30

10.4K 1K 34
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Asrama 505, kamar Zayden.

Terdapat empat bayi binatang di atas tempat tidur, ada harimau putih, rubah, serigala dan naga, mereka tertidur mengelilingi seorang remaja, yang tidak lain ialah Zayden.

Jangan lupakan seorang anak kecil yang juga tertidur sambil memeluk erat lengan Zayden.

Tidak lama kemudian, bulu mata Zayden bergetar pelan, dan kelopak matanya mulai terbuka secara perlahan.

Zayden meringis saat merasakan sakit kepala yang menyengat disertai dengan ingatannya menyebabkan kesadarannya terkumpul sepenuhnya.

Dia juga merasakan sebuah beban diatas perutnya.

Tapi Zayden tidak menghiraukan beban tersebut.

Setelah rasa sakitnya hilang, gambaran-gambaran di benaknya juga hilang.

Akhirnya dia ingat apa yang terjadi tadi malam.

Zayden menghembuskan nafas pelan dan penuh ketidakberdayaan.

Dia menutupi matanya dengan tangannya, dan seluruh wajahnya sudah dipenuhi dengan rona merah padam.

'... Apa yang telah kulakukan?. ....'

'.... Tidak, ini tidak mungkin ingatan ku.'

Zayden sedang berdebat dengan pikiran nya sendiri, dia sangat yakin kalau orang yang ada diingatan tersebut bukan dia.

Apalagi saat gambaran dirinya mencium.....

Tidak! Itu bukan dia, dia tidak akan pernah melakukan hal tersebut!.

Tapi Zayden yakin kalau masalah ini ada hubungan nya dengan gadis waktu itu.

Zayden melihat kearah jendela, lewat celah-celah tirai dapat dilihat kalau diluar masih gelap, jika ditebak secara kasar mungkin sekitar jam 2.

Dia kembali mengalihkan perhatiannya, kali ini ke beban yang tidak bisa di abaikan di atas perutnya.

'Apa cacing didunia ini sangat besar?'

Di atas perut Zayden terdapat hewan berwarna hitam dengan tubuh seperti ular tapi ada bulu yang sedikit panjang dari kepala sampai ujung ekornya, empat kaki kecil dibawah perutnya, dan dua tanduk kecil diatas kepalanya.

Dia juga melihat anak kecil yang sangat imut yang memeluk lengannya, disisi kirinya ada rubah kecil yang tertidur terlentang dengan pinggang yang menindih leher harimau putih kecil.

Ada juga serigala kecil yang sedang berguling ditengah tengah antara rubah, harimau putih dan dirinya kemudian meletakkan kepala berbulu nya disamping perut Zayden.

Cukup akur.

Zayden menahan keinginan nya untuk memeluk erat mereka semua kemudian menggosok mereka kuat-kuat sampai kehabisan nafas.

Ide yang bagus, tapi lain kali aja, dia harus bermain dengan seseorang dulu, begitu lah kira-kira yang Zayden pikirkan.

Saat ingin memindahkan cacing? Yang ada di perutnya.

Tiba-tiba saja serigala kecil menekuk kakinya kemudian menendang rubah dan harimau putih dengan kuat sampai terguling guling ke tepi tempat tidur, sedikit lagi dan mereka akan meluncur kebawah dengan mulus.

Zayden menghembuskan kembali nafas yang sempat tertahan, dia ingin menjangkau rubah dan harimau putih tapi keduanya bergeliat mencari posisi yang nyaman.

Namun, mereka malah berbalik ke sisi yang salah dan langsung meluncur kebawah.

Tangan Zayden membeku diudara, dia memandang serigala kecil yang masih tertidur dan menggelengkan kepalanya tanpa daya.

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now