#172

5.5K 142 0
                                    

Senin 31 Desember 2012.

Gw terbangun dari tidur karena seseorang menarik selimut yang gw pakai.
"Deri, bangun Ri" suara lembut itu membangunkan gw.

Gw langsung duduk dan mengucek mata beberapa kali. Setelah cukup sadar, gw menoleh melihat ke sosok cewek yang berdiri disamping kasur gw.

Gw melihat senyum nya yang sangat indah, senyum yang akan membuat siapapun akan merasa tenang jika melihat nya.

"kamu sama siapa kesini..?" tanya gw setelah menguap beberapa kali.

"di antar Papa Ri" jawab Siska "mandi dulu gih, aku tunggu di ruang tamu ya"

Gw Hari ini janji untuk menemani Cindy dan Siska belanja kebutuhan untuk acara bakar ayam menyambut tahun baru, hanya acara kecil yang akan kami adakan dipekarangan rumah..

Gw tersenyum melihat Siska yang lagi berjalan keluar dari kamar gw.
Dia cantik sekali hari ini.

Selesai mandi, gw keluar dari kamar dan melihat Siska lagi duduk diruang tamu bersama Cindy. Kita bertiga langsung berjalan keluar rumah dan menuju garasi.

.....

Gw mengikuti mereka dari belakang, sesekali gw melihat Siska menunjuk dan mereka berhenti untuk melakukan tawar menawar harga, tidak berapa lama mereka kembali berjalan dan berhenti ditempat lain.

Gw terus mengikuti mereka tanpa protes sedikit pun, biasa nya gw selalu protes kalau mereka terlalu lama belanja nya..

Kali ini gw tidak merasakan lelah sedikit pun. Itu semua karena gw terus melihat Siska dari belakang..
Terkadang Siska menoleh melihat gw dan tersenyum, lalu dia kembali melihat kedepan..
Gesture tubuh nya yang lembut, perkataan nya pun sangat lembut. Benar benar sosok wanita dewasa yang penuh dengan kelembutan.

Siska menunjuk sayuran yang ada didepan nya.
"ini berapa buk..?" tanya Siska sedikit membungkuk sambil menyimpan beberapa helai rambut nya dibelakang telinga.

Setelah mereka membeli sayuran itu, mereka berdua kembali jalan untuk membeli kebutuhan lain. 2 jam sudah waktu dihabiskan untuk belanja, akhirnya semua selesai dan kami pulang.

"capek ya Ri..?" tanya Siska sambil mencubit pipi gw dengan lembut.

"gak ko" jawab gw "gak kerasa capek"

"ooh yaudah kita belanja lagi" sahut Cindy.

"lo aja" jawab gw datar.

Sesampai nya dirumah gw sibuk mempersiapkan tempat panggangan nya, sedangkan yang cewek sibuk nyiapin ayam dan segala jenis lain nya.

Tidak terasa hari sudah Sore. Gw mengantar Siska kerumah nya untuk mandi dan mengambil beberapa perlengkapan lain karena malam ini dia akan tidur dirumah nya Cindy.

"tahun baruan kemana Ri..?" tanya Bokap Siska saat gw menunggu Siska yang sedang mandi.

"dirumah aja Om, mau bakar ayam" jawab gw "Om ikut yuk sekalian sama kita"

"hahaha Om gak usah Ri, biar anak muda aja" jawab Bokap Siska.

Malam hari nya gw sudah kembali kerumah gw bersama Siska. Gw lihat Kak Lina dan Cindy juga sudah siap dipekarangan rumah..

Siska langsung ikut bergabung bersama Kak Lina dan Cindy, sedangkan gw berjalan masuk kedalam rumah untuk masuk kekamar. Sesampai nya di kamar, gw langsung membuka jam tangan pemberian Resti dan menyimpan nya diatas lemari, gw buka jam itu agar tidak terbakar terkena api saat gw lagi memanggang ayam nanti.

Gw harus menjaga pemberian Resti satu satu nya. Siska juga tidak pernah protes melihat gw yang selalu menjaga jam tangan itu dengan baik, dia bisa mengerti..

Gw kembali keluar Rumah dan langsung menyalakan Api. Tepat Jam 10 malam, ayam sudah dipanggang semua dan siap untuk disantap.

Gw dan seluruh keluarga bersama Siska langsung larut dalam suasana makan bersama, penuh dengan canda dan tawa. Selesai makan gw langsung berjalan kearah gazebo yang terletak tepat ditengah tengah pekarangan. Dari gazebo ini gw melihat seluruh keluarga gw tertawa bersama, begitu pula dengan Siska, dia dapat menyatu seakan akan dia sudah resmi menjadi bagian dari keluarga besar gw.

Terkadang Siska tertawa sambil menutup mulutnya, setiap gerakan yang dia lakukan penuh dengan kelembutan, kadang dia juga mencubit pipi Cindy dengan gemes dan Cindy langsung meluk Siska. Dia benar benar telah masuk kedalam keluarga gw.

Gw menghela nafas dan melihat ke langit malam. Saat itu muncul nama Resti dikepala gw.
Apa yang dulu gw lakukan sudah benar..?
Apa sekarang Resti juga sedang tertawa bersama keluarga nya juga untuk menyambut tahun baru..?

Entahlah. Gw hanya bisa berharap keputusan yang gw ambil dulu sudah tepat.


"Ri sini main kembang api.." teriak Cindy.

Siska datang menghampiri gw, dia menarik tangan gw untuk ikut bergabung bersama mereka yang lagi asik dengan kembang api nya masing masing..

Waktu terus berjalan saat kami main kembang api, tidak terasa sudah hampir jam 12 malam..
"itung..." teriak Cindy.

"satuuu" teriak Kak Lina, Cindy dan Siska..

Gw hanya tertawa melihat mereka yang benar benar semangat. Orang tua gw dan orang tua Cindy sudah masuk kedalam rumah, hanya tinggal kami berempat yang masih asik menyambut tahun baru.

Gw kembali duduk di gazebo melihat mereka bertiga yang lagi-lagi mau membakar kembang api. Siska menoleh dan melihat gw yang duduk sendirian, dia langsung menghampiri dan duduk disebalah gw.

"gak ikut main lagi Ri..?" tanya Siska.

"capek Sis" jawab gw sambil memegang tangan nya.

"apa yang kamu harapin di tahun 2013 ini Ri..?" tanya Siska.

Gw tersenyum mendengar pertanyaan Siska. Gw pikir inilah saat nya.

"kalau aku" ucap Siska "aku pingin jadi pribadi yang lebih baik suapaya gak nyusahin kamu, dan aku bakalan kurangin ngambek nya"

"kalau kamu Ri..?" tanya Siska lagi.

Gw menarik nafas panjang kemudian kembali tersenyum.
"mencintai kamu sepenuh nya"

Siska tersenyum manis ketika mendengar perkataan gw.. Gw langsung menarik wajah nya dan mencium lembut kening nya...

Mulai dari malam ini gw akan mencoba untuk mencintai Siska sepenuhnya...

PELANGI SETELAH HUJANWhere stories live. Discover now