34

11.5K 2.2K 552
                                    

Iya double up, spam komen ya
























Rain berkali-kali ngecek tasnya buat mencari sesuatu, dia juga udah ngeluarin semua isi tasnya dan ngecek saku-saku kecil yang ada di dalam tasnya itu tapi ga nemuin apa-apa di sana. Dengan bibir yang digigit cemas, dia nengok ke arah Yeri yang ada di sampingnya.

"Gaada Kak."

"Beneran gaada?" Tanya Yeri dan langsung melangkah ke meja Rain, tangannya juga ikut memeriksa tas Rain dan juga barang-barangnya yang tertumpuk, tapi tetap aja dia ga nemu barang yang lagi mereka cari sekarang, "Ra... itu buat presentasi hari ini." Kata Yeri ikut panik, ngebuat Rain langsung pusing seketika.

Dia jelas tau kalo divisinya bakalan presentasi hari ini di hadapan para petinggi perusahaan, tapi sialnya dia lupa ngebasa flashdisk yang berisi ppt yang udah dia kerjain semalam suntuk.

"Coba inget-inget lagi deh." Kata Yeri mencoba menenangkan, tangannya mengelus bahu Rain pelan.

Kalo para senior yang lain tau, bisa-bisa Rain dimarahin abis-abisan karena udah teledor kayak gini.

Rain memijit jidatnya pelan, nyoba buat mengingat-ingat kayak yang Yeri suruh tadi. Presentasinya tinggal satu jam lagi dan kalo flashdisk itu emang beneran hilang bisa tamat karir Rain di sini.

Rain mengambil nafas banyak-banyak dan mencoba buat mengorek ingatannya sekarang.

"Aku inget!" Serunya dengan nafas tertahan, "tinggal di apartemenku, Kak. Astaga..." Rain mendadak ingat kalo dia naro flashdisk itu di atas meja kerjanya, dia lupa buat ngemasukin benda kecil itu ke dalam tasnya tadi pagi.

"Coba deh telpon siapa aja yang bisa ngebantuin kamu. Kalo kamu yang jemput kayaknya ga sempet." Kata Yeri yang ngebuat Rain makin panik.

Siapa emang yang bisa dia mintai bantuan??!

"Aku-- aku jemput aja, Kak."

Yeri menggeleng langsung, "ga bakal sempet, Ra."

Rain berdecak, mulai berpikir siapa yang bisa dia mintai bantuan sekarang. Ga berselang lama, dia langsung mengingat satu nama di otaknya sekarang. Rain langsung mengambil hpnya dan mencari kontak orang itu, berharap kalo orang itu masih ada di unit apartemennya dan bisa dimintai bantuan.

"Halo?"

Helaan nafas lega langsung keluar dari sela bibir Rain pas satu suara itu menyapa, "halo Chan? Lo lagi dimana?"

"Masih di apartemen sih. Kenapa?"

"Gue boleh minta tolong ga?" Tanya Rain cemas. Dia takut kalo nyatanya Haechan gamau dimintai tolong.

Eh, tapi ga mungkin banget deh kayaknya cowok Lee itu mau menolak permintaan Rain.

"Kenapa? Minta tolong apa?" Tanya Haechan langsung, ngebuat helaan nafas lega keluar lagi dari sela bibir Rain.

"Itu, flashdisk gue ketinggalan di atas meja kerja di kamar gue. Bisa ambilin itu ga? Terus... terus bawain ke sini?" Kata Rain kalut, bibirnya udah digigit kuat-kuat sekarang.

"Sebentar, gue ke unit lo."

Mata Rain bergulir ke arah Yeri yang udah nenatap dia dengan tatapan bertanya. Rain mengangguk pelan, ngebuat kakak seniornya itu langsung menghela nafas lega.

"Password-nya?"

Mata Rain menggerjap lamat, ini berrti dia emang harus bilang ke Haechan kan password apartemennya kalo emang mau dibantu?

[II] Groove :: Lee Haechan✔Where stories live. Discover now