#145 Dunia Malam

6.6K 134 3
                                    

  Langkah gw terhenti melihat Siska baru keluar dari rumah Cindy bersama Kak Lina.

Ngapain nih perempuan disini...

"Ri anterin Siska pulang nih" ucap Kak Lina.

"dia bisa pulang sendiri" jawab gw.

"anterin sebentar" ucap Kak Lina melotot.

"yaudah ayok" jawab gw dengan ogah ogahan.

Gw mengantar Siska dengan berjalan kaki karena rumah nya juga nggak terlalu jauh. Kami tidak ngomong apa apa, bahkan gw jalan beberapa langkah didepan Siska.

"Ri.."

Gw menoleh kebelakang.
"apa..?"

"kamu memang Cuma ingat aku sebetas kakak kelas..?" tanya Siska.

"emang selain itu apa..?" jawab gw sambil kembali melihat kedepan.

Tidak ada jawaban dari Siska, dan gw tidak terlalu memperdulikan nya juga.

"kamu benar benar berubah ya Ri, nggak kaya dulu lagi" ucap Siska pelan.

"iya... Ini gw yang sekarang Sis" ucap gw "lo mau protes.?"

"jangan terlalu mengikuti amarah kamu Ri, aku tau kamu lagi ada masalah" ucap Siska.

"lo memang ngeselin ya..?" tanya gw "pantes aja hubungan lo nggak pernah lebih dari 5 bulan sama cowok cowok lo, sikap lo begini ya mana ada yang tahan"

Siska mempercepat langkah nya dan kini dia tepat disamping gw.
"aku tau, memang aku salah udah banding bandingin orang lain dengan kamu Ri"

"udah tau salah kenapa masih dilakuin..?"

"karena kamu" jawab Siska.

"gw nggak ada perasaan apa apa sama lo Sis, dan gw nggak mau lagi jaga perasaan orang" ucap gw "gw harap lo ngerti dan nggak ganggu gw lagi"

Gw langsung balik badan dan ninggalin Siska sebelum sampai kerumah nya.

"jangan terbawa amarah kamu Ri, kalau kamu terus kaya gitu, kamu bisa kejalan yang salah nantinya"

Gw berhenti dan menoleh kebelakang melihat Siska.
"itu urusan gw, lo nggak perlu ikut campur" ucap gw dengan nada tinggi "cewek aneh"

"jadi sekarang kamu udah nggak anggap aku normal kaya dulu lagi..?" tanya Siska "sekarang kamu juga ikut ikutan anggap aku aneh..?"

"dari dulu" jawab gw.

Gw pergi ninggalin Siska, gw nggak tau apa yang dipikirkan Siska setelah mendengar gw mengatakan nya Cewek aneh.

Gw nggak ngerti kenapa bisa seperti ini, yang jelas gw marah dan gw nggak tau marah ke siapa.. Gw benci dengan Siska karena dia SETIA. Ya, karena kata setia itu gw jadi membenci nya..

Setia itu tidak berguna, walau kita sudah setia dengan satu orang, kita juga akhirnya akan di kecewakan kalau memang bukan jodoh..
Jadi untuk apa setia..

Menjaga perasaan..?
Itu juga tidak berguna, hidup akan lebih gampang dijalani tanpa perlu memperdulikan orang lain, tanpa perlu menjaga perasaan orang lain, cukup peduli dengan diri sendiri.

Banyak yang membenci gw yang seperti ini..?
Hal biasa untuk gw.

Itulah prinsip salah yang gw pegang saat itu..

.....

Sudah seminggu gw menjadi mahasiswa. Selama seminggu ini juga gw tidak pernah mau berbaur sama mahasiswa lain, setiap ada yang ngajak gw ngobrol, selalu gw cuekin, gw tinggal pergi tanpa memeperdulikan sapaan nya.
Gw merasa nggak perlu teman disini, gw lebih nyaman sendiri..
Sifat pendiam dan penyendiri gw semasa anak anak dulu kembali keluar..

Siang hari ini gw ada janji dengan Cindy untuk makan siang bareng dikantin. Kita makan sambil ngobrol, lebih banyak Cindy yang ngomong karena entah kenapa, rasanya gw males banget untuk ngomong.

"Ri lo jangan nyuekin orang gitu dong" ucap Cindy "kasian itu tadi teman lo nanya kelas tapi malah lo tinggal pergi gitu aja"

"males gw Cin" jawab gw singkat seakan tidak perduli.

Cindy menghela nafas sembari melihat gw dengan tatapan sayu.
"susah loh Ri kalau lo nggak berbaur dengan orang lain" ucap Cindy "nanti kalau ada apa apa nggak ada yang bantu, kalau ada info apa apa lo jadi nggak ada yang ngasih tau"

"gw bisa sendiri"

Akhirnya Cindy menyerah dan memilih untuk menghabiskan makanan nya saja ketimbang harus ngobrol dengan gw. Cindy yang biasanya manja dan seenak nya sendiri jadi sedikit berubah menghadapi gw yang pendiam dan dingin, dia lebih berhati hati ketika ngobrol dengan gw. Terlihat sekali dia takut melihat gw yang seperti ini.

Selesai makan, Cindy pergi kembali kekampus nya, sedangkan gw masih dikantin. Tidak lama Cindy pergi Rani datang menghampiri gw.

"oi datar, siapa tuh cewek cakep banget"

"adek gw"

"adek apa adek adekan..?" tanya Rani sambil nyengir.

Gw nggak menjawab lagi pertanyaan Rani karena memang tidak perlu.

"ahh masih aja irit ngomong lo" ucap Rani sambil duduk didepan gw.

Gw membuang muka dan menatap kosong kearah lain. Males banget gw ada orang lain di meja gw.

"aduh lo kenapa sih.. udah seminggu kita kuliah masih aja pendiam, nyantai aja lah Ri jangan kaku banget gini" ucap Rani.

"lo bawel banget sih.."

Rani memonyong monyongkan bibir nya.
"ekspresi lo nggak ada yang lain apa selain datar sama marah..?"
"bukan urusan lo" Rani menjawab sendiri pertanyaan dengan maksud menyindir gw.
"udah ketebak jawaban lo" lanjut nya.

Gw melihat Haris, cowok nya Rani datang menghampiri kami..
"hai sayang" ucap Haris ke Rani.

Gw muak melihat pasangan yang pacaran didepan gw. Gw berdiri dan bermaksud pergi meninggalkan mereka.

"kemana Ri, duduk dulu lah, gw baru nyampe juga" ucap Haris.

"masuk.. ada kelas" jawab gw.

"nggak masuk Dosen nya, maka nya gw kesini" sahut Rani.

"disini aja Ri, kita ngobrol ngobrol" ucap Haris.

Karena gw nggak tau harus kemana, mau pulang juga nggak bisa karena harus menunggu Cindy, akhirnya gw mengiyakan untuk duduk lagi bersama mereka.

"lo kenapa Ri, gw liat lo kaya ada beban pikiran gitu..?" tanya Haris.

"jawaban nya bukan urusan lo yang" sahut Rani.

"lo ikut gw malam ini mau nggak..?" tanya Haris "gw bisa buat lo lupain semua masalah" lanjut nya sambil tersenyum.

"kemana..?"

"ikut aja, nanti malam gw jemput lo kerumah" ucap Haris "kasih alamat lo"

Tanpa pikir panjang gw memeberikan alamat ke Haris. Gw tertarik karena dia bilang bisa ngelupain masalah.

.....


Malam hari nya gw menunggu Haris menjemput, gw menunggu ditempat yang agak jauh dari rumah gw, karena kalau gw menunggu dirumah, Cindy pasti bakalan banya nanya.

Tidak berapa lama mobil Haris sudah berhenti didepan gw. Gw membuka pintu dan langsung masuk kedalam Mobil nya.

Gw kaget saat melihat Rani yang super Sexy malam itu.

"lo nggak kedinginan pake baju kaya gitu..?" tanya gw.

"bukan urusan lo" jawab Rani lalu dia tertawa terbahak bahak.

Kurang lebih setengah jam. Gw sudah berdiri tepat didepan sebuah CLUB MALAM.

"apaan nih.." ucap gw.

Haris merangkul bahu gw.
"selamat datang ditempat terapi penghilang masalah"

Gw masuk bersama Haris dan Rani. Setiba nya didalam mata gw langsung sakit, telinga gw juga ikut sakit karena suara dentuman musik yang keras dan lampu yang berkelap kelip.

Haris memesan minuman dan menyuruh gw meminum nya. Awal nya gw ragu tapi gw penasaran gimana rasa nya.

Saat gw minum terasa hangat.
Gw jadi ketagihan, benar kata Haris, gw langsung lupa dengan Resti bahkan gw lupa dengan diri sendiri setelah gw banyak minum.

"ini mantap Brooooo..." ucap gw sambil menggoyang goyangkan kepala.

Gw jatuh kedalam gelap nya dunia malam..

PELANGI SETELAH HUJANWhere stories live. Discover now