan datar.

Yang lain, yang bertugas menjemput mereka saling bertukar pandang.

[End] ZaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang