#168

5.6K 142 0
                                    

  Saat didepan Rumah Siska gw langsung menekan Bel rumah nya.. tidak butuh waktu lama pintu rumah Siska terbuka dan Siska keluar dari rumah nya.

"ih ko gak pernah ngasih kabar sih, katanya disana mau ngasih kabar" ucap Siska saat melihat gw berdiri diepan pintu rumah nya.

Gw tersenyum.
"kan aku ada ngasih kabar Sis"

"Cuma dua kali" ucap Siska dengan wajah cemberut nya.

Gw menarik tangan Siska.
"maaf ya"

"yaudah deh gapapa, yang penting kamu baik baik aja Ri" ucap Siska.

"Sis boleh aku peluk kamu..?" tanya gw dengan suara pelan.

"kamu kenapa Ri..?" tanya Siska "ko aneh gini"

"eh gak ko, gapapa" ucap gw.

Gw terlalu takut untuk meluk Siska..

"yaudah duduk dulu yuk" ucap Siska sambil menarik tangan gw untuk duduk di teras Rumah nya.

"papa sama mama kamu kemana Sis..?" tanya gw.

"lagi keluar, ada acara di tempat Om aku Ri" jawab Siska.

"ohh" gw mengangguk.

Gw dan Siska sama sama diam, mungkin karena sudah lama tidak bertemu jadi ada sedikit kekakuan diantara kami berdua.

"ko diama aja Ri" ucap Siska sambil megang tangan gw.

Gw menoleh dan menatap mata nya lalu menarik nafas panjang.
"aku sayang sama kamu Sis.."

"aku juga Ri, malahan aku udah sering bilang kan" jawab Siska.

"kamu mau kan jadi pacar aku.." ucap gw sambil menggenggam erat tangan nya.

Siska terbelalak dan kemudian mata nya berkaca kaca.
"kamu seirus Ri..?"

"aku serius Sis"

Siska langsung meluk gw dengan erat.
"aku.. aku.. udah nunggu lama untuk ini Ri" ucap Siska "aku mau"

Perlahan tangan gw mulai bergerak dan membalas pelukan Siska untuk pertama kalinya..
Jelas sekali, kali ini gw benar benar jelas merasakan kasih sayang Siska, perasaan itu langsung menjalar keseluruh tubuh gw, perasaan cinta dan kasih sayang yang tulus dari nya.

"aku sayang kamu Sis, maaf butuh waktu lama untuk aku sadar dengan perasaan aku"

Siska melepas pelukan nya dan dia melihat gw sambil tersenyum manis.
"gak perlu minta maaf Ri, selama ini aku udah bisa selalu disamping kamu aja udah buat aku bahagia" ucap Siska.

"makasih ya Sis selama ini kamu selalu ada untuk aku"

Selama ini gw terlalu takut untuk mengakui kalau gw juga mencintai Siska, gw takut karena gw memang belum bisa lepas dari bayang bayang Resti.

Gw kembali diam karena saat itu gw masih memikirkan Resti..
Ada yang mengganjal di hati gw karena saat meninggalkan nya dulu gw tidak memberikan penjelasan apapun pada nya. sejak hari itu gw sama sekali tidak tau apa kabarnya Resti, gw tidak tau apa yang dilakukan nya..

Gw hanya bisa berharap Resti dalam keadaan sehat dan lagi berbahagia dengan pilihan orang tua nya..

Gw harus bisa melupakan dia..

"kalau kamu memang belum bisa lupain dia jangan dipaksain Ri.." ucap Siska seakan dia tau apa yang lagi gw pikirkan "aku gak akan maksa kamu, gak masalah buat aku walau ada dia dihati kamu"

Gw menoleh dan kembali menatap Siska..

"masih ada masalah dengan dia yang belum kamu selesain kan." ucap Siska "cerita aja sama aku Ri, mungkin aku bisa bantu kamu"

"gak Sis, gak ada masalah ko" jawab gw.

Siska menghembuskan nafas nya dengan lembut.
"kalau kamu udah siap untuk cerita masalah kamu dengan dia, aku selalu siap untuk dengar ya Ri"

"lain kali pasti aku ceritain Sis"

Gw merangkul bahu Siska dan menarik nya untuk lebih dekat.
"sekarang kita jalani hubungan kita aja dulu ya"

Hati gw seperti memiliki dua Sisi. Disatu Sisi ada Resti yang masih belum bisa gw lupain, disisi lain ada Siska yang memang tanpa sadar sudah gw cintai..

Gw memang egois....

"jalan jalan yuk Ri" ucap Siska.

"kangen banget jalan-jalan sama aku ya..?"

"iya" jawab Siska tersenyum "aku ganti baju dulu ya.."

Setelah Siska berganti pakaian, kini gw dan Siska sudah berada diatas Motor.
"mau kemana nih..?" tanya gw.

"kerumah kamu aja Ri, aku kangen sama Cindy"

Gw langsung memacu motor untuk pulang kerumah. Kurang lebih setengah jam gw sudah tiba dirumah.

Siska langsung berlari kecil menuju rumah Cindy, sedangkan gw langsung masuk kerumah karena tadi belum sempat bertemu nyokap.

Gw menghampiri Nyokap yang lagi nonton Tv diruang tengah.
"kamu dari mana Ri, tadi baru pulang langsung pergi lagi" ucap Nyokap.

"kerumah Siska Ma" jawab gw sambil menyalami Nyokap dan ikut duduk disbelah nya.

"hmmm cewek nya dulu di temuin" ucap Nyokap gw.

"tadi aku nyari Mama tapi Mama nya gak ada" jawab gw.

"Siska nya mana sekarang..?" tanya Nyokap "selama kamu gak ada, dia selalu main kesini sepulang kerja"

"dirumah Cindy" jawab gw "nemenin Kak Lina dia, itu si Kakak galau kesepian ditinggal adek adek nya KKN"

"bukan Cuma nemenin Lina, dia juga nemenin Mama, kadang kami pergi belanja bertiga" ucap Nyokap.

"pas udah Ma, cocok Patner Mama belanja tuh" ucap gw.

"iya makanya kamu sama Siska aja, jangan sama orang lain" ucap Nyokap "Siska kan cantik, baik, pinter masak, kurang apa lagi coba"

"iya Mama, iya"

Gw belum mau bilang ke Nyokap kalau udah pacaran sama Siska. Lain kali aja kalau udah seminggu atau sebulan.

"ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh Deriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii" teriak Cindy sambil berlari masuk kerumah gw.

Gw langsung melihat kepintu masuk, ternyata bukan Cuma Cindy, Kak Lina juga ikut ikutan teriak.
"apa sih lo berdua teriak teriak gak jelas gitu"

"PJ" ucap Cindy sambil menadahkan tangan nya didepan gw.

"iya PJ Ri" tambah Kak Lina yang ikut ikutan menadahkan tangan nya.

Gw melihat Siska yang baru masuk kerumah sambil tersenyum..
"hmm pasti udah kamu ceritain ya Sis.."

"hehe iya" jawab Siska.

"PJ apa..?" tanya Nyokap.

"bukan apa apa ko Ma" jawab gw sambil menarik tangan Kak Lina dan Cindy.

Gw menarik mereka untuk keluar dari rumah.
"apaan sih lo berdua"

"PJ dulu" ucap Cindy lagi.

"gak ada, gw lagi bokek" jawab gw.

"pelit banget sih lo, Siska aja udah setuju" sahut Kak Lina.

"ya dia udah kerja Kak, gw mahasiswa"

"Sis liat nih cowok lo, pelit banget" ucap Kak Lina.

"yaudah kita bertiga aja yuk, tinggalin aja Deri" ucap Siska.

Mereka bertiga langsung pergi ninggalin gw..

"woi gw ikut" ucap gw sambil mengikuti mereka dari belakang.

"lo bayar sendiri ya" ucap Kak Lina.

Kita berempat pergi makan diluar dan,
Ujung nya tetap gw yang bayarin mereka bertiga makan....

PELANGI SETELAH HUJANKde žijí příběhy. Začni objevovat