#130

6.3K 146 0
                                    


Ujian akhir sudah semakin dekat, gw semakin giat dalam belajar, hari hari gw banyak gw habiskan untuk belajar.

Dirumah Resti gw jadi semangat belajar karena ada Resti yang selalu ngajarin gw, dengan sabar nya Resti selalu menjelaskan apapun yang tidak gw mengerti.

Sedikit tentang prestasi Resti saat dia SMA dulu.
Resti hanya sekali mendapatkan peringkat dua, itu saat dia duduk dibangku kelas dua semester satu.
Yang lain nya dia peringkat berapa..?
Dengan bangga gw menjawab. Resti selalu menduduki peringkat satu, bahkan dia juga juara umum.

Resti memang cewek yang cerdas.
Cerdas tapi nyusahin.

Hari ini gw terpaksa bolos bimbel karena Resti rewel banget minta dijemput di kampus nya, lagi lagi dia berangkat menggunakan angkot agar pulang nya bisa gw jemput.

Gw sudah sampai dipekarangan kampus nya, Resti tadi bilang kalau dia mau nunggu di parkiran Motor.

"Ri tadi aku liat si Riska"
Ucap Resti saat sudah duduk di motor gw.

Gw ingatin siapa Riska, kali aja ada yang lupa. Riska itu kakak kelas yang kasih gw hukuman waktu MOS, dia juga cewek yang di tampar Agung.

"mana dia..?" tanya gw "lama juga udah nggak jumpa sama dia"

"tadi sih aku liat dia masuk kelas nya bapak mesum itu" jawab Resti.

"ahahaha bisa jadi incaran tuh si Riska"

"tu dosen emang semua nya di incar.." ucap Resti.

"eh bawa aku putar putar kampus sini dulu ya, mungkin nanti aku bisa masuk sini"

"kamu memang harus masuk sini Ri, biar bisa sama sama aku" ucap Resti.

"ya kan aku belum tau bisa atau nggak Res" jawab gw.

"harus bisa, aku nggak mau tau"

Gw dan Resti keliling kampus dengan Motor gw.
Kampus nya lumayan enak, parkiran nya luas jadi gampang banget untuk nyari parkiran.
Disikitar kampus pun di tumbuhi banyak pohon pohon besar jadi terasa teduh sekali.

"ini bagian belakang nya..?' tanya gw.

"iya, itu di belakang ada parkiran juga, tapi jarang orang parkir disitu, sepi banget soal nya jadi takut deh" jawab Resti.

"coba kesitu ya"
Gw langsung memacu Motor kearah parkiran belakang.
Memang sepi sekali bagian belakang ini, kalau ada yang parkir disini bisa bisa hilang Motor.

Saat itu gw melihat satu Mobil yang parkir disitu.
"Cuma satu Mobil yang parkir" ucap gw.

"eh Ri, itu Riska Ri" ucap Resti sambil menunjuk dari belakang.

Gw langsung berhenti dan melihat Riska lagi jalan mengikuti seseorang.

"eh itu si mesum Ri" ucap Resti.

Riska terus mengikuti Dosen mesum itu kearah Mobil yang terparkir disitu.
Dosen itu membuka pintu sebelah kiri dan memasukkan kepala nya kedalam mobil.
Tidak lama dia mengeluarkan setumpuk kertas dan memberikan nya pada Riska.

Riska menerima tumpukan kertas itu dan menggendong nya dengan dua tangan.
Saat tangan Riska sedang sibuk megang tumpukan kertas. Dosen mesum itu menarik badan Riska dan memaksa Riska untuk masuk kedalam Mobil nya.

"Res kamu panggil satpam didepan pake Motor aku nih" ucap gw sambil turun dari Motor.

"kamu mau kemana..?"

"aku mau kesana dulu" ucap gw.

Resti pindah duduk kedepan.
"kamu jangan buat yang kelewatan dulu Ri, tunggu aku" ucap Resti. Lalu dia langsung pergi dengan Motor gw.

Gw langsung berlari ke arah Riska.
"OOIII" teriak gw.

Dosen mesum itu langsung melepaskan tangan nya dari Riska.

Saat sudah didekat mereka, gw langsung menarik Riska. Kini tumpukan kertas tadi sudah jatuh bertebaran dibawah.

"mau apa lo.?" Tanya gw.

"kamu jangan ikut campur ya" ucap bapak itu.

"dia temen gw" ucap gw "jangan buat macam macam lo"

"lo udah terlalu ikut campur urusan gw" bentak bapak itu. kini jiwa muda nya sudah mulai bergejolak lagi, terlihat sekali kalau dia memang belum pantas jadi Dosen.

"kamu ikut saya Riska" ucap nya. lagi lagi dia berusaha narik tangan Riska.

Gw langsung pegang pergelangan tangan nya.
"jangan macam macam pak, bapak udah kelewatan" ucap gw.

Dia langsung memukul wajah gw dengan tangan kiri nya.
Buuuuug.
Sontak gw langsung melepas pergelangan tangan nya yang lagi gw pegang.

Gw langsung menendang badan nya dan dia terjatuh kedalam mobil nya yang masih terbuka. Kini setengah badan nya sudah masuk kedalam Mobil nya.

Dengan cepat gw langsung menarik pintu Mobil nya dan menjepit nya dengan pintu Mobil.

"mati lo mesum" ucap gw.
"nggak bakalan gw lepas, gw udah manggil satpam kesini"

Dosen mesum itu hanya berteriak teriak kesakitan karena gw menekan dengan keras pintu Mobil nya.

Cukup lama gw terus menahan pintu itu.
Saat itu gw sudah tertawa karena memang lucu gw mendengar teriakan nya.

"Ri.. gimana ni" ucap Riska.

"gapapa, tunggu bentar Ka, Resti lagi manggilin satpam" jawab gw.

"lo lepasin" teriak Dosen itu "gw bunuh lo"

"gimana cara nya lo mau bunuh gw.." ucap gw sedikit meninggikan suara "kejepit gini doang lo nggak bisa lepas"

Gw terus menahan pintu itu sampai Resti datang bersama dua orang satpam.
Satpam itu datang dengan Motor nya sendiri.

"ada apa ini" tanya satpam itu dengan wajah panik nya.

"ini ada pelaku pelecehan pak" ucap gw.

Kemudian gw langsung melepas pintu itu. Dengan marah nya dosen itu langsung melayang kan pukulan kearah gw, tapi untung gw cepat mundur.

Dosen itu masih nggak menyerah dia langsung melayangkan satu pukulan lagi. Gw pun nggak menyerah untuk menghidar, kini gw sudah berdiri dibelakang satpam. Resti dan Riska juga ikut berdiri dibelakang satpam itu.

"liat pak, mana ada Dosen kelakuan nya kaya gitu" ucap gw.

Dengan cepat kedua satpam itu megang tangan Dosen mesum yang lagi ngamuk ngamuk di hadapan kami.

"tenang dulu pak, bapak tidak bisa seperti ini" ucap salah seorang satpam.

"minggir" bentak bapak itu.

Tangan Dosen itu langsung diputar kebelakang oleh satpam.
Setelah keadaan tenang kami dibawa ke POS satpam.

Dosen itu terus membantah kalau dia mau melakukan pelecehan.
"liat cctv aja pak, ada cctv nya kan" ucap gw.

Akhirnya kami semua menonton cctv yang sudah terekam.
Memang gambar nya sedikit tidak jelas karena gambar nya dari jauh, tapi masih cukup keliatan.

Setelah kami ditahan sampai hari sudah hampir gelap, akhirnya kami di izinkan untuk pulang.

Beberapa hari setelah nya.
Gw menanyakan kabar Dosen mesum itu pada Resti.
Setelah kejadian itu, Dosen itu dipanggil langsung oleh Dekan, dan banyak masuk laporan dari mahasiswi lain soal kebejatan nya, ada juga laporan kalau dia sering meminta uang pada mahasiswa nya kalau mau keluar nilai bagus. Dosen mesum itu di proses lebih lanjut oleh pihak kampus.

Sejak hari di panggil nya Dosen itu oleh Dekan, dia tidak pernah terlihat lagi dikampus, di kelas Resti juga sudah masuk Dosen pengganti lain saat mata kuliah nya.

Tidak ada kabar kalau dia di pecat. Kampus Resti seperti nya mau menutup kasus ini agar tidak tersebar keluar.

Awal nya gw cukup was was juga karena hari itu gw memakai seragam sekolah, dan dia pasti tau gw sekolah dimana. Tapi seiring berjalan nya waktu, gw tidak mendapatkan ancaman apapun..

Sepertinya dia sudah bertobat dan tidak mau terjepit lagi....

PELANGI SETELAH HUJANWhere stories live. Discover now