20

14.6K 1.6K 84
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ketiga di blood forest.

Berbeda dari pagi biasa yang menyegarkan dan cerah walaupun berbahaya, blood forest pagi ini sangat mendung tanpa cahaya sedikit pun.

Karena suasana yang tidak bersahabat, Zayden dan yang lain memutuskan untuk tetap di dalam gua.

Suasana didalam gua berbanding balik dengan diluar, mereka mengobrol dengan hangat dan membahas apa saja yang menurut mereka menarik, namun tidak dengan Zayden yang sedang tertidur dipangkuan kembarannya.

Gabriella juga sudah siuman setengah jam yang lalu, dia sempat panik dan khawatir dengan kondisi Kimberly namun karena semua sudah baik-baik saja Gabriella kembali seperti semula, seakan-akan kejadian kemarin tidak ada hubungan apapun dengan nya.

"Empat hari lagi kami akan pergi dari sini, bagaimana dengan kalian?." Tanya Zayn menatap mereka sambil menyisir bulu harimau Zayden.

"Kami akan pergi juga, aku juga sudah mengumpulkan banyak harta untuk membangun rumah tangga dengan Zayden." Ucap Kaenan santai, mengundang beberapa tatapan tajam yang diabaikan oleh nya.

"Ini sudah pagi berhenti lah bermimpi!." Geram
Zayn yang sudah melemparkan sebuah batu ke Kaenan.

'Huh! Beraninya dia menginginkan saudaraku.' batin Zayn.

"Oh ayolah, jangan marah terlalu dini, simpan saja dulu sampai aku menikah dengan Zayden." Balas Kaenan dengan nada provokasi dan menghindari baru yang dilemparkan okeh Zayn.

"Brengs*ek!!."

Zayn, Austin, Xander, meneriaki Kaenan bersamaan, dan Zayn yang menyadari sesuatu memandang Austin dan Xander dengan tidak percaya.

Bagaimana bisa dia tidak menyadari kalau mereka mengincar kembarannya? Begitu lah kira-kira yang dipikirkan oleh Zayn.

"BERANINYA KALIAN MENGINCAR KEMBARAN KU!!."

Habis sudah kesabaran Zayn, dia mengeluarkan belatinya setelah menyerahkan Zayden yang masih tertidur kepada Aqillazilia dan ingin bergegas ke arah Austin, Xander dan Kaenan.

Tapi Alvaro dan Arion segera mencegah Zayn, walaupun tidak akan terjadi apa-apa tapi kalau mereka bertarung gua akan hancur dan mereka harus pindah.

"Sabar Zayn sabar, papa ku bilang orang sabar kont** nya besar dan panjang." Ucap Gabriella blak-blakan untuk menengahi pertengkaran tidak berfaedah mereka.

"...."

Aqillazilia dan Kimberly menatap horor kepada Gabriella yang masih memakan makanannya dengan tenang, sungguh mereka tidak tau harus berkata apa.

"Kalau begitu kita harus sabar." Ucap Kaenan lalu bermeditasi setelah melemparkan senyum mengejek kepada Zayn.

Sedangkan Xander dan Austin tidak menghiraukan apapun, Xander bahkan mengambil Zayden dari Aqillazilia saat Zayn tidak memperhatikan nya.

Ngomong-ngomong Zayden sudah bangun saat Zayn menyerahkan nya pada Aqillazilia, dia menatap binggung Zayn yang emosinya sedang meledak ledak.

Zayden juga tidak masalah kalau Xander mengambil nya asalkan tidak menganggu nya.

Namun saat melihat kondisinya yang belum bisa kembali kebentuk semula Zayden mulai merasa kesal.

Apalagi sejak tadi pagi tubuh Zayden merasa sangat lelah padahal dia tidak melakukan apapun, Zayden hanya mendengus pelan sebelum menutup kembali matanya setelah mencari posisi yang nyaman di pangkuan Xander.

Setelah suasana nya kembali tenang, Zayn yang melihat kalau Zayden tidak bersama Aqillazilia pun kembali marah saat melihat Xander yang mengambil kembarannya.

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now