#156

6.1K 134 1
                                    

  "aarrrgghhh pusing gw sama ni tugas" ucap gw sambil mengacak ngacak rambut "lagian yang lain pada kemana sih Ran.. bukan nya ini tugas kelompok, kenapa malah kita berdua aja yang ngerjain"

Hari ini gw lagi di kosan nya Rani untuk mengerjakan tugas kelompok dari kampus. Judul nya tugas kelompok tapi yang ngerjain Cuma gw sama Rani doang.

"pada jalan sama pacar nya" jawab Rani yang lagi tiduran dikasur nya.

Gw menoleh ke Rani.
"lo kenapa nggak jalan sama Haris..?" tanya gw.

"nggak tau nih Haris kemana, gw hubungin nggak aktif nomor nya"

"yaudah mending lo bantuin gw nih kerjain tugas"

"enak aja" bantah Rani sambil duduk dikasur nya "tadi kan gw udah kerjain, itu jatah lo sekarang"

"perhitungan lo" ucap gw sambil kembali melihat kekertas yang berserakan dilantai tepat didepan gw.

"ehh cewek lo besok wisuda ya Ri..?"

"bukan cewek gw, gw sama Siska Cuma temenan"

"halaah lo sama gw pake ditutupin segala, keliatan banget lo berdua kaya orang pacaran" ucap Rani "lo suka kan sama dia..?'

"nggak, gw nggak ada perasaan apa-apa, Cuma sebatas temen doang"

"lo suka sama dia Ri, Cuma lo nya aja yang nggak sadar" ucap Rani.

"kalau gw nggak sadar, berarti gw tidur dong" ucap gw cengengesan.

"jangan sampe dia udah diambil orang baru lo nyadar kalau lo suka sama dia, nyesal lo entar"

"ohyeah" jawab gw sambil berdiri "gw mau pulang, nih tugas buang aja kelaut" ucap gw sambil berjalan keluar dari kamar Kosan Rani.

"eh woi selesaiin dulu tugas nya" teriak Rani dari kamar nya.

.....

Hari ini gw bersama seluruh keluarga gw datang ke acara wisuda nya Kak Lina, Siska juga wisuda hari ini..

Sesampai nya disana gw dan Cindy langsung mencari Kak Lina dan Siska. Gw liat mereka lagi foto foto bersama temen-temen nya yang lain.

"Kaaaak" teriak Cindy sambil melambaikan tangan nya.

Kak Lina yang melihat kami langsung lari kearah kami.
"iiih seneng nya didatangin sama dua adik ku" ucap Kak Lina sambil mencubit pipi gw dan Cindy.

"Ri lo samperin Siska sana, dia dari tadi nanyain lo" ucap kak Lina.

"entar aja ah, dia lagi asik sama temen nya tuh" jawab gw.

"samperin sekarang" ucap Kak Lina sambil melotot.

Gw tidak ada pilihan lain selain menuruti perintah Kak Lina. Gw langsung berjalan ke arah Siska yang lagi foto foto bersama temen temen nya.

Karena saat itu Siska lagi berfoto bersama temen nya dia tidak sadar kalau gw sudah berdiri tidak jauh dari posisi nya, gw hanya diam sambil ngeliatin Siska yang terus terusan berpose.

Tiba tiba Siska menoleh dan menyadari gw yang sudah melihat dia sedari tadi. Siska langsung berjalan cepat kearah gw meninggalkan temen nya yang mau berfoto bersama dia.

Ketika tepat didepan gw, Siska langsung meluk gw.

Gw tersentak kaget karena tiba tiba saja Siska langsung meluk seperti ini. Gw tidak bergerak sedikitpun, bahkan tidak membalas pelukan Siska, seperti ada yang menghalangi gw untuk memeluk nya. Akhirnya gw hanya bisa diam dalam pelukan Siska.

"makasih ya Ri udah datang" ucap Siska sambil tersenyum manis.

"hehe iya Sis, selamat ya" ucap gw "Papa sama Mama kamu mana.?" tanya gw.

"tuh disana, lagi ngobrol sama keluarga kamu" ucap Siska sambil menunjuk ke arah sudut ruangan "kesana yuk" ucap Siska sambil menarik tangan gw.

Kita berencana untuk makan bersama. Keluarga Siska, keluarga Kak Lina, dan keluarga gw.
Saat sedang makan semuanya larut dalam obrolan. Saat itu Siska duduk disebelah kanan gw, sedangkan Cindy disebelah kiri gw. Gw mengambil makanan yang ada di piring Siska, dan Cindy juga ikut ikutan mengambil makanan yang ada dipiring gw.
Alhasil kami bertiga ribut nggak jelas.

"kalian bertiga kenapa sih, bukan nya makan baek baek aja" ucap Kak Lina.

"Deri nih" ucap Siska.

"iya nih Deri" sahut Cindy.

"iya gw" jawab gw.

"Siska nya udah selesai nih, tinggal nunggu Deri nya aja" ucap Bokap Siska.

"makanya Deri cepet selesaiin kuliah nya, biar nggak kelamaan Siska nya nunggu" sahut Nyokap gw.

"apaan sih Ma, aku nggak ada apa apa sama Siska" jawab gw.

"iya, kita Cuma temenan ko" ucap Siska yang sudah tersipu malu.

"loh kalian bukan nya pacaran..?" tanya Bokap gw "Papa liat deket banget"

"nggak Pa" jawab gw.

"hayooo lo bang mau dika-winin" bisik Cindy.

"lo kata gw ayam dika-winin"

"looh kenapa,kan udah cocok banget" sahut Nyokap Siska.

Gw udah males, mood gw langsung ilang begitu saja, gw nggak suka di bahas masalah seperti ini..

"Deri nya jual mahal tante" ucap Cindy "diobral juga nggak laku sok jual mahal" lanjut Cindy cengengesan.

"udah dong, kita nggak ada hubungan apa apa ko, jangan dipaksa gitu, kasian Deri nya tuh langsung ilang mood nya" ucap Siska.

"kami orang tua Cuma mau liat anak nya bahagia, selama ini kami lihat kalian selalu berdua kemana mana, dan juga kalian cocok ko walaupun Deri nya lebih muda" ucap Bokap gw.

"Deri lebih muda berapa tahun..?" tanya Bokap Siska.

"3 tahun Om" jawab gw.

"ahhh nggak jauh ya Pak" ucap Bokap gw "bisa lah itu, biar Deri nya nggak kaya anak anak lagi"

Gw Cuma bisa diam dan sedikit menunjukkan ekspresi kesal. Gw benar benar nggak suka dijodohin seperti ini.

Tangan Siska langsung memegang tangan gw yang menggantung disebelah nya.
"maaf ya Ri" ucap Siska pelan.

Gw menoleh melihat Siska dan menyunggingkan sedikit senyum.

Ketika sudah selesai acara makan bersama nya, kita semua lagi berjalan keluar dari Restoran. Gw dan Siska berjalan paling belakang.

"maaf ya Ri, Papa aku kelewatan ya tadi" ucap Siska.

"gapapa ko Sis, Papa aku juga semangat banget tadi" sahut gw.

"jujur ya Ri, aku memang sayang sama kamu, tapi aku nggak mau maksa perasaan aku, aku tau masih ada dia kan dihati kamu" ucap Siska sambil meletakkan telapak tangan nya di dada gw "sampai sekarang aku masih belum tau masalah kamu sama dia itu apa"

"maaf ya Sis, aku masih belum mau ceritain itu" ucap gw.

"gapapa ko Ri" jawab Siska "tapi gapapa kan kalau aku dekat sama kamu..?" tanya Siska.

"gapapa lah Sis, aku malah senang karena selalu kamu temenin kemana mana"

"thanks ya Ri" ucap Siska "aku duluan ya"
Siska langsung mempercepat langkah nya.

Egois..
Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan diri gw.

Gw tidak bisa melupakan Resti atau lebih tepat nya tidak mau, disisi lain gw juga tidak mau Siska jauh dari gw.

Gw tidak bisa membuka hati untuk Siska, tapi gw selalu memberi harapan untuk nya, gw selalu pergi kemana mana berdua dengan Siska dan gw juga memberi perhatian untuk Siska.

Gw memang suka dengan sifat Siska yang dewasa dan selalu mengalah. Dari dulu gw memang suka dengan wanita yang umur nya diatas gw..
Gw suka wanita yang dewasa karena nggak ribet dengan tingkah nya. Dan sosok itu ada pada Siska.

Bisa dibilang Siska itu bertolak belakang dengan Resti. Memang terkadang Resti bisa dewasa tapi hanya terkadang, karena Resti lebih banyak manja nya, keras kepala, dan tidak suka mengalah.

Sebenarnya gw lebih suka dengan sifat nya Siska ketimbang Resti..
Tapi Siska tetap tidak bisa menggantikan Resti yang sudah masuk terlalu dalam..

PELANGI SETELAH HUJANWhere stories live. Discover now