54

7.3K 409 5
                                    

Warning 🔞 🔞🔞

Dosa tanggung sendiri.

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kenapa mereka sangat lama."

Zayden merasa bosan, saat ini dia berada di sebuah kamar, tetapi bukan kamarnya.

Dua jam yang lalu, seorang mak comblang membawanya kekamar ini.

Kamar dengan nuansa merah, memiliki ukuran yang sangat besar dan luas, apalagi ranjang yang ditaburi kelopak bunga mawar.

Zayden menghela nafas dalam-dalam.

Kemudian mengeluarkan sebuah buku yang sangat tipis dari ruang penyimpanannya.

Itu buku baru yang Kimberly dan Aqillazilia berikan kepadanya.

Dalam posisi berbaring miring di sebuah sofa, dia memanfaatkan sihirnya untuk membolak-balikan lembar demi lembar buku tersebut, dan mulai membacanya secara perlahan.

Matanya sangat fokus, dan sesekali dia akan mengambil buah anggur di atas meja dan memakannya, dan kain yang menutupi wajahnya dilepaskan dari satu sisi, membiarkannya menggantung di sisi lain wajahnya,

Namun, baru halaman pertama dia sudah melihat kata "sadar diri itu penting."

Dan semakin Zayden membacanya semakin kusut ekpresinya.

Pada akhirnya, dia menutup buku tersebut dengan kasar dan melemparnya ke atas meja.

Tetapi saat memikirkan sesuatu, dengan perasaan bersalah dia kembali memasukkan buku itu ke ruang penyimpanannya.

Tapi, kalau dipikir pikir, apa yang tertulis dibuka laknat itu benar juga.

'Huh, walaupun tidak bisa menjadi pihak atas, aku bisa menjadi pihak bawah yang berkualitas.'

"Apa yang kau lakukan baby?"

Sebuah suara berhasil menyadarkan Zayden dari acara meratapi nasibnya, dan mata Phoenixnya menatap malas ke orang yang memasuki ruangan.

Xander, Leonard, Austin, Kaenan, Oliver dan Zayn.

Sejak memasuki ruangan, mata mereka menatap lekat Zayden.

Apalagi mereka merasa jika setiap gerakan Zayden seperti menggoda mereka untuk segera memakannya.

Namun, sambil menahan sesuatu yang mendesak, keenam pria tersebut pertukar pandang, kemudian cahaya menyilaukan muncul membuat Zayden menyipitkan matanya.

Tetapi, tak lama kemudian, matanya membelalak kaget dan langsung duduk tegak saat melihat seorang pria jangkung yang muncul mengantikan enam pria yang tiba-tiba saja menghilang.

"C-Chloe?"

"Ya, apa kau merindukan penampilan kami ini?"

Chloe ialah Zayn, Leonard, Oliver, Xander, Austin dan Kaenan yang menyatukan jiwa mereka.

Penampilannya tak kalah tampan dari mereka berenam, dengan surai hitam pekat, dan mata biru gelapnya menjadi sangat dingin saat dia menyipitkan matanya.

Namun saat ini, mata itu dipenuhi dengan kelembutan saat dia menatap istrinya.

Melihatnya masih tertegun, Chloe tersenyum puas, dia berjalan menuju ke tempat Zayden, dan dengan kakinya yang panjang dia hanya perlu beberapa langkah untuk sampai ke sana.

Mengukungnya, Chloe mulai membisikkan kata demi kata, dan suara magnetisnya mengalun pelan di telinga Zayden.

"Kami berdebat tentang siapa yang akan memakan mu duluan...."

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now