15

18.6K 2.2K 53
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.

Seluruh kelas 1-S berada di lapangan, mereka akan mempraktekkan beberapa pelajaran sihir yang di ajari oleh madam Helena.

Saat ditengah pembelajaran mereka, terdengar sebuah suara membuat mereka mengalihkan perhatian nya.

"Hohoho, madam Helena kamu semakin sombong dengan pangkat mu sekarang ya,dan murid 1-S tahun ini tidak ada apa apanya,mengecewakan." Ucap Xena dengan nada mengejek, dan dia wali kelas dari kelas 1-A.

Beberapa siswa dari kelas 1-A tertawa mendengar ejekan nya madam Xena.

"Ha...Halo pangeran Zayden dan pangeran Zayn/pangeran Zayden." Ditengah tawa para siswa kelas 1-A, terdengar dua suara gadis yang memanggil Zayden dan Zayn dengan malu malu sambil melambaikan tangan mereka, Berthalivia dan Stella.

Berthalivia dan Stella saling melemparkan pandangan tajam.

Zayn dengan singgap menghalangi pandangan Zayden agar tidak melihat dua gadis tersebut, lalu mengabaikan mereka.

Madam Helena cuma memandang madam Xena dan muridnya dengan tenang,dulu pangkat nya emang lebih rendah daripada madam Xena, tapi karena kerja keras dan bakat nya sendiri dia bisa melampaui nya.

Dan madam Helena sudah sering mendengar ejekan dari madam Xena jadi dia sudah kebal.

Namun tidak dengan murid muridnya,salah satu nya Gabriella, dia sudah mengambil ancang-ancang dengan sebuah sepatu di tangannya.

Dan......

Bamm!!

Tepat sasaran!.

Sepatu Gabriella mengenai wajah orang yang tertawa paling keras, dan dia berhasil menghentikan tawa dari kelas 1-A.

"Banjingan ini!, apa kalian kekurangan uang sehingga tidak bisa menyewa guru untuk mengajari tata krama.ayo maju kalian, biar ku musnahkan semuanya!." Gabriella memarahi mereka sambil berkacak pinggang.

"Ga... Gabriel, sabar...sabar." Aqillazilia memegang lengan Gabriella untuk menghentikan nya.

Kelas 1-S tidak heran dengan sikap nya Gabriella yang blak-blakan, tapi beda dengan kelas 1-A yang sudah memandang Gabriella dengan wajah gelap.

Mereka merasa terhina, apalagi dengan orang yang mendapatkan sepatu, padahal kalau dijual harganya mahal tapi orang itu malah marah marah, jadi heran.

"Anak kurang ajar...."

"Nenek sihir berani kau menyebutku anak-anak!." Gabriella memotong ucapan nya madam Xena.

"Demi papa Aaric Perempuan cukup merepotkan,di dunia ini kembaran ku lah yang terbaik." Gumam pelan Zayn sambil memakan camilan yang dikeluarkan oleh Zayden.

"Kasian sepatu nya, padahal ada emasnya." Lanjut Zayn yang memandang lekat sepatu Gabriella.

"Kau juga punya." Zayden memutar matanya mendengar apa yang dikatakan Zayn.

"Punya orang lebih enak loh kak." Ucap Zayn tidak mau kalah.

Zayden tidak melanjutkan topik tersebut dan memilih duduk dibawah pohon yang ada disana diikuti oleh beberapa orang lainnya.

Zayden sesekali akan melirik ekor rubah nya Xander yang berayun pelan,tangan nya jadi gatal ingin merasakan sensasi lembut saat menggosok nya.

Tapi tidak sopan menyentuh ekor orang lain,jadi Zayden mengambil ekornya sendiri dan menyisir nya agar rapi untuk menuntaskan keinginan nya.

Kelas 1-S tidak berniat untuk meleraikan pertikaian tersebut dan lebih memilih untuk menonton nya.

Jarang kan ada hiburan dihari hari yang membosankan.

[End] ZaydenWhere stories live. Discover now