50

11.9K 2.2K 461
                                    

Yang nungguin kelanjutannya cung tangan🙋‍♀️

Enjoy!!
















"Mor."

Amora tersentak pelan begitu mendengar panggilan itu, kepalanya langsung tertoleh ke arah sumber suara dan matanya langsung menangkap sosok Renjun yang baru aja datang itu.

Renjun langsung menempati kursi di hadapan Amora dan naro nampan yang berisi pesanannya di atas meja cafe.

"Udah selesai kuliah, Ren?" Tanya Amora dengan senyuman tipisnya, sekedar basa-basi.

Renjun mengangguk pelan merespon pertanyaan itu. Bukannya langsung memakan makanannya, Renjun justru terdiam menatap cewek di hadapannya ini.

Tadi, pas Renjun baru aja datang ke cafe yang ga terlalu jauh dari kampus ini, dia bisa langsung menangkap sosok Amora di salah satu meja di dekat jendela. Posisinya agak di pojok dekat rak-rak buku. Cewek itu melamun dan ga ngepeduliin orang-orang di sekitarnya. Ekspresinya cenderung sukar diartikan tapi Renjun bisa melihat sekilas kesedihan yang ada di binar mata jernih itu.

Sejak 3 hari yang lalu semenjak Haechan masuk rumah sakit, Amora benar-benar cuman datang dan merawat Haechan di hari pertama cowok itu dirawat. Renjun gatau alasan kenapa Amora ga lagi datang ke ruang rawat inap Haechan selama 2 hari ini.

Mau nanya ke Haechan pun rasanya Renjun ragu. Ya... gimana ya... dia ngerasa ga enak kalo bertanya pacar orang ke orangnya langsung.

"Ngelamun aja. Ada masalah ya?" Tanya Renjun sambil mulai memakan pastanya, matanya masih memperhatikan Amora yang ekspresinya sekarang berubah menjadi hampa.

Hening setelahnya di antara mereka. Yang terdengar cuman lagu 5 Second of Summer - Lie to Me yang mengalun dari speaker cafe sore ini.

"Hm, sedikit." Jawab Amora akhirnya, dengan senyuman tipis di bibir pucatnya.

Mata Renjun mengerjap begitu sadar kalo cewek di hadapannya ini lagi ga baik-baik aja, "are you okay?" Tanyanya hati-hati.

Amora menghela nafas, terdengar berat. Mendadak hatinya merasa sesak lagi, tapi Amora sama sekali gamau nangis lagi.

"Cewek yang waktu itu lo ceritain di taman belakang sekre BEM... Rainna ya?"

Renjun tersentak pelan begitu mendengar pertanyaan itu, matanya keliatan melebar buat beberapa beberapa detik tapi setelahnya Renjun berusaha buat keliatan tetap tenang.

"Terus... cowoknya itu... Haechan?" Tanya Amora lagi, dengan tatapan yang sekarang udah mengarah lurus ke Renjun.

"Lo... tau dari mana?" Tanya Renjun, masih dengan nada penuh kehati-hatian.

"Haechan sendiri yang bilang."

Bibir Renjun langsung terkatup rapat gitu aja begitu mendengar pengakuan Amora itu. Dia jelas kaget. Haechan yang menutup rapat-rapat rahasia itu dari siapapun yang baru ditemuinya sekarang bisa jujur ke Amora.

"Gue sama dia... putus." Kata Amora lagi dengan senyuman pias yang kembali terbit di bibirnya, "dua hari yang lalu. Pas hari pertama Haechan dirawat."

Ah... Renjun jadi paham kenapa dua hari ini Amora sama sekali ga menjenguk Haechan di ruangannya.

"Lo... baik-baik aja kan?" Tanya Renjun memastikan, mendadak makanan beserta minuman di hadapannya ga menarik lagi di matanya.

Sambil mengulas senyuman tulus yang keliatan hangat, Amora mengangguk, "gue jadi paham kenapa dia ga bisa ngelepas Rain. Karena... rasa sakitnya ga semain-main itu. Terus... perasaan mereka pasti masih utuh karena pisah secara terpaksa kayak gitu. Gue gamau bertindak egois lagi." Cewek itu mengambil nafas dalam-dalam dengan senyuman teduh di bibir, "gue gapapa kok. Walaupu  agak berat, gue nyoba buat ngertiin perasaan mereka dan nyoba ngerti posisi mereka."

[II] Groove :: Lee Haechan✔Where stories live. Discover now