GADIS GENIT

29.3K 1.6K 24
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Motor Alfarel melaju dengan kencang membelah jalanan ibu kota. Ia pergi kesekolah cukup pagi dari biasanya, Alfarel tidak serajin itu ia sengaja bangun lebih awal untuk mencoba motor baru. Motor sport berwarna hitam disertai aksen merah tampak meliuk-liuk dengan halus.

Kuda barunya ini baru saja datang tadi malam, seharusnya Alfarel mencoba saat tengah malam karena jalanan pasti sangat lengah. Namun ia memutuskan untuk melakukannya di pagi hari saja, merasa puas dengan aksi ini. Alfarel mengendarai motor menuju sekolah.

Seluruh atensi menatap ke Alfarel, ia sudah menduga jika akan menjadi pusat perhatian. Alfarel sengaja melambatkan motor saat memasuki kawasan sekolah, yah tidak munafik ia sedang pamer sekarang.

Terlihat Bagas dan Oza yang duduk di parkiran mengalihkan pandangan kepada Alfarel.

"Temen gue nih, motor mogok aja langsung ganti motor baru." Oza berdiri mendekati motor yang di parkir di dekat mereka.

Alfarel melepaskan helm, dan mengacak rambut asal. Dapat didengar suara perempuan berjerit heboh karena sosok yang mereka liat dari pintu gerbang adalah Alfarel.

"Boleh lah bos ntar nih motor diadu. " Bagas mengamati motor Alfarel. Sebenarnya ia sangat iri, motor keluaran terbaru ini menjadi incaran bagi pecinta motor sport tapi sayang harga membuat kantong menangis.

"Bener, udah lama lo gak ikut balap ditanyain tuh sama anak-anak," sahut Oza masih sibuk mengamati motor Alfarel dan memegang bodynya.

"Iya kabarin aja lah." Alfarel turun dari motor, dan berjalan lebih dulu menuju kelas.

"Nih kalau kita jual motornya, dia ngamuk gak ya. Kan bisa beli yang baru," ucapan Oza mendapat tendangan maut dari Bagas. Cowok besar itu hobi sekali memang menyakiti Oza membuat tubuh Oza menjadi oleng.

"Kalau lo mau digantung sama dia sok aja, dia juga beli beginian kan pake duit sendiri." Bagas meletakkan helm di atas motor lalu menguncinya.

"Bener juga ya, pake duit sediri aja mampu beli beginian apalagi pake duit bokap tu anak."

"Udah, jangan dibahas ntar Alfarel denger. Ke kelas aja."

"Ya udah ayo sayang." Tangan berotot Bagas langsung digelayuti oleh Oza. Lelaki itu memang tidak pernah punya malu untung saja Bagas sudah terbiasa menghadapi tingkah anak itu.


"Alfa!"

Alfarel dikejutkan oleh perempuan yang tiba-tiba memeluk lengannya.

"Masih sekolah lo gue kira udah gak lagi,"
Balas Alfarel mengentakkan tangan perempuan itu di lengannya dan berjalan masuk ke dalam kelas.

"Ih Alfa perhatiin aku ya. Kemarin tuh masih di Swiss liburan dulu jadi baru sempet pulang kemarin. Alfa aku punya hadiah loh buat kamu." Tanpa menghiraukan ucapan dari gadis berisik itu Alfarel duduk dikursi sambil memainkan ponsel.

NAYIYALFAREL (END)Where stories live. Discover now