45

4.9K 411 7
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.

"Ezekiel menjauhlah darinya!"

Zayden segera melihat kearah suara tersebut, sedangkan Ezekiel dengan santai melingkari lengannya dileher Zayden, mendudukkan dirinya dipangkuan Zayden kemudian menatap remeh ke enam remaja, Zayn, Kaenan, Oliver, Leonard, Xander dan Austin.

Namun mereka berdua tidak bisa menahan rasa penasarannya saat melihat wajah Zayn, Xander, Kaenan, Austin dan Leonard yang tidak baik-baik saja, penuh lembam, kalau kaisar Aaric bilang, seperti wajah babi.

"Kenapa wajah kalian seperti babi?" Tanya Ezekiel yang langsung ditatap dingin oleh kelima remaja.

"Jangan bilang dengan tampang kalian yang seperti itu ingin memiliki kakakku yang sangat sempurna ini." Lanjutnya mambuat mereka berlima hanya bisa mendengus kasar.

"Bahkan cara mendengusnya saja tidak ada bagus-bagusnya, siapa sih yg mengajari kalian? Kalian ini bangsawan kan?"

"Baiklah tolong diam, apa kau jelmaan ayam?"

"Beraninya kau!"

"Kenapa kalian disini?" Tanya Zayden yang menengahi pertengkaran tidak bermanfaat mereka.

"Karena kamu disini." Balas mereka bersamaan, membuat Ezekiel Merotasikan matanya.

Oliver menepuk pelan tangan Ezekiel yang masih melingkari leher Zayden, namun sang empu hanya acuh.

Oliver yang melihat kelakuannya langsung saja melepas paksa tangan Ezekiel, kemudian dengan kasar melemparnya ke kursi lain.

"Perhatikan tindakanmu, aku bukan Zayden, aku bisa membunuhmu." Kata Oliver yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua.

"Heh, aku juga bisa memisahkan kalian dengan kakak ku, ingin mencoba?" Balas Ezekiel sambil meminum minumannya, mengabaikan tekanan dari Oliver yang sangat menakutkan walaupun sebentar.

Berbeda dengan mereka berdua yang seakan dipenuhi bau mesiu, Zayden dan lima pria lainnya sedang berkumpul, dan dengan hati-hati, dia mengobati luka mereka sambil mendengar berbagai permintaan maaf dari mereka berlima.

"Kenapa tidak melawan?"

"Karena kami yang salah."

Mereka sedang membahas dari mana asal luka yang mereka dapatkan, dan pelakunya tidak lain ialah Oliver.

"Eh? Apa yang terjadi?"

Ezekiel memandang bingung pemandangan diluar.

Dirinya saja yang terlalu sensitif atau jiwa-jiwa diluar memang sedang bersemangat?

Zayden dan yang lain juga menyadari kejanggalan tersebut, tapi mereka tidak tau dimana yang salah.

"Bahaya! Kalian keluar dari sini!"

Bersamaan dengan berakhirnya perkataan Oliver, tanpa banyak tanya, Zayden, Oliver, Zayn, Austin memunculkan sepasang sayap dari ras masing-masing kemudian keluar dari bangunan tersebut lewat jendela.

Disusul oleh Xander, Ezekiel, Leonard yang menginjak pedang, kemudian ada Kaenan yang bisa melayang tanpa menggunakan alat bantu.

DUARR!

"Wow, kembang api."

Toko tempat mereka berkumpul tadi sudah hancur dilahap api, tidak cukup hanya satu tempat, api tersebut juga menyebar dengan cepat ke bangunan sekitar.

"Kau sepertinya tidak berubah ya Ezekiel, beraninya menyuruh bawahanmu untuk menyerang kami." Ucap dingin Oliver sambil menarik kasar kerahasiaan Ezekiel.

[End] ZaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang