27

10.9K 1.2K 30
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari-hari berlalu dengan tenang.

Kecuali beberapa murid yang mengambil misi dan mengikuti pertandingan persahabatan, murid lain hanya menikmati hari libur mereka dengan bermalas-malasan sambil menonton pertunjukan.

Pertandingan persahabatan juga berjalan dengan lancar, setelah melewati berbagai tahapan akhirnya mencapai babak final.

Pertandingan terakhir, pertarungan antara murid akademi Eternal dan akademi Crideos akan segera dimulai.

Di arena, seluruh orang sudah berkumpul untuk melihat pertandingan terakhir tersebut.

Suasana meriah di akademi Eternal membuat beberapa orang luar yang penasaran bergabung untuk menyaksikan kesenangan disana.

Saat kedua peserta yang berhasil maju ke babak final berjalan ke tengah arena, sorak-sorai ditempat kejadian pecah.

Dua perempuan, pendekar pedang bernama Caroline dan penyihir bernama Liana, dari ras binatang dan ras tumbuhan.

Tidak ada yang berani meremehkan dua perempuan ini, kemampuan keduanya sudah membuktikan seberapa layak mereka untuk berdiri di babak final ini.

"Menurut kalian siapa yang akan memenangkan pertandingan ini?." Tanya Gabriella yang memulai kembali pertaruhan mereka.

Dia masih berada dibangunan terapung bersama tiga kaisar dan yang lain, ditambah orang tua mereka juga berada diruangan ini, tapi suasana nya sangat harmonis tidak canggung sama sekali.

Dia bersandar dipembatas bersama Zayn, Alvaro dan Kaenan, mereka menyaksikan pertandingan dibawah dengan penuh semangat, berbeda dengan yang lain yang duduk mengelilingi sebuah meja bundar besar sambil menikmati teh dan camilan yang ada.

"Masih sama, Caroline." Balas Leonard berjalan pelan ke arah mereka dan ikut bersandar di pembatas.

Padahal ada proyeksi sihir yang menanyangkan pertandingan tersebut tapi mereka berlima lebih suka menonton disana.

Saat ini pertandingan di antara dua perempuan tersebut sudah dimulai,  Caroline berlari kearah Liana dengan pedang besar nya yang diselimuti oleh elemen sihir petir yang bergesekan dengan tanah.

"Kami juga, kami memilih Caroline." Sahut Kimberly, dan Aqillazilia yang diangguki oleh Zayden dan yang lain.

Kecuali orang dewasa yang hanya bisa memilih sisa dari pilihan mereka.

Zayden dan yang lain sudah memenangkan banyak taruhan dengan orang dewasa yang ada diruangan, mereka juga memiliki hak khusus, kalau tidak mereka tidak akan menang.

Dan hak khususnya mereka bisa menukar jawaban dengan orang dewasa, jadi mereka bisa membalikkan benar dan salah sesuka hati mereka.

Dan orang dewasa hanya bisa pasrah.

Harta mereka masih banyak dan tidak akan berkurang jadi tidak apa-apa, asalkan mereka senang, begitu lah kira-kira yang ada dibenak orang-orang dewasa ini.

"Woah Caroline sangat hebat!!." Pekik Kimberly saat melihat Caroline yang berhasil keluar dari ilusi yang diciptakan oleh Liana.

Caroline dengan ganas mengayunkan pedangnya kedepan, menciptakan energi pedang yang menabrak barrier hingga pecah membuat Liana harus mundur kebelakang beberapa langkah.

Tanpa menunggu respon dari Liana, Caroline mempercepat langkahnya dan menebas ke Liana tapi Liana berhasil menghindar serangan Caroline walaupun tergores dipipinya kemudian dia menciptakan jarak untuk dirinya dan Caroline.

[End] ZaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang