#151

6K 138 1
                                    

Luka luka diwajah gw sudah mulai sembuh, dan gw kembali masuk kampus. Gw sudah dibelikan motor baru oleh Bokap, jadi gw nggak perlu nebeng Cindy lagi. Susah juga kalau nebeng Cindy terus karena tidak semua jam kuliah kami sama.

Gw memarkir Motor kemudian jalan kearah kelas, gw liat didepan kelas sudah kumpul mahasiswa lain yang masuk mata kuliah yang sama dengan gw. Atau bisa dibilang mereka teman sekelas gw, entah mereka menganggap gw teman atau nggak, gw nggak tau, karena selama ini gw nggak pernah mau ngobrol dengan mereka.

Gw menarik nafas panjang sebelum mendekati mereka. Gw berniat untuk ikut berbaur hari ini, gw harus ikut ngobrol dengan mereka.

"Dosen nya belum masuk ya..?" tanya gw.

"yang lo liat" jawab nya tanpa menoleh ke gw.

"belum sih" jawab gw.

"yaudah berarti belum"

Gw mengangguk kemudian menjauh beberapa langkah dari mereka yang asik ngobrol dan tertawa. Tanpa sengaja gw mendengar seseorang yang berbicara dengan suara pelan.
"itu hantu 2009 tumben mau ngomong" ucap nya dengan suara pelan.

Gw tersenyum kecil mendengar sebutan nya ke gw. Akhir akhir ini gw memang sering dengar mereka nyebut gw hantu 2009 karena gw jarang masuk dan kalaupun masuk gw tidak pernah mau ngobrol. Sehingga mereka menganggap gw hantu, atau tidak ada.

Gw membenarkan posisi tas selempang kemudian berjalan masuk kedalam kelas. Seperti nya sudah telat untuk gw ikut berbaur dengan mereka, mereka sudah mengenal dan dekat satu sama lain dari awal kuliah, sedangkan gw baru mau mencoba untuk berbaur ketika semester satu sudah mau selesai.

Ini akibat yang harus gw terima dari perlakuan gw selama ini ke mereka.

Saat didalam kelas gw melihat Rani lagi duduk sendiri sambil memainkan Handphone nya.
Gw langsung mendekati Rani. Rani melihat gw jalan mendekati nya, kemudian dia kembali melihat kelayar Handphone nya

"kosong..?" tanya gw.

"ehh" Rani kaget dan melihat gw "lo lagi mabuk Ri..?"

"nggak lah" jawab gw.

"tumben ngomong sama gw, biasa nya kalau lagi mabuk doang lo mau ngomong sama gw"

Gw langsung duduk disebelah Rani.
"sorry kalau selama ini gw nyuekin lo" ucap gw.

Rani terbelalak dan langsung megang kening gw dengan tangan nya.
"lo nggak sakit kan..?" tanya Rani "lo bisa minta maaf juga ya"

"apaan sih lo" ucap gw sambil menepis tanga nya.

"ahahaha gw beneran kaget loh ini, biasa nya kan lo tu cuek, dingin dan nggak peduli sama orang, lo lebih milih duduk dipojokan sana tuh" ucap Rani sambil menunjuk tempat biasa gw duduk.

"udah lah nggak usah dibahas lagi, kemarin gw khilaf" jawab gw.

"ahahha bagus bagus lo udah sadar" ucap nya sambil menepuk nepuk bahu gw.

"iya" ucap gw "gw sekarang pingin berbaur sama yang lain Ran, gw mau kenalan sama temen temen dikelas ini"

"ahahaha telat lo, tuh anak anak udah males ngeliat lo, lo dulu nggak pernah mau diajak ngomong, ada yang negur nggak lo perduliin, terus lo di kasih info nggak pernah mau bilang makasih" ucap Rani.

"kaya nya sampe tamat bakalan nggak ada temen gw disini"

"lo tenang Ri, gw ada disini, gw kan temen lo, kalau dulu mungkin kita temen nya pas malam aja, sekarang kan lo nggak perlu alkohol lagi buat ngomong sama gw" ucap Rani.

Gw tersenyum kecil. Syukurlah gw punya temen walaupun Cuma satu orang.

"kaya nya malam ini kita harus pesta ni Ri, menyambut Deri yang baru" ucap Rani cengengesan.

"kalau untuk itu gw udah nggak lagi Ran" ucap gw "gw mau menjauh dari alkohol"

Rani kaget kemudian dia tersenyum.
"bagus lah Ri, mudah mudahan gw juga bisa berhenti"

"yaudah sama sama berhenti kita Ran, kita cari kegiatan lain" ucap gw semangat.

"gw nggak bisa Ri" ucap Rani sambil menggeleng pelan "gw mau berhenti tapi nggak bisa"

"kenapa Ran..?" tanya gw "kalau lo niat pasti bisa"

"gapapa Ri" jawab Rani "dah ah bahas yang lain aja"

Gw mengangguk. Gw bisa tau kalau Rani menyembunyikan sesuatu. Sebaik nya gw nggak ikut campur.

Mata kuliah dimulai. Gw Cuma menggaruk garuk kepala melihat dosen menjelaskan didepan. Gw bingung dan sama sekali nggak ngerti dengan yang dijelasin, selama ini gw nggak pernah merhatiin Dosen, gw juga tidak pernah mencatat materi yang diberikan.

Asli ancur ni gw semester ini, semester satu pula...

Gw meoleh ke Rani yang sedang asik mencatat.
"ssstt Ran"

"apa" jawab Rani tanpa menoleh ke gw karena dia masih sibuk dengan catatan nya.

"minjem catatan lo dong, gw bingung nih"

"lo terakhir nyatet yang mana.?" Tanya Rani.

Gw nyengir kemudian memperlihatkan kertas kosong, gw sama sekali nggak pernah nyatat..
"dari awal kuliah gw nggak pernah nyatat"

"gila lo, jadi lo selama ini ngapain aja" ucap Rani.

"jangan keras keras suara lo bego, kedengeran entar"

"eh iya sorry sorry" ucap Rani sambil menutup mulut nya.

"gw minjem semua catatan lo dong Ran"

"foto copy aja Ri, kalau lo tulis tangan bakalan capek, banyak banget soal nya"

"yaudah entar gw pinjem yak" ucap gw cengengesan.

"nggak gratis dong" jawab Rani "traktir gw dulu" lanjut nya sambil nyengir.

"yaudah entar gw traktir"

"selama seminggu" ucap Rani.

"enak aja lo" ucap gw dengan suara yang tidak gw kecilkan lagi.

"itu kalian berdua dari tadi saya liat ngobrol aja, kalau merasa udah pintar jangan masuk kelas saya" ucap Dosen itu.

Gw dan Rani sama sama menunduk.

"mau nggak seminggu..?" ucap Rani berbisik.

"yaudah iya" jawab gw.

Koyak dah dompet gw bayarin makan anak orang selama seminggu.


PELANGI SETELAH HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang