SOK JAGOAN

106K 3.4K 16
                                    

"Neng makasih banyak udah bantuin Bapak, biasanya bapak sama anak Bapak tapi Alhamdulillah sekarang anak Bapak udah dapet kerja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Neng makasih banyak udah bantuin Bapak, biasanya bapak sama anak Bapak tapi Alhamdulillah sekarang anak Bapak udah dapet kerja."

"Sama sama, kalau Bapak enggak kuat kerjanya istirahat. Jangan dipaksa Pak nanti kenapa-napa."

"Kuat Neng, udah tua gini harus lebih banyak gerak kalau dirumah aja sakit bapak. Anak Bapak juga sering marahin bapak katanya istirahat aja dirumah. Tapi Bapak tetep mau kerja, gak apa-apa sekalian olahraga juga," jelas orang tua itu sambil mengelap keringat yang menetes didahi, tangan yang terlihat gemetar memegang botol minum.

Nayiya mengangguk mendengarkan ucapan Bapak tersebut. Fikirannya melayang melihat Bapak yang sudah tua didepannya ini, ia jadi teringat dengan ayahnya.

"Oh iya Neng, gak pergi sekolah? udah jam berapa ini. Apa engga telat?" ucap Bapak itu.

Nayiya refleks melihat jam tangan melingkar di tangan, mampus! Jam 07:55 artinya sudah hampir satu jam yang lalu pintu gerbang ditutup.

"Astaghfirullah iya Pak sekolah, aduh kelupaan. Izin pamit dulu Pak keburu gak dibolehin masuk lagi."

Nayiya buru-buru bangkit dari duduk, lalu membenarkan kardus bekas yang terjatuh dari gerobak.

"Naik apa kesekolah Neng? Maaf karna bantu Bapak jadi telat sekolah."

"Gak apa-apa Pak, lari aja. Sekolah aku gak jauh dari sini. Aku pamit dulu Pak, Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati Neng," teriak Bapak melihat gadis dengan seragam sekolah itu berlari menjauh.

Saat akan pergi sekolah menaiki ojek online, Nayiya tidak sengaja melihat bapak-bapak yang sudah tua sedang menarik gerobak di jalan tanjakan. Jalan memang tidak terlalu curam, tapi melihat kondisi bapak tersebut yang sudah tua membuat bapak itu sangat kesusahan menarik gerobak.

Nayiya memutuskan untuk berhenti dipinggir jalan, memberikan kepada pengemudi ojek uang tak lupa mengucapkan terima kasih. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada kendaraan yang lewat lalu menyebrang mengampiri orang tua itu.

Nayiya mendorong gerobak itu dari belakang hingga sampai diujung tanjakan. Ia juga membeli dua botol minum dan diberikan kepada Bapak itu, terlihat dari raut wajah orang tua itu ia sangat kelelahan, Nayiya menjadi kasihan dan malah asik mengobrol sampai lupa jika akan berangkat ke sekolah.

"Pak Satpammmm!"

Suara cempreng Nayiya yang berteriak dari jauh sampai tangannya mencengkram gerbang sekolah, nafasnya terengah-engah sambil melihat ke sekitar. Tidak ada satu pun orang di sini, pintu gerbang pun terkunci.

Nayiya berfikir sejenak jika ingin memanjat gerbang sangat tidak mungkin karna gerbang sekolah ini sangat tinggi. Nayiya segera memutar otak mencari cara bagaimana caranya agar ia bisa masuk ke dalam sekolah tanpa ketauan oleh siapapun.

NAYIYALFAREL (END)Where stories live. Discover now