TIDAK BAIK-BAIK SAJA

11.9K 696 8
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Abang kenapa?"

Nayiya mendekati Bara yang baru saja memasuki rumah. Terdapat beberapa lebam dan luka di wajah Bara.

"Abang?"

"Abang abis ngehajar Alfarel," ungkap Bara membuat Nayiya terkejut.

"Aku obatin ya, Abang ke kamar nanti aku nyusul." Nayiya segera berjalan ke kamarnya mengambil kotak P3K.

Bara masuk ke dalam kamar, meletakkan tas dan berjalan menuju cermin. Lumayan parah, tinjuan Alfarel memang tak main-main. Ia menyingkapkan rambut yang menutupi dahinya terdapat memar di pelipis.

Suara pintu terbuka Nayiya membawa nampan meletakkan di atas meja nakas. Nayiya duduk di tepi kasur membuka alkohol dan obat merah lalu menggunting kain kasa. Bara duduk di sampingnya.

Sebelum mengobati luka, Nayiya mengelap wajah Bara dengan handuk basah. Kemudian barulah mengobati dengan perlahan. Jika saja ia sekolah tadi mungkin masih bisa menghentikan perkelahian itu, namun Bara menyuruhnya untuk beristirahat di rumah hari ini.

"Gimana lukanya, masih sakit?" tanya Bara.

"Mending urusin luka Abang nih, aku udah gak apa-apa. Jelek banget nanti Ayah marah kalau liat Abang gini." Nayiya menempelkan obat merah ke luka menggunakan cotton bud.

"Abang gak bisa diem aja liat perempuan yang paling Abang sayang dijahatin, terlebih itu sama cowok," jawab Bara.

Nayiya menghentikan tangannya ketika mendengar ucapan Bara.

"Aku denger dari temen-temen, Abang kena hukum di sekolah tadi, maaf gara-gara aku Abang jadi kena."

Bara tersenyum mengusap rambut adiknya perlahan, memang tidak terasa adik kecil yang cengeng ini sudah besar sekarang.

"Udah mau cerita belum? Abang janji gak bakalan marah," ucap Bara menatap adiknya.

Nayiya menyelesaikan mengobati luka pada wajah Bara, ia membereskan kotak obat lalu menatap Abangnya.

"Abang janji enggak marah?"

"Iya."

Helaan nafas keluar dari mulut gadis itu.

"Kemarin waktu pulang dari rumah Ijah, adek mau pesen ojol buat pulang. Tapi tiba-tiba ada mobil berenti di depan adek, orang tua keluar dari mobil itu terus dia bilang kalau om itu papanya Kak Arel. Adek di ajak kerumahnya buat makan malam. Terus Kak Arel pulang langsung nyeret adek dan marah," Nayiya menelan salvia, seketika ia kembali sedih mengingat kejadian itu.

"Memangnya kak Arel ada masalah apa Abang? Aku liat Papa dan Mamanya baik banget. Kak Arel semarah itu sama adek, adek gak tau apa-apa karna kakak enggak pernah cerita."

"Dan pas pulang sama Ejak, adek lagi makan sama dia. Kak Arel dateng hampir aja nonjok Ejak kalau enggak adek tahan. Terus Adek di ajak pergi, Kak Arel bawa motornya kenceng banget sampe berenti di pinggir jalan-" Air mata Nayiya sudah menggenang di pelupuk matanya.

NAYIYALFAREL (END)Where stories live. Discover now