#121

6.9K 178 7
                                    

Hari terus berlalu cepat.
Gw dan Resti selalu melakukan aktifitas seperti biasanya. Gw selalu sibuk kerja di cafe dan Resti sibuk menyiapkan diri untuk Ujian Akhirnya.

Kami melalui hari penuh dengan canda dan tawa, setiap hari minggu kami selalu pergi untuk jalan jalan kemanupun terserah yang penting kami berdua. Indah nya masa masa itu, apapun akan terasa menyenangkan disaat kami melakukan itu bersama sama.

.............


Resti sudah berhasil melewati Ujian akhir dan dia berhasil lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, gw sebagai cowok yang selalu ada disamping nya berbagi tawa dan duka juga turut bahagia melihat senyum Resti di hari kelulusan nya.
Gw ingat ketika dia tidak berani membuka surat dari sekolah nya karena takut melihat hasil ujian nya.

Resti meminta gw membuka nya, saat gw buka gw langsung tersenyum dan Resti mengerti arti dari senyuman gw, dia langsung meloncat dan memeluk gw dengan erat.

Beberapa hari setelah nya Resti meminta gw untuk menemani nya mencari kebaya untuk acara perpisahan. Hari itu Putri juga ikut bersama kami.
Ya. Resti dan Putri berduet dalam mencari kebaya, dan gw yang disiksa..

Gw mengikuti mereka kesana kemari pindah pindah toko untuk mencari kebaya sialan itu.

"ini bagus Ri.?" Tanya Resti.

"bagus"

"ini bagus Ri.?" Tanya Putri. Putri juga ikut menanyakan pendapat gw.

"bagus"

"ini Ri..?" tanya Resti lagi.

"kalau yang ini Ri..?" tanya Putri juga.

"serah lo berdua deh, pusing gw.." jawab gw kesal.

Gw langsung berjalan keluar toko dan memilih untuk menunggu diluar.
Saat gw diluar gw melihat ada beberapa cowok juga yang lagi duduk didepan toko. Cowok cowok ini pasti juga korban keganasan wanita yang lagi belanja.

Gw melihat ada bangku kosong dan langsung berjalan kesana untuk duduk.
Disebelah gw ada cowok yang bersetelan rapi.

"nunggu pacar nya ya Mas..?" tanya orang itu.

"hmm" gumam gw tanpa melihat nya "iya"

"senasib kita Mas" ucap nya.

"ya" jawab gw singkat.

"cewek itu emang nyusahin ya" ucap nya sambil menggeser bangku nya untuk mendekat ke gw.

Gw hanya mengangguk.

"Mas siapa nama nya..?" tanya orang itu.

Gw hanya melirik nya. Gw mulai risih dengan orang ini, kebanyakan nanya dan juga gaya nya yang sedikit gemulai melambai itu membuat gw sedikit takut.

"Mas jangan sombong gitu dong, saya nanya nama ko gak dijawab" ucap nya sambil meletakkan tangan nya di paha gw.

Spontan gw langsung berdiri.
"apa apaan lo pengang pegang..?

Semua orang disitu langsung melihat gw.

"lo jangan macam macam ya. Gw hantam pake bangku juga pala lo" ucap gw panas.

Dia hanya senyum senyum nggak jelas.

Wahh homo ni orang batin gw.

"kenapa Ri..?" tanya Resti yang baru saja menghampiri gw.

"gapapa, udah belanja nya, yuk pulang" gw langsung menarik tangan Resti.

Saat di mobil gw menceritakan kejadian tadi pada Resti dan Putri, mereka berdua langsung tertawa terbahak bahak mendengar cerita gw.

Kampret ah malah di ketwain batin gw.

.........

Hari perpisahan sekolah Resti tiba.
Resti minta gw untuk datang dan melihat acara nya, karena pada acara perpisahan ini Resti terpilih menjadi 'Ratu'. Ratu ini dipilih melalui proses pengambilan suara satu angkatan mereka, dan tugas Ratu ini adalah menyerahkan Bunga kepada kepala sekolah sebagai simbol kelulusan mereka.

Saat itu Resti tampil cantik sekali dengan kebaya merah maroon nya, dia berdiri di tengah tengah panggung dan ada beberapa cewek lain yang mengikuti dia dari belakang.

Ada rasa bangga di hati gw ketika melihat Resti yang benar benar seperti Ratu, kecantikan nya benar benar terpancar jelas dari tempat gw berdiri yang sedang memperhatikan nya dari kejauhan.

Setelah acara selesai Resti lagi foto foto bersama teman teman cewek nya. Selesai foto Resti langsung menghampiri gw, gw tersenyum melihat nya yang lagi berjalan menggunakan high heels.

"Deri sayaaang" ucap Resti sambil merentangkan tangan nya.

"ciie gw dipanggil sayang ni sama Ratu sekolahan" ucap gw cengengesan sambil merangkul pinggang nya.

Resti hanya memeletkan lidah nya, gw langsung mencubiti pipi nya karena gemes melihat nya yang begitu.

saat kami berjalan mau keluar dari tempat itu ada beberapa teman cowok Resti yang datang menghampiri kami, mereka meminta untuk foto bersama Resti.

Resti tidak menjawab mereka tapi langsung menoleh ke gw seakan meminta persetujuan dari gw.

Gw tersenyum dan mengangguk memberikan izin untuk Resti foto dengan teman teman cowok nya.

"maaf ya kita lagi buru buru nih, tadi kan udah foto rame rame" ucap Resti.

Gw kaget Resti menolak ajakan mereka untuk berfoto.

Resti langsung menarik tangan gw dan kami lanjut berjalan menjauhi teman teman cowok nya yang minta foto bersama Resti.

"kenapa nggak foto Res, kasian tau" ucap gw.

"aku belum ada foto sama kamu malah foto sama cowok lain" ucap Resti "nggak mau lah, lagian tadi juga udah foto rame rame" lanjut nya.

"yee gapapa kali kalau memang mau foto" ucap gw.

"udah ah, nggak" ucap Resti "ayo cepetan kita cari Putri dulu, kita foto bertiga" Resti langsung menarik tangan gw lagi.

Kami bertemu dengan Putri. Dan bisa ditebak ketika Resti bertemu Putri suasana langsung rame, dari pagi awal mulai acara Resti memang belum sempat ketemu dengan Putri karena Putri duduk di tempat kelas nya sedangkan Resti harus bersiap siap di belakang panggung.

Entah berapa puluh foto yang sudah kami ambil, kebanyakan foto Resti sama Putri dan gw yang fotoin.
Ini maksud dari foto bertiga, Resti dan Putri yang berpose gw bertugas mengambil foto nya.

Setelah puas foto foto gw dan Resti langsung pamit pulang duluan, sedangkan Putri masih mau ngobrol sama teman teman nya dulu.

Sebelum pulang kami pergi makan malam berdua, kalau kata orang candle light dinner.
Gw sudah memboking tempat di salah satu restoran.
Kita berdua makan malam langsung di bawah bintang yang bertaburan di langit malam dan di temani cahaya lilin.

"makasih ya sayang udah nyiapin ini" ucap Resti dengan mata yang berkaca kaca "pasti mahal kan" lanjut nya.

"hehehe sekali sekali gapapa Res, ini untuk merayakan hari kedewasaan kamu, sebentar lagi kamu udah bukan anak SMA lagi, jadi gabole manja lagi" ucap gw.

"ahh kalau aku gabole manja manja sama kamu lagi mending aku ga lulus Ri" ucap Resti sambil memeletkan lidah nya.

Gw bersyukur bisa memiliki kesempatan untuk mencintai dan dicintai oleh Resti, mudah mudahan hubungan ini akan terus berlanjut sampai maut yang memisahkan. Itu lah doa yang gw panjatkan dalam diam dimalam itu.

Malam itu benar benar indah, malam yang tidak akan pernah gw lupakan.

PELANGI SETELAH HUJANWhere stories live. Discover now